Marrying Mr. DuRen (#wattys2017)

EPILOG

Diatas lagu yang dipilih Arsen untuk dijadikan nada panggilan kontak Avi loh...😁😊😄😋

👆👆👆👆👆

Arsen terus tersenyum menatap layar laptopnya. Tatapan bahagia tidak pernah pudar dari wajahnya.

Memandangi wallpaper yang sengaja dia pasang untuk menemani hari jenuhnya saat dikantor. Yaitu foto kebersamaan Avi dan Vania saat berlibur di Bandung.

Arsen berusaha mengabadikan setiap moment, dari kehamilan Avi sampai nanti dia melahirkan. Arsen tidak ingin melewatkan semua.

Di foto itu Vania terlihat sangat antusias ingin menyentuh perut Avi yang sudah membucit.

Arsen tersenyum bahagia, karena kebahagiaan inilah yang sangat dia dambakan selama hidupnya.

"Sial, kau benar-benar seksi dengan perut buncit seperti itu Avi. Aku bersumpah akan terus membuatmu hamil," gumam Arsen sambil tertawa terkekeh. Astaga, aku benar-benar merindukan istriku, aku merindukan berada didalamnya, batin Arsen tersiksa. Membayangkan tubuh Avi yang semakin hari semakin seksi membuat Arsen selalu tidak dapat menjaga big brothernya untuk tetap tertidur.

Pikiran mesum Arsen tergugah dengan terdengarnya lagu be my forever dari ed sheeran feat christina Perri, lagu yang sengaja dipilih Arsen untuk kontak Avi.
Arsen menyukai lagu ini sejak Avi selalu menyanyikannya setiap dia mandi. Liriknya sangat sesuai dengan isi hatinya.

"Hai sayang," ucap Arsen saat menjawab panggilan.

"Sayang, nanti aku kantor kamu ya, tapi aku telat datang soalnya mau mampir ke rumah Merry dulu," terdengar suara Avi.

"Kamu pergi sama siapa ?," tanya Arsen khawatir. "Aku kan sudah bilang jangan kemana-mana."

"Kamu lupa ya, aku kan udah bilang sama kamu kemarin kalau aku mau kerumah Merry, anaknya ulang tahun hari ini. Lagipula aku perginya sama Rena kok, terus pake supir juga. Nih kamu ngomong sama orangnya kalau kamu ga percaya," terdengar suara Avi yang sedang meminta Renata agar bersuara sebagai bukti.

"Ha..halo pak Raj," ucap Renata terdengar gugup.

"Halo Renata, kenapa kamu ajak istri saya ke rumah Merry. Kamu tahukan istri saya sedang hamil besar," bentak Arsen dengan suara geram.

"Ma...maaf pak tadi saya sudah menolak, saya juga sudah bilang sama Avi eh nyonya pak kalau nyonya lagi hamil besar ga baik jalan-jalan kemana-mana. Saya..saya tadi dijemput di kost an pak," suara Renata terdengar ketakutan dan gemetar.

Arsen menghela napas kasar. Dia tahu Renata pasti tidak bisa menolak permintaan Avi. Dia tidak seharusnya marah pada Renata, tapi setidaknya Renata bisa cari alasan yang bagus untuk menolak.
Arsen mengacak-acak rambutnya.

"Ya sudah saya ijinkan kalian pergi tapi ingat tidak lama, atau saya sendiri akan langsung datang kesana. Kalau begitu saya titip Avi ya, kalau ada apa-apa langsung hubungi saya," perintah Arsen terdengar tegas.