BAB 13 : Ikuti Kata Hati

946 232 73
                                    

Setelah hari itu terjadi, Anna dan Alvaro semakin dekat. Mereka sering dipertemukan di tempat-tempat yang tak terduga atau event-event yang tidak mereka kira akan ketemu.

Sekarang, Alvaro mendapat pekerjaan dari Levie untuk membangunkan serta mengantar pulang. Yang terpaksa dia merelakan waktu bermainnya hilang hanya untuk mengantar Anna pulang.

Alvaro mencoba membangunkan Anna dengan menyenggol lengannya berkali-kali. Hal itu membuat Anna menggeliat dan perlahan bangun dari tidurnya. Anna kira yang mengganggu tidurnya adalah teman-temannya. Namun ketika ia membuka mata, ternyata bukan temannya yang berada di sampingnya sekarang.

"Loh, Kakak ngapain di sini?" Anna melepas headsetnya sambil mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas.

"Buruan gue antar lo pulang." Alvaro membantu Anna mengemasi barang-barangnya yang masih berserakan di meja.

"Teman-teman gue?"

Alvaro mengambil tas Anna lalu meranselnya sambil berkata, "udah pulang dari tadi."

Seketika Anna mengutuk dirinya dan juga teman-temannya. Dia segera membuka ponselnya dan mencari kontak Levie untuk dihubungin. Namun hingga lama menunggu, Levie tidak menjawab teleponnya. Kemudian ia mulai mencari kontak Vivi dan teman-teman lainnya untk ia hubungi. Namun tidak ada satupun diantara mereka yang mengangkat teleponnya.

Anna pun menjadi kesal bukan main. Bagaimana bisa ia kembali dititipkan padanya? Padahal Anna sudah bersikeras pada teman-temannya untuk berhenti menitip-nitipkannya pada orang lain. Tapi kenyataannya sekarang?

"Lo mau pulang atau tidur di sini?"

Anna pun bergegas untuk keluar kelas dan mengejar Alvaro yang sudah berjalan lebih dulu darinya. Anna akan membalas perbuatan teman-temannya satu per satu.

****

"Bisa-bisanya lo tidur di kelas." Alvaro memakai sabuk pengaman yang kemudian di susul dengan Anna yang ikut memakai.

"Ya wajar aja dong kalau gue tidur. Orang gue ngantuk," katanya sedikit malas. Alvaro hanya berdeham sambil mulai menjalankan mobilnya menuju ke rumah Anna berada.

"Kan gue udah kasih tahu sama lo buat jangan tidur malam-malam."

"Iya, tapi tetap aja matanya merem waktu tengah malam." Anna mulai mengganti musik yang berada pada tape mobil Alvaro. "Kalau bisa milih juga gue milih buat tidur jam sembilan aja."

"Terus pertanyaan gue, lo ngapain aja kalau nggak bisa tidur?"

"Baca buku, nonton film, nulis diary, bikin cerita, nonton tivi, banyak deh pokoknya."

Sejenak Alvaro menatap Anna. "Baca buku? Tumben amat baca buku."

"Buku novel," ujarnya sambil nyengir kuda.

Alvaro kemudian menoyor kepala Anna. "Itu bukan buku dodol,"

Anna pun membalas Alvaro dengan memukul lengannya. "Itu buku namanya."

"Bukan."

"Iya!"

"Bukan!"

About Time ✔Where stories live. Discover now