CHAPTER 32

104K 6.4K 74
                                    

Maaf ya updatenya telat.
Semalam ketiduran...😆

♡♡♡♡♡♡

Avi menuruni tangga rumahnya dengan sangat anggun.

Semua mata langsung memandang kagum kearahnya. Terutama Abi, matanya tidak lepas dari wajah Avi, Abi mengaggumi paras Avi yang cantik, sangat cantik malah. Avi yang dipandanhi hanya tertunduk, bukan malu tapi karena tidak alasan baginya untuk menunjukkan bahagia.

Avi ditemani Iyem berjalan menuju ruang tamu yang sudah diubah menjadi ruang pertemuan antara dua keluarga. Semua keluarga sudah berkumpul, kecuali untuk keluarga Avi, dia memang meminta tuan Chris untuk tidak mengundang terlalu banyak kerabat. Ruangan ini didominasi oleh keluarga Abi.

Avi dipandu untuk duduk berhadapan dengan Abi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Avi dipandu untuk duduk berhadapan dengan Abi. Abi diapit oleh nyonya Abimanyu, Dena dan perwakilan keluarga, sedangkan Avi diapit oleh tuan Chris dan adik dari tuan Chris, Sony beserta istrinya, dan beberapa orang yang tidak dikenal Avi.
Abi terus menatap Avi dengan intens, senyuman selalu mengembang di wajah Abi. Kebalikan dari Abi, Avi menunjukkan wajah yang sendu, pikirannya saat ini hanya tertuju pada satu orang yang telah ia sakiti.

Flashback On

Drttt drrttt
Avi melihat layar ponselnya. "Hai Arsen," Avi menjawab panggilan.

"Hai Avi, kamu dimana ?," tanya Arsen.

"Aku dirumah Abi, aku baru aja balik dari rumah sakit. Kamu sendiri dimana ? Terus lagi ngapain ?," Avi tersenyum bisa mendengar suara Arsen. Avi selalu merindukannya.

"Udah mulai posesif ya ?," terdengar Arsen yang menggoda Avi.

"Apa sih, siapa juga yang posesif," jawab Avi malu-malu.

"Tapi aku menyukainya. Itu berarti kamu perhatian sama aku," ucap Arsen dengan nada manja. "Kamu tahu apa yang sedang aku lakukan sekarang ?."

"Tidak tahu, aku kan ga disitu," ucap Avi penasaran.

"Aku lagi lihat perempuan cantik."

"Oh ya," wajah Avi berubah sendu. Ternyata saat Avi tidak ada, Arsen masih bisa melirik perempuan lain.

"Iya, aku akan jujur padamu ya Vi. Aku sering memperhatikannya dan kayaknya aku jatuh hati dengannya. Aku suka dengan rambut coklat pirangnya, kulitnya yang putih, wajahnya yang cantik. Tapi sayang hari ini wajahnya terlihat sedih, padahal wajahnya sangat cantik saat dia tersenyum."

Kata-kata Arsen membuat Avi kesal, ternyata Arsen memiliki perasaan dengan perempuan lain. Avi hanya terdiam mendengar cerita Arsen.

"Terus kamu maunya gimana ?," tanya Avi kesal.

"Menurut kamu aku mesti gimana ?, kasih aku saran dong. Kamu mau kan bantuin aku?."

Kenapa Arsen begitu kejam, dia meminta pendapatku tentang perempuan lain. Mungkin Arsen memang tidak ada rasa denganku, selama ini sepertinya hanya aku yang kegeeran dengan sikapnya, batin Avi.
Tanpa sadar mata Avi berkaca-kaca.

Marrying Mr. DuRen (#wattys2017)Where stories live. Discover now