Arsensha 27 - Ada Apa Dengan Arvin?

29.3K 1.9K 129
                                    

haiiii. ciye

sini, aku temenin, aku kasih part Arvin aja nih buat nemenin malam tahun baru kalian. wakakak.😂

BTW, part 26 private ya...

***

Part 27

Satu hal yang aku takutkan sekarang, bagaimana menghadapi Tante Audy jika dirinya melihat keadaan Arvin seperti sekarang?

"Sensha, jangan tinggalin aku. Aku cinta banget sama kamu," kata Arvin yang semakin kacau.

Aku bahkan tidak pernah melihat Arvin sekacau ini. Apa karena berakhirnya hubungan kami yang membuat dia seperti ini?

"Kita masih lama ya sampai di rumah Arvin?" tanyaku.

"Ini udah mau sampai," kata Shadam.

Setelah itu aku masih terpaku pada Arvin yang terus mengigau. Banyak sekali kata-kata yang ia keluarkan.

Aku merasa semakin bersalah. Tapi ini semua juga karena Arvin. Andai saja dia tidak menuduhku sembarangan, mungkin saja sekarang hubungan kami masih baik-baik.

Sekarang kami sudah sampai di depan rumah Arvin. Shadam dan Pandu lebih dulu turun untuk membantu Arvin keluar dari mobil. Tidak mungkin jika aku sendirian yang memapah Arvin ke dalam rumah.

Sumpah, Arvin itu berat banget. Tapi kenapa dia selalu mengataiku seperti buntelan beras? Kalau gitu, dia adalah buntelan padi. Hahaha.

"Lepas!" Arvin langsung menepis tangan Shadam dan Pandu yang hendak membantu Arvin.

Kenapa sih dia? Kalau Arvin menolak dibantu oleh Shadam dan Pandu, lalu siapa yang akan membantuku memapahnya? Harus sendirian gitu? Ish.

"Arvin, biarin Shadam sama Pandu memapahmu," kataku.

"Nggak! Aku nggak mau sama mereka. Aku cuma mau sama kamu. Mau kamu. Titik. Pokoknya mau sama kamu aja."

Oke, bye! Ini aku harus sendirian banget? Jahat.

"Tapi aku nggak kuat."

"Pokoknya aku mau kamu. Kamu!" Arvin masih bersikeras untuk memintaku saja yang memapahnya.

Aku hanya membuang napas kesal karena sikapnya yang masih kekanakan. Apa dia tidak sadar diri kalau dia itu berat banget. Masa harus aku sendirian?

Ya udahlah, daripada dia berbuat yang macam-macam lagi, mending kuturuti saja keinginannya.

Aku memberi kode kepada Shadam dan Pandu agar mereka berjalan di belakang kami. Supaya mereka siap siaga kalau nanti aku nggak kuat memapah Arvin.

Tapi ... entah ini kebetulan atau Arvin yang ingin mengambil kesempatan. Bisa-bisanya saat aku memapahnya, dia malah memelukku. Sial!

"Arvin!"

Kudengar suara Tante Audy dari pintu. Mungkin suara mobil Shadam tadi yang membuat Tante Audy sadar jika ada tamu.

Terlihat jelas wajah khawatir Tante Audy saat meliha Arvin dalam keadaan seperti ini.

"Kamu kenapa, Nak?"

Tante Audy mendatangi kami dan langsung menangkup wajah Arvin. aku semakin tidak tega jika melihat Tante Audy seperti ini.

Apakah Tante Audy akan marah padaku karena sudah membuat Arvin menjadi seperti ini?

"Tante, lebih baik kita bawa Arvin ke kamarnya dulu," ujarku mengingatkan Tante Audy bahwa aku sudah tidak sanggup lagi untuk memapah Arvin. Aku ingin cepat-cepat sampai di kamar Arvin. Rasanya berat sekali.

🍋 ARSENSHA (END) 🍋 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang