Part 27 [Kebenaran]

2.4K 117 0
                                    

Sesuatu yang terjadi memang terkadang sulit untuk dipahami. Tetapi percayalah, suatu saat nanti kamu akan tau arti sesuatu tersebut—

***

Aji tersentak kaget saat melihat Mira di depannya, dengan tatapan sok kuat dan tegar, nyatanya mata gadis itu pun mengeluarkan setetes bening air mata. Mira langsung mengusap air matanya, mencoba berlari dari kenyataannya sekarang.

"Nam!" berhasil! Ia berhasil mencekal tangan gadis itu.

"Apaaa?!" bentaknya sambil mencoba melepas cekalan tangan Aji.

"Ini ngga seperti apa yang kamu lihat..." kata Aji merubah semuanya. Zizi yang melihat hanya tersenyum nanar, lalu menyusul Aji dan Mira.

"Ngga seperti apa yang kamu lihat? Gue ngga apa-apa Ji, it's okey. Dan gue kesini mau ngucapin terimakasih dan maaf aja kok, masalah lo sama Zizi, gue ngga berhak ikut campur. Jadi, lepasin..." ujar Mira dengan lembut dan sekilas memandang Zizi.

"Mir..." cegah Zizi di saat Mira ingin mencoba berlari dari semuanya.

"Gue sama Aji ngga ada apa-apa. Gue sama Aji cuman temen..." lanjutnya.

Mira tersenyum. "Gue fine - fine aja kok, serius. Gue ngga ada beban apapun, lakuin hal yang kalian suka dan mau, jangan perduliin gue... Ya?"

Aji memejamkan matanya kesal. "Aku ngga suka kamu selalu bohong kayak gini Mir, kenapa sih? Kamu selalu bertindak bodoh buat ngebahagiain orang lain?!"

Seketika cekalan tangan Aji terlepas dari Mira. "Zi, Ji, apa kalian pernah tau? Menjadi posisi membahagiakan orang lain adalah posisi terhebat dalam hidup gue? Gue ngga ada masalah sama ini semua, karena kebahagiaan orang lain, adalah kebahagiaan gue juga, walau alasannya bukan karena gue.."

"Gue minta maaf Mir, ini semua salah gue... Dari kalung itu, sampai lo di kunci di gudang belakang. Nilai lo... Itu emang gue selipin contekan di situ, oke, gue bongkar semua di sini, biar kalian tau busuknya gue.."

Sahut Zizi. "Kebahagiaan lo terhenti karena adanya gue Mir, gue minta maaf... Hikss.... Gue bukan sahabat yang baik buat lo, pakai cara gimana biar lo bisa nerima gue lagi?" sesak Zizi sambil meneteskan airmata.

"Terkadang di dalam hidup perlu namanya kesalahan Zi, dan kesalahan itu ngga mudah untuk dilupakan. Gue udah maafin lo Zi, gue udah lupain semuanya, sekarang.... Biarkan gue terbang bebas ke arah yang gue mau, lanjutin apa yang kalian suka dan mau... Gue ngga apa-apa" ujar Mira sambil berjalan pelan menyusuri jalanan, meninggalkam sejuta rasa sesak yang belum keluar.

Begitulah Mira. Selalu mengutamakan kebahagiaan orang lain, tak mau melihat orang lain sengsara, biarkan dirinya sengsara, asalkan orang lain bahagia. Bodoh dan baik itu sama, ketika baik, kita akan dibodohi, dan ketika bodoh kita akan di berikan rasa baik. Berawal dari bodoh, Mira menjadi baik, ia tak mau kesalahan kedua kalinya tertimpa padanya.

"Maaf ya Ji, gue bakal bantu lo lagi. Kejar dia, buat dia percaya sama lo! Jangan sia - siain kesempatan! Gue dukung lo!" Zizi memberi semangat ketika Mira berlalu pergi meninggalkan mereka.

Aji berpikir sebentar. "Oke! Thanks ya Zi! Gue duluan..."


***

Life or Love? [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang