Prolog

6.1K 1K 618
                                    

Tok...Tok...Tok...

"Permisi," ucap seseorang dari luar sembari mengetuk pintu.

Seorang perempuan bangun dari alam bawah sadarnya karena suara berisik yang bersumber dari depan rumahnya. Dia duduk di atas tempat tidur sambil mengerjap, menarik napas panjang, dan mengucek matanya dengan menguap. "Siapa sih pagi-pagi buta udah dateng aja," gerutunya sedikit kesal.

Merasa tidak mendapatkan respon dari dalam, seseorang itu kembali mengetuk pintu dengan sedikit frustasi karena berdiri di depan cukup lama. "Permisi."

Perempuan itu sempat terdiam sebentar sambil bertanya dengan dirinya sendiri. "Nggak ada yang buka pintunya, ya?"

Hanya berselang dua menit, tamu tersebut kembali mengetuk pintu rumahnya. Bahkan, dia sudah mengetuk pintu tersebut sebanyak tiga kali. Ketukan pintunya pun semakin lama semakin keras.

Karena ketukan pintu semakin keras, akhirnya perempuan itu memutuskan untuk bangun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju ruang tamu.

Dengan penampilan seadanya, perempuan itu memegang kenop lalu menarik pintu tersebut.

Saat pintu telah terbuka, di sana terdapat seseorang yang berdiri dengan pandangan jatuh ke arah ponselnya. Dan saat seseorang itu merasakan bahwa pintu telah terbuka, ia segera mengalihkan pandangannya ke depan.

"Hai." Sapanya singkat dengan senyum sebentar.

Perempuan itu benar-benar terkejut bukan main saat melihat siapa yang berdiri di depannya sekarang. Dia terus mengedip-ngedipkan matanya untuk memastikan bahwa ini bukanlah mimpi. Dan beberapa detik kemudian perempuan itu tersadar. Sekarang ia tidak sedang bermimpi dan orang yang berdiri di depannya adalah nyata.

"Vino? Ngapain ke sini?!"

Perempuan tersebut menatap heran. Dia melihat penampilan Vino yang hanya mengenakan kaos hitam polos dipadukan dengan celana jeans belel serta sepatu sneakersnya. Vino juga membawa ransel yang mungkin berisi beberapa kaos dan celana serta kacamata hitam yang bertengger di atas kepalanya.

Bukannya menjawab, Vino malah menatap Anna—perempuan yang sedari tadi berdiri di depannya—dengan mengerutkan dahi. "Ada yang aneh?"

Ck.

"Ngapain ke sini?" Anna menanyakan pertanyaan yang sama untuk kedua kalinya karena Vino tidak mengindahkan pertanyaannya.

"Main." Satu kata yang keluar dari bibir tipis milik Vino membuat Anna mengerutkan dahi.

"Main?"

"Yah, sejenis itu," katanya sambil mengendikkan bahu acuh. "Lo nggak mempersilahkan gue untuk masuk?"

Saat Vino akan masuk ke dalam rumah, Anna mencegahnya dengan menahan langkah Vino. "Tunggu dulu!" perintahnya yang membuat Vino mundur satu langkah.

"Kenapa lagi?" Vino menatap Anna jengkel. Dia sudah lelah berdiri di depan sedari tadi dan sekarang tidak diperbolehkan masuk oleh sang pemilik rumah.

"Orang tua gue nggak ada di rumah."

"Terus?"

Seketika Anna ingin melahap Vino hingga habis tak bersisa. Berbicara dengan orang yang kelewat cuek ternyata sulit.

"Kalau dilihat tetangga—"

"Gue nggak akan berbuat aneh-aneh." Vino menatap Anna dengan tatapan tajam. "Karena ini perintah orang tua lo."

Tanpa permisi, Vino masuk ke dalam rumah dengan melewati Anna yang berdiri diam di depan pintu. Dia mencerna setiap kata yang diucapkan oleh Vino. Hingga Anna paham akan ucapan Vino dan memutar badannya.

Belum sempat Anna membuka mulut, Vino sudah menyahut dengan nada santai. "Intinya gue disuruh jagain lo selama mereka pergi ke luar negeri."

Anna menelan ludah dengan susah payah. "Jagain... gue?"

Vino menggumam dengan pandangan yang tak beralih sedikit pun dari ponselnya. Anna seketika lemas tak berdaya. Memang orang tuanya pergi ke luar negeri selama beberapa hari. Tapi ia tidak berpikir jika akan seperti ini jadinya.

Ya, bisa dibayangkan jika liburannya dia habiskan bersama makhluk astral dari planet pluto. Planet yang bahkan tak nampak secara jelas.

"Sans, gue bukan tipe orang yang ribet."

***

Cast untuk Vino dan Anna.

Arvino Xavier

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Arvino Xavier. Duduk di bangku SMA dan sekarang kelas tiga. Dilahirkan menjadi cowok yang super duper cuek, dingin dan tatapan mata tajam. Membuat siapa saja yang tengah melihatnya menjadi ketakutan. Mostwanted sekaligus Ketua OSIS di SMA Nusa Bangsa. Penyuka berat minuman kopi.

 Penyuka berat minuman kopi

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Fellicia Anna Syakira. Duduk di bangku SMA dan sekarang kelas dua. Dilahirkan menjadi cewek yang periang, cantik, dan bisa berteman dengan siapa saja. Suka makanan atau minuman yang berbau coklat. Bersekolah di SMA Abdi Bangsa.

***

Tbc...

About Time ✔Where stories live. Discover now