CHAPTER 39

113K 6.5K 91
                                    

"Bagaimana aku bisa keluar dari kamar ini ?," gumam Avi sambil memandang ke langit-langit kamar.
"Aku harus menghubungi Arsen," pikiran Avi bekerja keras.
Apa Arsen sedang mencariku ya saat ini?, batin Avi. "Aku merindukanmu Arsen," gumam Avi sambil menerawang.

Tok tok

Suara ketukan membuyarkan lamunan Avi.
Seorang pria masuk kedalam kamar, tanpa dipersilahkan.

"Ada apa Kev?," tanya Avi.

Kevin melangkah pelan menuju Avi yang sedang duduk dipinggir ranjang. "Ini gaun untuk nona, malam ini tuan Revan mengajak nona ke tempat perjamuan makan malam," ucap Kevin sambil menaruh kotak besar seperti sebuah kado diatas ranjang.

"Apa kita akan makan malam diluar ?," tanya Avi.

"Iya nona," ucapnya lembut.

Wajah Avi berubah berbinar. Aku harus ambil kesempatan ini agar bisa kabur dari Revan, batin Avi.

Kevin tersenyum tipis, dia menatap wajah Avi tajam. Dia memahami maksud perubahan wajah Avi.

"Kalau begitu, aku akan bersiap-siap. Kau boleh keluar Kev," ucap Avi sambil mengambil kotak tadi dan membukanya.

Wajah Avi yang frustasi berubah ceria, bukan karena gaun yang sedang dilihatnya tetapi kesempatan yang dapat digunakannya untuk bisa menghubungi Arsen atau melarikan diri dari Revan.

☆☆☆☆☆

"Bagaimana orang-orang kita ?," tanya Arsen setelah turun dari pesawat pribadinya, lalu masuk kedalam mobil yang telah menunggu di dalam bandara.
Arsen tiba di Spanyol beberapa jam setelah mendapat kabar dari Tony tentang keberadaan Avi.

"Semua sudah bersiap di posisi mereka, tuan," ucap Tony yang duduk di kursi penumpang bagian depan.

"Bagus," Arsen terus menatap ke arah berkas yang sedang dipegangnya. "Aku tidak mau ada kegagalan Tony," ucapnya tegas.

"Tidak tuan, semuanya sudah direncanakan dengan matang, anak buah saya semua sudah tinggal menunggu perintah dari tuan. Saat mereka keluar dari rumah itu, nona Avi akan langsung diselamatkan."

"Apa kau yakin Avi ada disana ?," tanya Arsen.

"Semuanya ada didalam berkas itu tuan, informan kita sudah mengkonfirmasi tentang keberadaan nona Avi."

Arsen termangu saat melihat foto yang ada dihadapannya. Dia mengusap-usap lembut gambar perempuan yang ada didalam foto itu. Avi tampak sedih dan terlihat kusut. Arsen mengkhawatirkan dan juga sangat merindukannya. Dia merindukan suara manjanya, senyuman manisnya, aroma vanilanya, dan bibir ranum yang selalu di ciumnya, karena kini bibir Avi selalu membuat Arsen kecanduan.

 Dia merindukan suara manjanya, senyuman manisnya, aroma vanilanya, dan bibir ranum yang selalu di ciumnya, karena kini bibir Avi selalu membuat Arsen kecanduan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kapan foto ini diambil ?," Arsen menunjukkan foto Avi yang sedang memakai baju serba hitam dengan jaket kulit yang melekat pada tubuhnya pada Tony.

Marrying Mr. DuRen (#wattys2017)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang