Chapter 43 - Drama dan Siasat Licik

Comenzar desde el principio
                                    

.

.

PAVILLIUN MEDUSA

Dengan pandangan datar Jaejoong melihat sekilas sekeliling pavilliun yang bisa dikatakan mewah itu walaupun aroma parfum dan bunga yang terlalu menyengat membuat kepalanya terasa berdenyut ringan. Tempat ini memang sangat cocok dengan selera Selir Ming yang berasal dari kalangan rakyat jelata, pikir Jaejoong sinis saat Pangeran Arthemis itu tanpa ragu duduk dikursi indah yang ditebaknya adalah milik Selir Ming yang sedang berdiri dan melotot tajam padanya.

"Tempat ini terlihat sedikit murahan. Apa kau menatanya sendiri, Selir Ming? Seleramu sungguh unik." Jaejoong mengulum senyum tipis setelah mengeluarkan pendapatnya. "Kursi indah ini sangat tidak pantas ada disini. Apa ini hadiah dari Yang Mulia Kaisar?"tebak Jaejoong dengan nada polos walaupun matanya bersinar tajam saat menatap Selir Ming.

Perlawanan dari para selir bodoh itu saja sudah membuat Ming Ye ingin menjerit kesal, sekarang ditambah dengan kedatangan tamu tak diundang dengan mulut setajam pedang yang sudah menghina dirinya lagi secara tidak langsung! Pavilliunnya terlihat murahan? Apa pangeran bodoh itu tidak tahu jika semua benda di ruang tamu ini bernilai tinggi?

"Sedang apa kau disini, Pangeran Kim? Kenapa kau bisa masuk begitu saja ke tempat kekuasaanku?"desis Selir Ming tajam dengan tangan terkepal erat menahan amarah yang sejak semalam berkobar dihatinya. "Dimana tata krama anda yang datang tanpa diundang?"sambung Selir Ming dengan nada meremehkan agar Jaejoong merasa malu namun apa yang diharapkannya tidak terjadi karena pangeran sialan itu malah tersenyum lebar!

Senyum indah terulas di bibir merah yang sudah membuat Kaisar Jung takluk, Jaejoong tahu sekali apa maksud dari semua perkataan Selir Ming itu dan dia tidak akan terjebak dalam permainan bodoh bernama emosi itu.

"Apa aku tak boleh masuk? Bukankah pavilliun ini milik Kaisar Jung juga?"tanya Jaejoong dengan wajah polos andalannya yang membuat Selir Go mengulum senyum tipis. Ini saat yang memang ditunggunya, kehancuran Selir Ming ditangan Pangeran Arthemis yang diduganya akan menjadi sosok penting bagi sang kaisar. Jika ingin selamat dan tetap hidup nyaman di istana ini, Selir Go sudah memutuskan dia akan berpihak pada orang yang paling berkuasa!

Selir Ming menggeram kecil, menghadapi rubah licik dihadapannya memang diperlukan pengendalian diri yang tinggi. Dia tidak mau lagi dipermalukan Pangeran Kim dihadapan semua orang terutama para selir yang membencinya dan pasti akan tertawa puas melihat kejatuhannya.

"Ini adalah pavilliun pribadiku!"tegas Selir Ming dengan kepala terangkat tinggi untuk menunjukkan kekuasaannya. "Tidak ada yang boleh masuk ke Medusa tanpa izin dariku, termasuk kau, Pangeran Arthemis! Aku bisa saja menghukummu saat ini juga karena kau telah mengganggu selir kesayangan Yang Mulia Jung!" mata sipit itu menatap penuh keangkuhan pada Jaejoong yang malah duduk dengan nyaman tanpa peduli pada setiap ucapan tajamnya.

Sepertinya akan menarik jika aku melibatkan para selir yang sepertinya benci dan tidak akan berpihak pada Selir Ming, nilai Jaejoong cepat saat mengingat perdebatan yang dilihatnya saat masuk ke pavilliun ini. Dengan seringai kecil, Jaejoong memalingkan tatapannya pada Selir Go yang tampak begitu puas melihat kemarahan Selir Ming.

"Oh, apa itu benar Selir Go? Menakutkan sekali bukan, Kyu? Apa benar aku bisa dihukum?"tanyanya dengan nada terkejut dan sorot takut yang dibuat-buat hingga Kyuhyun meringis kecil melihat ulah nakal Pangeran Kim yang terlihat menikmati situasi ini.

Selir Go tertawa kecil dan menghampiri tempat Jaejoong duduk dengan anggun diikuti beberapa selir lainnya yang tampaknya punya pikiran yang sama dengan putri Menteri Go itu, mendukung pihak yang pasti akan menang dalam perang merebut kekuasaan istana dalam ini.

"Mungkin dulu itu benar, Pangeran Kim tapi aku mendengar dari bisikan angin, semalam Kaisar Jung mengusir langsung Selir Ming dari istana Apollo, jadi...."

"Ini bukan urusanmu Selir Go! Tutup mulutmu dan jangan ikut bicara!"bentak Selir Ming kasar menyela ucapan Selir Go yang pasti berbisa itu. "Dan Yang Mulia Jung tidak akan pernah mengusirku! Jangan menyebar kebohongan!"bantah Selir Ming cepat karena dia benar-benar tidak akan bisa menerima sorot penghinaan dari sepasang mata bulat Pangeran Arthemis itu padanya.

Go Ahra tidak takut sedikit pun lagi pada bekas dayang yang harus tahu diri itu dan sadar jika tak lama lagi dia akan kembali ke tempatnya berasal. "Kenapa aku harus diam, Ming Ye? Pangeran Kim bertanya dengan sopan padaku, tentu saja aku harus menjawabnya dengan apa yang kutahu, bukan? Itulah yang disebut tata krama!"sindir Selir Go tajam.

"KAU Berani sekali menyindirku!"Selir Ming sekuat tenaganya menahan amarahnya yang hampir saja meledak jika dia tidak menangkap isyarat dari dayang Seulgie yang memintanya menahan diri.

"Pavilliun ini lumayan luas namun jauh dari kata berkelas. Apa kau setuju dengan pendapatku, Selir Yi?"komentar Jaejoong lembut seolah tidak mendengar perdebatan kedua selir yang sama-sama emosi dihadapannya.

Selir Yi mengangguk setuju seraya mengagumi kecantikkan paras Pangeran Kim yang tampak begitu anggun dalam balutan hanbok yang sebenarnya hanya pantas untuk seorang yeoja, namun begitu indah saat membalut sosok ramping dengan rambut segelap malam itu. "Mungkin karena Selir Ming berasal dari kelas yang berbeda, pangeran. Jadi, kita harus mengerti seleranya yang buruk."sahut Selir Yi lugas.

Sesuai dugaannya, sekumpulan selir ini akan sangat membantu rencananya. "Seperti rumah seorang giseang! Aroma-nya mengerikan dan membuatku mual!"tambah Jaejoong seraya mengedip jahil pada Selir Yi yang sejak tadi menahan tawa dan akhirnya tertawa lepas bersama selir lainnya, kecuali Selir Ahn yang tampak serba salah dan takut.

Cukup! Selir Ming tidak bisa lagi menerima ucapan berisi penghinaan dan sorot meremehkan yang terlihat dari sepasang mata bulat Pangeran Kim. Dia akan menunjukkan pada Kim Jaejoong jika kekuasaan Selir Ming yang disayangi Kaisar Jung tidak akan hilang hanya karena sebuah pengusiran kecil. "Keluar dari pavilliun-ku sekarang juga, Pangeran Kim!"usir Selir Ming langsung pada Jaejoong yang sekarang malah tertawa mengejeknya bersama selir lainnya.

"Pengawal! Cepat seret Pangeran Kim dan semua pengawalnya keluar dari Medusa!"jerit Selir Ming lantang pada para pengawalnya yang sudah memenuhi ruang tamu.

.

.

Note Author : Kalau nungguin, wajib votement 😎😎

Untuk versi cetak uda close PO ya. Stock, gw gk tahu. Coba tanya Dani

APOLLO AND ARTHEMISDonde viven las historias. Descúbrelo ahora