Part 13 [Awal permulaan]

2.1K 106 0
                                    

Mira duduk di kursi kantin biasanya,  sambil memegang ponsel, siapa tau Aji menelepon. Ya, tadi pagi Aji tak menjemputnya, karena katanya ada urusan bersama teman - temannya. Entah apa yang dilakukannya akhir - akhir ini. Selama menurut Aji privasi, Mira tak akan mengusik, begitu juga sebaliknya.

"Hei Nam" Mira tersentak kaget saat Aji sudah berada di depannya.

"Astaga kamu Ji, duduk dulu"

Aji tersenyum "Maaf ya tadi aku ngga jemput"

"Ah ngga apa - apa kok. Eh gimana mama kamu? Katanya ke rumah sakit ya kemarin?"

"Iya cuman kontrol aja kok" sahut Aji "Kemarin pulang sama siapa? Aku udah nunggu kamu telepon aku"

"He? Eh maaf Ji, soalnya kemarin aku ketiduran, capek" tak mungkin Mira menjelaskan semuanya di depan Aji, walau notabene adalah pacar Mira sendiri. Tapi biarkan masalah ini Mira yang menyelesaikannya.

"Udah sarapan?" tanya Aji sambil memandangi Mira.

"Udah kok, kamu udah sarapan juga? Biar aku pesenin kalau belum"

Mira akan berdiri tetapi di tahan oleh Aji. "Nggak usah, aku udah sarapan kok. Kamu duduk aja"

Mira mengangguk pelan lalu kembali duduk di depan Aji. "Kenapa sih? Ngeliatin gitu?"

"Ngga papa, cantik aja sih. Gimana ya kok bisa jadi punyaku?"

Mira terkekeh geli. "Haha aku aja ngga inget gimana. Eh kamu tau ngga Zizi kemana?"

"Zizi? Bukannya dia suka nemplok sama kamu ya?" balas Aji bingung.

"Enak aja nemplok, dikira kodok apa. Ya jadi tuh dia kemarin ngga masuk, dan sekarang kayanya ngga masuk lagi. Barangkali kamu tau?"

Aji menggeleng pelan. "Yaudah jangan negatif thinking dulu, mungkin aja dia ada urusan? Dan ngga sempet hubungin kamu saking sibuknya?"

"Tapi—"

Aji menggenggam tangan Mira dan mengelusnya. "Udah jangan dipikir terus dong, udah mau masuk, ke kelas aja ya" dan Mira mengangguk pelan.

Tak terasa bel pelajaran sudah selesai, dan kini waktunya istirahat. Setiap istirahat pasti Mira akan ke kelas Zizi, kalau dihitung sudah dua hari ini Zizi tak masuk sekolah. Pagi ini ia akan memastikan sendiri, barangkali Zizi dikelas dan tidak ingin diganggu oleh siapapun?

"Cari siapa Mir?" teriak David dari dalam kelas.

"Eh elo Vid, gue lagi nyari Zizi nih" kata Mira sambil celingak celinguk.

"Ngapain lo celingukan gitu. Orang Zizi nya aja nggak masuk" kata David santai sambil menyuruh semua anak keluar, ye orang ganteng mah enak mau ngapain aja, yakan?

"Lah? Pergi ke New York?"

David mengangguk pelan. "Ya katanya gitu, yaudah ayo ke kantin, lo ngapain masih disini? Ngincer anak kelas gue? Wahh gue bilangin Aji lo"

Mira mendengus kesal. "Apaan sih lo, yaudah yuk."

Akhirnya Mira dan David berjalan keluar dari kelas dan menuju kantin. Semua mata tertuju ke mereka berdua, padahal mereka hanyalah sebatas teman, dan Mira tau sepertinya David kecantol Zizi. Dan ini moment pas untuk menanyai David.

"Vid"

David menoleh ke arah Mira sambil terus berjalan. "Hm?"

"Lo suka sama Zizi yaa?! Hayo ngaku?!" teriak Mira di samping David.

"Enak aja lo, gue ngga suka sama Zizi. Gue cuman nganggep dia tuh adek gue doang, badan kecil gitu, kapan besarnya?"

Mira membelalak kaget. "Enak aja lo bilang kecil! Dasar semua laki laki cuman pengen yang besar doang. Terus selama ini pandangan lo ke dia cuman adek kakak doang?"

Life or Love? [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang