Part 17 [Menyesakkan]

1.9K 96 0
                                    

Kau tahu? Hal yang lebih sakit didunia ini? Mencintai orang lain dan mengikhlaskan dia untuk sahabat kita sendiri, tetapi sahabat yang kita hargai tak pernah sedikitpun untuk peduli? Itu sangat sakit daripada mencintai tanpa dicintai.

***


Cek mulmed

Sepulang sekolah, Mira langsung bergegas mengambil sapu di gudang belakang dan mulai menjalankan hukuman, yaitu membersihkan halaman sekolah. Walau tau itu menyakitkan, tetapi ia tahan untuk semua, Mira tahu bahwa suatu saat nanti, Aji dan Zizi tau maksud Mira sebenarnya. Maksud yang tak akan pernah menyakiti mereka.

"Hei - hei guys, lihat Mira! Ratu polos dan pintar, dihukum? HAHAHAHA" ucap Joy dengan angkuhnya menghampiri Mira.

Di belakangnya di ikuti Velen, Onni dan Zizi, sungguh apa lagi ini?.

Mereka ber empat menghampiri Mira yang sedang membersihkan halaman, bahkan murid murid di sekolah pun sudah mulai pulang dan sekolah juga sudah sepi.

"Wow, go guys!" kata Joy lagi menginterupsi yang lain.

Velen dan Onni sudah mengeluarkan lipstik, tepung dan juga tomat busuk, Zizi yang disampingnya ikut tersenyum sinis. Mira menelan ludah tanda tak mengerti, apa ia harus berlari dan mengalah?. Tidak, bukan seperti itu caranya.

Velen dan Onni sudah mencekal kedua tangan Mira, sehingga Mira tak bisa berbuat apa apa. Di seretnya Mira ke belakang sekolah, di tempat yang sepi dan tidak diketahui, Joy dan Zizi tertawa keras seperti mereka adalah pemimpin yang benar.

Mira terduduk di tanah yang lembab, sambil menunduk dan menggenggam tangan rasa benci, ia ingin berteriak, tapi rasanya kerongkongan nya mulai kering dan tak bisa berkata apa apa.

"Go guys!" kata Joy lagi. Velen, Onni dan Zizi sudah menumpahkan berbagai bahan ke badan Mira. Mira hanya memejamkan mata, berharap ada yang menolongnya.

Ya Tuhan, apa lagi ini? Aku harus apa? Aku tak kuat. Kenapa Zi? Kenapa? Kenapa? Kamu tega? Mana Zizi yang dulu? Aku harus apa. Apa aku terlalu bodoh?

"Hahaha!! Gue kan udah bilang Mir. Jadi orang jangan ikut campur!" Joy kini sudah berkuasa.

Disusul Zizi. "Gimana sama Aji, Mir? Sukses ngga lo? Makanya jangan sok kecantikan, dia tuh cuman mempermainkan lo doang!"

Mira tercekat, napasnya terhenti, dadanya sesak, airmata menetes perlahan, ia tak tau akan berkata apa, ia tak tau harus bagaimana sekarang. Ia rela menjadi bahan bullyan, jika memang teman temannya bahagia dan puas, tetapi akankah ini terus menyakitkan?.

"Mira... Udah puas lo sekarang hancurin hidup gue?" teriak Zizi sambil menjambak Mira, dan yang lainnya bersiap untuk mengikuti Zizi juga.

Velen dan Onni sudah mencengkram kerah Mira, Joy berdiri dengan memijak paha Mira. Mira tersenyum miris, dan menutup mata, andai saja ini hanyalah mimpi.

"Mpphh... Lepasin.. Mau lo apa?"

Zizi mengeratkan jambakkannya ke Mira, membuat Mira harus menahan sakit. "Lo rendah banget! Lebih peduli sama pacar daripada sahabat!"

"Gue udah putus Zi, mau lo apa sekarang?" nada lembut Mira sudah terkoneksi.

"Hah bagus! So nice!... Biarin gue merjuangin Aji, dan lo mundur perlahan!" kata Zizi tersenyum dan ber tos pada yang lainnya.

Life or Love? [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang