Jilid 25

2.8K 36 1
                                    

Begitulah Kiu Jian-jio lantas bertutur. "Anak Lik, tadi kau bertanya mengapa aku terkurung di sini dan sebab apa Kongsun Ci mengatakan akui sudah mati, Nah, duduklah yang baik, biar kuceritakan kisahnya padamu.

Leluhur Kongsun Ci adalah pembesar jaman dinasti Tong, karena kekacauan negara pada waktu itu keluarga Kongsun berpindah ke lembah pegunungan sunyi ini. Leluhurnya adalah pembesar militer, maka iapun belajar ilmu silat keluarga sendiri, bahkan lebih tinggi daripada leluhurnya, namun ilmu silatnya yang benar2 lihay itu justeru akulah yang mengajarkan dia."

Nyo Ko dan Dk-oh berseru heran bersama, sungguh hal itu sama sekali diluar dugaan mereka.
Dengan bangga Kiu Jian-jio menyambung pula. "Kalian masih kecil, dengan sendirinya tak paham seluk-beluknya Hm, di dunia persilatan siapa yang tidak kenal Thi-cio-pang (perserikatan telapak besi)? Nah, Pangcu dari organisasi besar itu, Thi-cio-cui-siang-biau (si telapak besi melayang di atas air ) Kiu Jian-yim adalah kakak kandungku, Coba Nyo Ko, ceritakan sekadarnya tentang Thi-cio-pang kepada anak Lik biar dia tahu,"
Nyo Ko melengak dan menjawab: "Oh, Wanpwe kurang pengalaman dan pengetahuan, entah apakah Thi-cio-pang yang dimaksud itu?"
"Kurangajar, kau berani membohongi damperat Kiu Jian-jiu. "Nama Thi-cio-pang terkenal di mana2, sama tersohornya seperti Kay-pang, masakah kau tidak tahu?"
"Kalau Kay-pang sih Wanpwe memang pernah dengar" jawab Nyo Ko, "tapi Thi-cio-pang wah.."
Kiu Jian-jio tambah gusar, kembali ia memaki "Hehe, percuma kau belajar silat segala, masakah Thi-cio-pang saja tidak tahu, sungguh..."
Melihat sang ibu marah2, cepat Lik-oh menyela: "Bu, Nyo-toako masih muda, sejak kecil tinggal di pegunungan yang terpencil maka tibaklah heran jika seluk-beluk dunia persilatan memang kurang diketahuinya."
Tapi Kiu Jian-jio tidak menggubrisnya dan masih terus mengomel
Dimasa diketahui 20-an tahun yang lalu Thi-cio-pang memang sangat terkenal di dunia Kangouw, tapi kemudian pimpinannya yaitu Thi-cio-ciu siang biau Kiu Jian-yim telah berguru kepada It teng Taysu dan memeluk agama Budha, maka anak buah Thi-cio-pang lantas kocar-kacir juga dan bubar.
Tatkala itu Nyo Ko baru lahir, dengan sendirinya belum tahu apa2. padahal bertemunya ayah-ibu kandungnya besar sangkut-pautnya dengan Thi-cio pang itu. Kini dia ditanya oleh Kiu Jian-jio, sudah tentu dia melongo tak dapat menjawab.
Kiu Jian-jio sendiri sudah menyepi selama 30-an tahun di Cui-sian-kok, segala kejadian di dunia Kangouw hampir tidak diketahuinya, dia mengira Thi-cio-pang yang bersejarah ratusan tahun itu sekarang itu tentu bertambah jaya, maka tidaklah heran dia berjingkrak marah2 ketika Nyo Ko menjawab tidak tahu "Thi-cio-pang" segala.
Biasanya Nyo Ko tidak tahan dibikin sirik orang lain, kalau sudah gusar, sekalipun gurunya seperti Tio Ci-keng juga dilabraknya habis-habisan. sekarang Kiu Jiac-jio mendamperatnya tanpa alasan, semula dia masih tahan, tapi lama2 ia menjadi gregetan juga, segera ia bermaksud balas memaki nenek itu, tapi baru saja hendak membuka mulut, dilihatnya Lik-oh sedang memandangnya dengan sorot mata yang lembut penuh rasa menyesal atas sikap ibunya itu.Mau tak-mau hati Nyo Ko menjadi lunak kembali, terpaksa ia hanya angkat bahu sebagai tanda apa boleh buat-saja, ia pikir semakin keji ibumu memaki aku, semakin baik pula kau terhadapku Omelan si nenek ku anggap angin lalu saja, hati si cantik harus dihormati ia menjadi lapang dada setelah ambil keputusan itu, tiba2 otaknya menjadi tajam juga dan berpikir "He, ilmu silat nona Wanyan Peng tempo hari itu mirip benar dengan Kongsun Ci, jangan2 mereka sama2 orang Thi-cio-pang?"
Ia coba merenungkan kembali ilmu silat yang pernah dimainkan Wanyan Peng dahulu ketika mendesak Yalu Ce, rasanya ia masih ingat sebagian, segera ia berseru "Aha, ingatlah aku!"
Kiu Jiu-jie terkejut oleh teriakan Nyo Ko itu, damperatnya keras: "Kau menjerit apa?"
"Tentang Thi-cio-pang aku menjadi ingat kepada seorang tokoh aneh," tutur Nyo Ko. "Kira2 tiga tahun yang lalu, kulihat tokoh itu bergebrak melawan belasan orang, sendirian dia hajar orang2 itu, akhirnya sembilan di antaranya luka parah dan sembilan orang lagi dibinasakan olehnya, Konon tokoh Bu-lim yang hebat itu adalah orang Thi-cio-pang."
"Bagaimana macamnya orang itu?" tanya Kiu Jian-jio cepat,padahal Nyo Ko cuma membual belaka, tapi sudah telanjur omong, pula tidak bakal ada saksi, segera ia meneruskan dongengnya: "Orang itu berkepala botak, usianya antara 60~an, wajahnya merah,perawakannya tinggi besar, memakai jubah hijau dan mengaku she Kiu."
"Omong kosong!" mendadak Kiu Jian-jio membentak, "Kedua kakakku sama sekali tidak botak, perawakannya juga tidak tinggi, selamanya tidak pernah memakai baju hijau, Hm, kau melihat aku botak, maka kau sangka kakakku juga botak, begitu bukan?"
Diam2 Nyo Ko mengeluh karena dongengnya bisa terbongkar tapi airmukanya tetap tenang2 saja, jawabnya dengan tertawa. "Ah, sabar dulu, Locian-pwe, dengarkan lebih lanjut ceritaku ini. Kan Wan-pwe tidak bilang orang itu adalah kakakmu, memangnya setiap orang she Kiu di dunia ini mesti kakakmu?"
Kiu Jian-jio menjadi bungkam malah oleh debatan anak muda itu, terpaksa ia tanya: "Jika, begitu, coba katakan bagaimana ilmu silatnya?"
Nyo Ko berdiri dan memainkan beberapa jurus silat yang pernah dilihatnya dari Wanyan Peng itu, akhirnya permainannya semakin lancar dan menimbulkan samberan angin yang keras, gayanya ilmu tiruan dari Wanyan Peng, tapi tenaganya adalah milik Nyo Ko dan jauh lebih kuat, bagian kelemahan Wanyan Peng dapat dicukupi oleh kepandaian Nyo Ko yang memang sudah tinggi sekarang, maka permainannya menjadi sangat rapi.
Keruan Kiu Jian-jio sangat senang, ia berseru: "Anak Lik, lihatlah, memang inilah ilmu silat Thi-cio-pang kita, ikutilah yang cermat!"
Diam2 Nyo Ko merasa geli, ia pikir kalau main lebih lama lagi bisa jadi rahasianya akan terbongkar maka ia lantas berhenti dan berkata: "sampai di smi tokoh aneh itu sudah menang total dan selesailah, pertaruhan dahsyat yang kusaksikan itu."
"BoIeh juga kau dapat mengingatnya sedemikian jelas," kata Kiu Jian~jio dengan gembira "Eh, siapakah nama tokoh itu, apakah dia menerangkan padamu?"
"Tokoh aneh itu juga lucu kelakuannya, habis menang beliau terus pergi begitu saja," sahut Nyo-Ko "Hanya dari korbannya yang terluka daa menggeletak itu kudengar saling menggerundel dan saling menyalahkan katanya seharusnya mereka jangan mengganggu Kiu-loyacu dari Thi-cio-pang, sebab hal itu berarti mereka mencari mampus sendiri."
"Ya, kukira orang she Kiu itu besar kemungkinan adalah anak murid kakakku," ujar Kiu Jian~ jio dengan girang, Dasarnya dia memang keranjingan ilmu silat, selama berpuluh tahun dia tak dapat bergerak, kini menyaksikan Nyo Ko memainkan ilmu silat keluarganya itu, tentu saja ia sangat senang, maka dengan bersemangat ia membicarakan ilmu telapak tangan besi andalan Thi-cio-pang mereka dengan Nyo Ko dan Lik-oh.

Kembalinya Pendekar Pemanah Rajawali - Chin YungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang