Part 20 [Come back?]

2.1K 106 5
                                    

Terkadang hidup itu perlu perubahan untuk menjadi lebih baik, seperti halnya kota yang perlu dirubah dan tidak seperti dulu, karena itulah sekarang ia menjadi lebih indah dan baik.

***

PART 21 NGGA ADA, YA AMPUN AKU BARU SADAR. SO? AKU NGGA PAKE PART 21 YA, HAHAHA XOXO

Cek mulmed

Matahari menerobos celah sempit di antara gorden yang terbuka, ingin segera masuk dan membangunkan tuan rumah di dalamnya, seakan merasakan suara mentari, Mira terbangun lalu ia menoleh ke arah samping, rupanya Aji tertidur di sana, dengan baju yang basah dan lusuh. Mira tersentak kaget ingin berteriak, tetapi ia urungkan, karena kalau ia berteriak, spontan Aji terbangun dan seisi rumah juga kaget karena ada seorang laki laki berada di kamar seorang perempuan. Di sofa itu, Aji meringkuk dengan kehangatan, oh tidak, sepertinya ia sedang mencari posisi untuk menghangatkan tubuhnya.

Merasa diperhatikan, Aji terbangun lalu menoleh cepat ke arah Mira yang sedari tadi memperhatikannya. Lantas, Mira langsung mengalihkan pandangannya.

"Udah sadar ya?" hm pertanyaan macam apa ini?

Lalu Aji beranjak duduk dengan posisi menghadap ke arah Mira.

"Mending lo pulang Ji, gue udah ngga apa - apa.."

Aji tersenyum. "Jangan khawatir, oma sama yang lain udah tau kalau gue ada di sini"

Hah bagaimana bisa oma-nya mengizinkan Aji masuk ke dalam kamar cucunya?... Astaga...

"Yah, hm.."

"Bentar, gue ambil sarapan sama obat lo dulu..."

Setelah Aji pergi, Mira kembali menutup matanya, merasakan semua yang terakhir Joy berikan padanya, tanpa ia sadari, Mira tersenyum miris. Mengapa hidupnya sedramatis begini?..

Aji masuk membawa nampan yang diatasnya menampung makanan dan minum, lalu ada obat obatan juga, ternyata demam Mira belum juga turun, padahal ia mengingat kalau hari ini adalah hari biasa, harusnya kan Aji masuk sekolah?.

"Nih, gue udah bawain sarapan. Ayo duduk.." kata Aji sambil menyuruh Mira beranjak dari tidurnya, Mira menurut lalu duduk di depan Aji.

"Gue bukan superhero yang selalu ada buat lo, jadi lo harus bisa apa - apa sendiri" senyumnya manis, lalu tangan Aji terulur untuk mengelap bibir Mira, karena belepotan saat makan.

Mira sontak kaget dan diam, mencerna kata kata Aji, tidak bukan itu, tapi jantung ini berdegup sangat kencang. "Ah, khem.. Tolong, minum Ji"

"Nih obatnya sekalian, pelan pelan kalau minum.."

Lalu Mira langsung menelan obatnya, dan masih menatap pria itu penuh dengan tanda tanya. Aji? Dia bahkan terlihat lusuh dan tak karuan, masih sempat saja ia memperhatikanku.

"Gue udah baikan, lo bisa pulang"

Ya ini yang terbaik Mir, lo harus bisa!!.. Batinnya..

"Nggak, gue harus pastiin lo tidur dulu. Nanti baru gue pulang" senyum itu masih tertuju pada Mira, lantas Mira membenamkan wajahnya dibalik selimut dan meringkuk seperti bayi.

Aji yang melihat hanya tersenyum, pasti gadis itu sedang salah tingkah.. Ah ia jadi rindu.

Setelah dirasa Mira sudah tertidur dan tak ada pergerakan sedikitpun. Aji mengendap endap keluar kamar, takut jika gadisnya bangun, oh sekarang tidak lagi gadisnya, tetapi hanya gadis masa lalu yang masih dicintainya. "Gue balik, get well soon, gue selalu ada buat lo.."

Life or Love? [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang