Part 3

3.5K 139 2
                                    

Pagi indahku rusak karena alarm sial Zizi, baru juga jam 4 udah bunyi aja tuh alarm. Lalu aku mengambil air wudhu dan melaksanakan kewajibanku sebagai umat muslim. Selesai semua, akhirnya aku ke menoleh ke piaraanku satu ini, yaitu kutu dajjal.

"Woe kutu dajjal, lo ga sholat apa? Alarm sial lo itu udah berdentum keras ditelinga gue tau gak? Gitu lo belum bangun. Cepet woy bangun kutu.." ucapku mengomel - ngomel sendiri pada manusia satu ini yang sedang tertidur pulas dan sekali-sekali menguap tanpa dosa.

"Brisik lo setan, udah ah gue mau tidur. Gue lagi ga sholat," jawabnya sambil memejamkan mata lagi.

"Gitu kenapa lo alarm jam 4? Adzan subuh aja belum kedenger.." ujar Mira protes.

"Ah setan bawel aja sih lo? Ini juga udah jam setengah 5 kan? Jadi udah lewat waktu sholat. Yaudah sih elah, diem mulut lo yang kayak toa itu." ujarnya sambil berbalik kedalam selimut lagi.

"Setan, setan, yang ada lo itu setan. Udah gih cepet bangun! Lo itu anak perawan, masa mau bangun siang?" ujar Mira lagi yang masih kekeuh dalam pendirian.

"Huhhh kupret, udah lo keluar sana. Gue masih ngantuk gara - gara kemaleman buat stalk Naufal. Bacot aja sih lo kupret" kata - kata mutiara antara Zizi dan Mira pun mulai keluar.

"Heh salah sendiri stalk gajelas, apalagi yang distalk tumpukan kardus mie instan.. " jawabku melecehkan.

Akhirnya Mira mengalah untuk masuk kamar mandi dan berendam, daripada denger ocehan Zizi seperti ibu - ibu?

Sampai sekolah sudah, seperti biasa, mereka berpisah di kelas IPA 2, karena ya memang bocah dua itu berbeda kelas. Walau berbeda kelas, tetapi Mira dan Zizi selalu bersama sama.

Pelajaran dimulai dengan seperti biasa, guru guru hari ini juga lumayan bisa diajak kompromi.

***

"Eh nama lo Zizi ya?" tanya teman laki - laki kepada Zizi.

"Lah kalau udah tau, ngapain tanya?" jawab Zizi dengan cuek dan jutek, pantas saja dia tidak pernah didekati laki - laki, hahaha.

"Hehe cuman mastiin aja.." ucap David, ia menjalankan misi dengan Aji.

"Kenapa? Ada perlu apa? Urusan gue bukan sama lo doang.." ucap Zizi sambil membereskan buku - buku karena bel pergantian jam.

"Eh gini, lo tau Namira?" tanya David percaya diri.

"Kenapa Namira? Urusan sama lo apa?" jawab Zizi masih cuek dan jutek.

"Lo kenal dia? Soalnya gue selalu liat lo jalan sama dia." ujar David.

"Kalau udah tau ngapain tanya? Mau lo itu apa sih? To the point aja deh Vid.." ujar Zizi ketus karena laki - laki didepannya terus saja basa basi, untung gurunya belum masuk kelas.

Gila nih cewek galak banget, daritadi gue diejek mulu. Gimana bisa gue dapet informasi nih? Gerutu David dalam hati.

"Kenapa bengong? Cepet! Lo mau ngapain sih tanya tanya Namira?" ujar Zizi sebal.

"Eh gini.. Dia itu rumahnya mana sih? Dan gue mau dong minta nomer, pin atau id line nya hehe.." alibi David.

"Buat apa? Apa urusannya sama gue?! Minta aja sendiri sama Namira. Kelas sebelah tuh" kata Zizi sambil menunjukan kelas sebelah dengan mengarahkan kepalanya ketembok samping.

"Lah lo kan sahabatnya Zi?" kata David.

"Lah terus? Lo naksir? Ga ada perjuangan banget sih lo buat dapetin Namira? Gimana gue setuju kalau lo jadi pacarnya Namira nanti.." ucap Zizi sambil membuka buka buku dan tidak menghiraukan David.

Life or Love? [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang