Part 9

2.7K 130 0
                                    

Cinta tak ada yang salah, hanya saja kau salah menempatinya.

***

Mira mengeluarkan ponselnya, mengecek apakah ada notifikasi Line dari Aji. Yaa rencana Aji akan mejemput Mira pagi ini. Zizi? Tentu ia akan berangkat bersama David, karena Aji yang menyuruhnya. Entah ada hubungan apa David dengan Zizi, yang sebelumnya musuh, sekarang menjadi aman terkendali.

Bremm...

(Suara motor sport gmn? Wkwk)

"Hai sorry lama Nam.." kata Aji sambil menaikan kaca helmnya.

"Oh ya gapapa Ji. Kita berangkat sekarang aja.." lalu Mira segera mengambil helm yang disodorkan oleh Aji, lalu mereka berangkat bersama membelah jalanan Jakarta.

Aji melajukan motornya dengan cepat, padahal jam masih menunjukan pukul 06.20 pagi.

Sesampai di sekolah, Aji menggandeng tangan kanan Mira, membuat Mira tersentak kaget.

"Hah?! Ngapain lo pegang - pegang tangan gue?!" teriak Mira sambil menepis tangan Aji.

Aji tersenyum manis, "Diem aja sih Nam, biar gini aja.."

Bahkan mereka tetap bergandengan walau sudah sampai di area dalam sekolah, banyak fans Aji yang sudah bergosip didepan mereka berdua. Mira hanya menanggapinya dengan cuek, dan Aji juga bahkan lebih cuek.

"Gue kekelas dulu," kata Mira singkat dan melepaskan gandengan mereka.

Dijawab anggukan cuek oleh Aji.

Baru berjalan beberapa langkah, Aji sudah ditahan oleh Naufal cs. Masih inget kan? Kalau ga inget coba baca part sebelumnya.

"Woee ternyata bocah pengecut udah ada disini. Gimana dapetin Namira nya?" ucap Lio, teman dari Naufal.

Aji memalingkan muka, "Bacot lo"

"Weitssss lu ngapa bro? Kita tanya baik - baik.. Hahaha" tawa Yuda, teman Naufal juga. Dan Naufal hanya tersenyum licik dan bangga, karena tau bahwa Aji tidak akan bisa mendapatkan Namira.

"To the point aja deh," kata Aji tenang dan tidak ingin menimbulkan keributan. Sudah cukup baginya untuk tidak mencari masalah lagi.

Tetapi kali ini benar benar diluar kendali.

"Santai dong! Kita kesini cuman mau nanya ya, pengecut!" teriak Yuda didepan Aji.

Yang tadinya Naufal bungkam, kini sudah membuka suara. "Gimana lo sama cewek itu? Paling paling dicuekin, hahahaha"

Merasa terpojok, Aji segera melayangkan pukulan keras ke Naufal.

"Rasain lo anjing! Bacot terus! Kalau lu ga mau cari masalah ya jangan ngebuat masalah!!" gertak Aji yang sudah marah.

"Biasa juga dong! Bangsat!.. Bughhh" beberapa pukulan diterima Aji, dan Aji langsung linglung.

Setelah mengalami proses panjang di BK, akhirnya Aji masuk ke ruangan UKS. Dan membaringkan tubuhnya di ranjang.

"Makanya lu jangan cari masalah sama Naufal, Ji" kata Genta. Semua teman teman Aji menemaninya disini.

Tidak mungkin karena hal seperti ini, ia harus masuk ruang UKS. Tetapi karena paksaan teman temannya, Aji menurut saja.

Aji menatap tajam teman - temannya, tatapan seperti ini akan menjatuhkan musuh ke dalam lubang besar. Tatapan tajam dari Zidan Aji.

"Dia mancing emosi gua goblok.." kesal Aji sambil mengacak rambutnya sendiri.

Life or Love? [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang