Part 11

2.3K 118 0
                                    

Aku disini untuk menemui takdir dan kamu. Jika kamu tidak bisa kudapatkan, maka takdir yang hanya bisa kuraih. Dan jika takdir tak bisa kuraih, maka kamulah yang akan kudapatkan—

***

Mira sudah siap akan pertempuran pagi ini, dimana pertempuran menyelesaikan pelajaran ter ter tergila sepanjang masa. Apa itu? Yaa, kimia. Pelajaran payah yang tidak bisa dikuasai Mira. Lebih baik ia keluar kelas dan lari lapangan, daripada mendengarkan guru itu mengajar dan curhat. Dan pada kodratnya Mira tak akan pernah berani seperti itu.

Teman sebangku Mira, Sinta. Selalu saja bosan melihat raut Mira yang tadinya senyum bahagia menjadi tumpukan baju lusuh saja. Dan itu membuat dirinya kesal akan kelakuan Mira di pelajaran kimia.

"Miraa lo tuh kenapa sih kusut aja mukanya? Bosen tau ga gue liatnya. Hufftt.." desah Sinta kesal sambil melihat Mira yang sedang mencoret - coret buku tulisnya, bisa disimpulkan bahwa yang ditulisnya adalah segerombol benang ruet.

Bu Rosa sedang memberikan tugas kepada murid - murid, ia tahu bahwa murid yang paling payah disini adalah MIRA.

"Hussttt udah deh, ngga usah ganggu ketenangan gue di alam gue ini. Huss sana sana lo kerjain aja, ntar gue tinggal jiplak.." jawab Mira menyunggingkan senyum bodoh.

Sinta mengernyitkan dahi tanda kesal "Enak aja lo. Mau pinter tuh usaha, gue bilangin bu Rosa nih"

"Buuuu, nih Mira ngga mau usaha sendiri. Katanya mau jiplak jawaban saya." lanjutnya.

Dan seketika guru itu menoleh kehadapan Mira dengan menatap menggunakan kacamata yang super tebal itu "MIRA!!"

"MAMPUS gue, pingsan sekarang lo Mir!"

"Eh iya bu?"

Bu rosa masih menatapnya menggunakan tatapan hello kitty, eh salah maksudnya singa.
"Sekarang kamu keluar kelas dan lari lapangan 3 kali!" lanjutnya lagi.

Dan seketika tanpa membantah pun Mira langsung melesat menurut kelapangan.

Sialan, sarapan apa gue tadi pagi, Aji dimana ya? Baru juga taken udah ngilang aja. Hah udahlah.

Hosshhhh hosshhhh...........

"Ya ampun. Ini udah tiga kali, capek banget rasanya." desah napas Mira terdengar kencang, bahkan keringatnya sudah bercucuran kemana mana.

***

"Muka lo kayak habis dihukum deh. Bener ngga tuh?" tanya Zizi, mereka sedang berada dikantin. Dan pastinya Aji dan yang lain juga bersama mereka.

Genta menatap Mira tajam dan menelusuri, "Iya deh. Lo habis dihukum?"

"Heyy jangan natap cewek gue kayak gitu bego." tukas Aji langsung mencolok mata Genta.

Ia meringis kesakitan "Yayalu mentang mentang udah taken. Mana nih pajak jadiannya?"

"Nah, IYA nih! Setuju gue!!" teriak Hendri mengomandani.

"Nahhh iya nih gue juga setuju!" susul David mengikuti dan tersenyum lebar.

"Apaan lo pada? Enak aja. Emang ada peraturan pajak jadian?" sergah Aji, dan sedari tadi pun Zizi dan Mira masih saja hanyut dalam pembicaraan mereka berempat.

Life or Love? [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang