Chapter 39 - Perdebatan Pertama

Začít od začátku
                                    

Ciuman mereka berlangsung panas, Jaejoong membalas lumatan nakal Kaisar Jung dengan menyesap kuat bibir bawah namja tampan itu. Yunho menyeringai senang dengan aksi berani Pangeran Arthemis itu tanpa menghentikan gerakan tangannya yang semakin nakal menyusup kedalam hanbok Jaejoong yang sudah terbuka lebar dibagian depan,"Aku menginginkanmu sekarang, pangeran nakal!"bisik Kaisar Jung tepat dibibir merah yang menghembuskan nafas hangat diwajahnya itu.

Yunho benar-benar merasa gairahnya akan meledak jika tidak segera mendapatkan tubuh hangat berbau harum yang sedang bersandar padanya ini diranjangnya. "Kau berhasil menggodaku, nae sarang. Kau bisa rasakan itu?" Bagian selatan kaisar tampan itu terasa sakit dan sesak karena pangeran nakal itu terus saja bergerak menggodanya. Sang kaisar hampir mengerang keras saat dia membayangkan kehangatan nan nikmat yang melingkupi dirinya semalam.

Yunho ingin Jaejoong tinggal bersamanya malam ini di Apollo!

Jawaban iya itu hampir saja keluar dari mulut Jaejoong yang bisa merasakan bukti gairah Kaisar Jung padanya terlebih dia juga mulai terlena pada belaian pelan jemari sang kaisar ditubuhnya, jika saja dia tidak mengingat perkataan Dayang Ares jika Selir Ming sering datang berkunjung ke istana ini dulu. "Aku tidak mau!"tolak Jaejoong langsung seraya mendorong kuat dada Yunho hingga pelukan intim mereka terlepas walaupun dirinya tetap duduk dipangkuan sang kaisar. Jaejoong bisa melihat kemarahan dalam sepasang mata tajam Kaisar Jung yang masih memeluknya itu!

"Kau menolakku? Setelah semua yang kita lakukan? Apa semua hanya permainan untukmu, Jaejoongie?" nada tidak percaya berbalut kemarahan tertahan itu terdengar jelas dari suara dingin Yunho yang tidak melepaskan sejengkal pun pelukan eratnya pada pinggang ramping pangeran nakal yang sudah mengacaukan hati dan pikirannya dalam sekejab.

Sedikit rasa takut menyelimuti hati Jaejoong saat melihat murka di mata Yunho yang selama ini selalu menatapnya dengan lembut, penuh perhatian atau dengan gairah yang seolah membakar seluruh tubuhnya. Jaejoong juga bisa merasakan cengkraman kuat dipinggangnya yang menunjukkan sang kaisar sedang menahan emosinya untuk tidak meledak namun dia menolak sang kaisar bukan tanpa alasan. Jaejoong tidak bisa menggabaikan suara hatinya yang benar-benar tidak suka dan membenci semua selir yang pernah menghiasi hidup sang kaisar sebelum bertemu dengannya.

Dengan ragu jemari Jaejoong terulur dan mengenggam erat tangan Kaisar Jung yang sedang menunggu jawabannya seperti tali penyelamat. "Dayang Ares berkata padaku jika dulu Selir Ming sering menghabiskan malam disini dan aku sangat benci berbagi!" jelas Jaejoong begitu cepat dengan pipi memucat dan jantung berdegub takut. Dia bahkan memalingkan wajahnya dari tatapan tajam sang kaisar kearah lampion yang bersinar redup disudut ruangan.

Ini perjudian besar, bisa saja Kaisar Jung marah besar dan langsung mengabaikannya karena merasa dirinya terlalu menuntut banyak hal tapi Jaejoong tidak mau mengalah, dia harus bisa mendapatkan semuanya atau tidak sama sekali. "Aku tidak mau berbaring di ranjang yang pernah digunakannya!"lirih Jaejoong pelan seraya menundukkan kepalanya untuk menghindari tatapan tajam Yunho yang berusaha menangkup wajahnya dengan tangan besar yang membelai lembut seluruh tubuhnya semalam.

Dalam hati Yunho mendesah lega mendengar alasan yang diutarakan Jaejoong dengan nada ragu dan sedikit takut itu karena jujur saja penolakan Jaejoong tadi sangat mengejutkan sekaligus menyakiti egonya. Tidak pernah terpikir olehnya pangeran nakal dan sedikit acuh itu peduli pada hal kecil seperti ranjang namun melihat bagaimana Jaejoong tetap mengutarakan pikirannya meski tahu mungkin Yunho akan marah besar membuat dia semakin salut pada Pangeran Arthemis yang masih duduk dipangkuannya dengan wajah tertunduk itu.

"Arra! Aku mengerti apa maksud semua ucapanmu itu, pangeran nakal! Sekarang aku ingin kau kembali ke Ares bersama para pengawalmu. Sebelum malam ini berakhir, mungkin aku akan menemuimu!"gumam Yunho datar seraya menurunkan Jaejoong dari pangkuannya dan melepaskan pelukan pada pinggang Jaejoong.

APOLLO AND ARTHEMISKde žijí příběhy. Začni objevovat