Chapter 37 - Darah dan Kesetiaan

Mulai dari awal
                                    

Mata dingin sang daegun Kim seolah berkata memang itulah yang seharusnya dilakukan Junsu, memastikan jika jalan mereka menyingkirkan Permaisuri Byun tidak dihalangi siapa pun. "Jangan biarkan siapa pun tahu apa yang kita bicarakan ini, terutama Jaejoongie!"

Potongan percakapan itu membuahkan seringai kecil dibibir Junsu sebelum dia berbalik dan menatap tajam pada beberapa pengawal yang datang bersamanya. "Pukul dia hingga babak belur dan biarkan aku datang sebagai penyelamatnya. Ini akan sangat memudahkan rencanaku! Sebagian dari kalian, hadang para mata-mata yang dikirim oleh Menteri Xi. Bunuh saja mereka semua!"perintah Junsu dingin. Tidak boleh ada yang merebut tahta Arthemis dari tangan sang daegun Kim, meski pemabuk didalam sana mungkin adalah saudara kandung mereka sendiri!

"Kami mengerti!"

.

.

APOLLO PALACE

"Dia terlihat menyedihkan, Yang Mulia!"

Tawa keras hampir saja keluar dari bibir merah Jaejoong saat mendengar komentar Yoona dan melihat sendiri salah satu pengawal Yunho menyeret seorang yeoja yang terus meronta keluar dari ruangan yang diberitahu Kasim Im sebagai tempat Kaisar Jung biasanya menerima tamu. Jaejoong sengaja datang untuk melihat langsung pertunjukkan ini dan memberikan beberapa pelajaran pada selir yang sedang mengherdik pengawal yang hanya memasang ekspresi kosong.

"Jadi ini Selir Ming?"

Suara lembut dari seorang namja berparas rupawan itu terdengar begitu merendahkan ditelinga Selir Ming yang segera menggigit kuat bibirnya untuk meredam isak tangis yang tersisa karena sang kaisar mengusirnya dengan begitu kasar dan tanpa perasaan. Apalagi titah sang kaisar tentang istana ini sekarang terlarang untuk semua selir. Itu sama saja sudah menutup kesempatan Selir Ming untuk mengambil hati sang kaisar lagi!

.

.

PAVILLIUN HESTIA

Suasana gelap dan hening menyelimuti seluruh ruangan di Hestia yang menjadi kediaman Permaisuri Lee. Tidak tampak cahaya dari puluhan lampu lampion yang biasanya menerangi tempat itu, tidak ada suara obrolan dan tawa yang biasa terdengar dari ruang tamu sang permaisuri yang tidak pernah sepi. Yang ada hanyalah pengawal yang tersebar untuk menjaga tempat itu dengan ketat disetiap sudutnya. Semua begitu berbeda sejak konflik antara permaisuri dan Pangeran Kim, terlebih setelah kedatangan sang kaisar tadi siang.

Lee Saera menatap kosong pada langit malam yang gelap dari jendela kamarnya. Penyesalan merundungi hatinya, seharusnya dia tidak menuruti egonya, seharusnya dia diam dan menyusun rencana cerdik, seharusnya dia tidak termakan hasutan para selir yang memang ingin menjatuhkannya itu. Puluhan kata seharusnya berkelebat dalam benaknya namun semua terlambat sudah!

"Mulai besok, aku akan menarik semua pengawal dan dayang Hestia. Semua hak-mu untuk mengatur istana dalam kucabut dan kau juga tidak boleh menemui siapa pun sebelum kuizinkan! Tidak ada lagi kunjungan dari para selir atau pun dari Menteri Lee!"

Lee Saera yang sedang berlutut didepan Kaisar Jung sontak terisak kuat dan menatap nyalang pada namja berwajah dingin dihadapannya, mencabut hak-nya untuk mengatur istana dalam sama saja membuang dan merampas kehormatannya, semua penghuni istana akan menghina dan menertawakannya. Tidak akan ada lagi orang yang menunduk hormat dan takut pada perintahnya. Dia hanya akan menjadi boneka bergelar permaisuri di kerajaan ini!

"Anda tidak bisa melakukan ini padaku, jeonha! Ingat, aku yang selalu mendampingi anda selama 7 tahun! Hanya karena sebuah kesalahan kecil anda menghukumku seberat ini? Tidak cukupkah anda mengusir Dayang Rong dan memenggal 3 pengawalku? Sepenting itukah Pangeran Kim untuk anda?" Lee Saera benar-benar tidak bisa menerima semua keputusan arogan dan kejam sang kaisar yang sepertinya hanya mementingkan keinginan Pangeran Kim diatas segalanya.

Dengan wajah kaku dan mata sedingin es Yunho menjawab pertanyaan yang diteriakkan Lee Saera itu. "Sangat penting dan yang kau lakukan bukanlah kesalahan kecil! Kau akan menghukum seorang tamu kehormatan! Pernahkah kau berpikir jika Pangeran Kim terluka maka perang besar akan terjadi? Apalagi daegun Kim dan Jenderal Perang Arthemis ada disana melihat langsung semua perbuatan bodohmu itu!" murka Yunho dengan tangan terkepal erat. Jika saja Lee Saera bukan seorang yeoja, mungkin Yunho sudah melayangkan pukulan pada kepala tak berisinya itu!

Serbuan emosinya membuat Yunho menghela nafas kasar, hukuman ini memang berat tapi sejak awal Yunho telah memutuskan dan berjanji jika Jaejoong akan mendapatkan semua keinginannya, seegois apapun itu. "Tetaplah diam di Hestia dan jangan lakukan apapun jika kau dan seluruh keluarga Lee masih ingin tetap hidup esok hari! Sekali lagi kau menyentuh Pangeran Kim, maka akan kupastikan kalian sekeluarga akan dipenggal dan seluruh keturunan Lee akan dibuang ke pengasingan dan dijadikan budak!"

Ancaman sang kaisar itu begitu mengerikan!

Lee Saera tidak pernah membayangkan dirinya akan jatuh dari tempat tertinggi karena kehadiran seorang pangeran muda yang bahkan tidak pernah dimimpikannya. Semua ini masih terlalu aneh baginya! Bagaimana mungkin seorang kaisar yang punya puluhan selir cantik berakhir dengan memilih seorang pangeran berwajah angkuh yang sangat kejam!

"Nikmatilah gelar permaisuri-mu itu karena tak lama lagi aku yang akan mengantikan posisimu itu! Apollo akan menjadi milik Pangeran Kim Jaejoong dari Arthemis!"

Suara lembut yang jauh berbeda dengan sorot dingin penuh ambisi yang terpancar dalam mata bulat Pangeran Kim kembali tergiang dalam benak Lee Saera yang sedang dipenuhi amarah, dendam dan kebencian pada sosok berwajah rupawan yang sudah membuatnya terpuruk hingga ke dasar jurang!

"Aku tidak akan diam, Kim Jaejoong! 7 tahun aku bertahan demi posisi ini dan kau ingin merebutnya begitu saja? Langkahi dulu mayatku!" tangan Lee Saera meremas kuat daun jendela yang disandarinya.

.

.
Note Author : Ada yang nungguin?

Tinggalkan jejak sebanyak mungkin ya.

Fyi, versi cetak AA itu close po tgl 30 april ya.

1 set 270rb terdiri dari 2 buku.

Total chapter untuk wattpad adalah 140 chapter.

APOLLO AND ARTHEMISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang