Part 18 [Memburuk]

1.9K 99 0
                                    

Ketika jatuh cinta, apa yang kamu harapkan? Rasa indah dan senang yang membara? Tidak, bukan itu, cinta itu buruk dan berakhir menyakitkan. Seperti aku sekarang.

***

Cek mulmed

Flashback

Joy dan yang lain sudah mempersiapkan semuanya, dari yang terkecil dan ke yang terbesar untuk menghantam takdir Mira.

"Joy, gue ada ide!" teriak Velen yang sudah mengobrak ngabrik seisi kelas Mira. Jam ini adalah jam pulang sekolah, dimana murid sudah tak ada yang tinggal di kelas.

Joy menoleh ke Velen. "Apaan?"

Kelihatannya Velen menunjukkan sesuatu. "Nih! Ini kalungnya Eve, anak yang cupu di kelas, but gue rasa kita harus taruh kalung ini di loker Mira!"

Zizi menyeringai. "This is good idea. Yuk cepet, tapi lo nemu dimana itu kalung?"

Velen tersenyum. "Eve kan anak yang bodoh, kalung bagus gini ditinggal di sekolah, yah gue nemu di lokernya dia juga sih"

Joy tersenyum sinis, Velen dan Onni sudah tertawa puas, begitu juga dengan Zizi yang tersenyum penuh kemenangan.

Setelah mereka melancarkan aksinya, Joy dan yang lain langsung keluar kelas tanpa meninggalkan jejak apapun. Mereka berpikir pasti esoknya Mira mendapat hukuman, dan lihat saja, sekarang Mira sudah mendapat hukuman seperti apa yang mereka mau.

"Huh untung aja ngga ada siapa - siapa" kata Onni sambil menghembuskan nafas lega.

Joy mengangguk. "Yup! Kita liat aja besok, apa yang terjadi"

"Yah gue rasa Mira ngga bakal bilang ke siapa - siapa, jadi kita leluasa deh buat jadiin dia bahan suruhan dan bullyan. Ya nggak? Hahahaha" kata Velen.

Zizi tersenyum puas dengan semuanya, ia sudah bisa menerjang Mira dengan berbagai macam masalah.

End

***

Zizi menenteng tas dengan gembiranya, ia tau bahwa Mira sudah melepaskan Aji. Kini ia sedang menuju ke Gor untuk melihat Aji futsal, dan tentu saja ia akan mencari perhatian Aji. Bagaimanapun caranya, Zizi akan terus mengejar Aji, ia sudah tak peduli lagi bagaimana keadaan persahabatannya dengan Mira.

Sekarang, Zizi berada di dalam Gor untuk menyemangati Aji bermain futsal, dengan senyum seribu watt, ia melambaikan tangan pada Aji. Aji yang melihat sekilas hanya tersenyum dan kembali tertuju ke permainannya.

Aji, Genta, David dan Hendri sedang beristirahat sejenak, dan membuat Zizi menghampiri mereka.

"Hei guys"

David tersenyum, karena mungkin ia jatuh cinta pada Zizi, sudah terlihat dari tatapannya yang indah ketika Zizi datang. "Hei Zi, sama siapa kesini?"

"Sendirian aja sih. Eh gue bawain minum nih buat lo Ji" mata Zizi tertuju pada Aji yang sedang celingak celinguk mencari sesuatu.

"Namira ngga ikut?" tanya Aji.

Genta dan Hendri mengangguk setuju atas pertanyaan Aji, biasanya kedua perempuan ini akan selalu bersama - sama.

Life or Love? [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang