CHAPTER 16

155K 9.2K 93
                                    


"Saya tahu saya cantik, tapi ga harus dipandangin terus kayak gitu juga kali pak," goda Avi tersenyum geli. Dari Avi berada di mobil bersama Arsen sampai didalam lift, Arsen tidak berhenti menatap Avi.

Ting.
Lift terbuka.

"Ge er kamu," ucap Arsen datar sambil melangkah keluar lift meninggalkan Avi, wajahnya memerah karena digoda Avi.

Avi terkekeh melihat sikap Arsen.

"Pak tunggu," Avi berlari kecil mengejar Arsen.

"Masuk ke ruangan saya," ucap Arsen yang masih terus melangkah masuk ke ruangan kerjanya.

"Ya pak," Avi menghampiri meja kerjanya lalu meraih tabletnya dan ikut masuk kedalam ruangan Arsen.

"Duduk," perintah Arsen dingin yang sudah duduk dikursi kerjanya.

Avi mengikuti perintah Arsen.

Waduh kembali jadi beruang kutub nih orang, batin Avi.

"Kita harus membahas masalah pembangunan Hotel di Spanyol yang tadi tertunda. Saya mau kamu jadwalkan kembali meeting tadi," Arsen memberi perintah tanpa menatap Avi.

"Baik pak," pandangan Avi terpaku ke layar tabletnya, sibuk mengecek jadwal kosong Arsen.

Tanpa Avi sadari Arsen memandangnya lembut-kagum-heran.

Apa aku tanyakan saja ya, bagaimana dia bisa membuat Vania menjadi anak yang penurut ? Sudah berapa lama Avi mengenal putriku ?, Avi menjadi sosok yang berbeda saat bersama Vania. Usianya kalau tidak salah baru 19 tahun tapi perlakuannya terhadap Vania seperti sikap seorang ibu kepada putrinya. Bahkan Mitha tidak bisa memperlakukan Vania seperti tadi.
Avi sangat keibuan, Vania bahkan memanggilnya mama. batin Arsen.
Apa dia perempuan yang tepat menjadi mamanya Vania dan ist... .

Seketika Arsen meremas dada, jantungnya berdebar sangat kencang seperti akan loncat keluar dari dalam tubuhnya.

"Puas-puasin deh pak pandangin saya, mumpung masih free of charge. Hari ini masih gratis loh pak karena masih promo, besok saya akan kenakan tarif satu kali pandang satu juta," goda Avi lagi masih menatap layar tablet.
Avi melirik ke arah Arsen. "Ternyata bukan perempuan saja yang bisa merona ya, laki-laki ternyata juga bisa," Avi terkekeh melihat wajah Arsen yang memerah.

Arsen melotot karena menjadi korban bully oleh Avi.

"Diam kamu," Arsen geram.

Avi menyingkirkan tabletnya ke atas meja. "Bapak mau tanya apa ke saya ?, wajahnya galau banget. Awas pak ntar ga tampan lagi loh," Avi tersenyum geli melihat kegugupan Arsen. Avi senang saat dia bisa memperdaya Arsen.

Arsen menampakkan wajah kesal.

"Bapak mau tanya ya soal kenapa saya bisa mengenal putri bapak, dan kenapa Vania memanggil saya mama. Itukan yang ada dipikiran bapak saat ini ?," ucap Avi menebak.

Bagaimana dia tahu, apa wajahku sangat mudah dibaca olehnya ?, biasanya aku yang bisa membaca apa yang dipikirkan wanita dengan memandang wajahnya, pikir Arsen.

"Biar bapak tenang. Sebenarnya saya baru bertemu putri bapak tadi pagi, dia datang kekantor sendirian. Jujur saya tidak mengenal putri bapak sebelumnya, awalnya saya agak sedikit ngeri dengan tatapan gadis kecil yang tajam dan dingin. Mirip bapak gitu deh," ucapan Avi langsung mendapat pelototan dari Arsen.


Avi tidak perduli dan tetap melanjutkan ceritanya.
"Saya juga ga tahu pak, tiba-tiba aja putri bapak panggil saya mama. Maaf pak saya pikir istri bapak sudah meninggal ternyata.....," Avi tidak melanjutkan karena takut Arsen akan terluka.

Marrying Mr. DuRen (#wattys2017)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora