Chapter 34 - Surat Rahasia

Start from the beginning
                                    

Kim Jin Hyuk bisa melihat jika Jaejoong begitu percaya diri karena Jung Yunho sudah membuktikan jika kaisar itu sangatnya mencintainya. "Menyingkirkan selir kesayangan Kaisar Jung dan mengambil hati hwangtaehu Jung!" suara dingin dan penuh perhitungan dari daegun Kim itu membuahkan tawa kecil dari Jaejoong yang senang karena saudara kandungnya ini sangat mengerti jalan pikirannya.

"Satu persatu akan kulakukan dan putri Permaisuri Byun itu yang akan merasakan akibat dari semua tindakanku! Aku yakin para selir yang merasa tersingkir itu akan melimpahkan rasa marah mereka pada putri sombong itu!"

Senyum puas tersungging dibibir kedua namja bersaudara itu. Balas dendam memang sangatlah manis sekaligus menegangkan. Permaisuri Byun sudah menyingkirkan ibunda mereka dengan kejam dan sekarang saatnya Jaejoong akan membuat putri kandung permaisuri kejam itu membayarnya dan daegun Kim akan memastikan putra kandung permaisuri itu akan menjadi budaknya!

TOK TOK

Ketukan pelan dipintu kamarnya mengalihkan perhatian Jaejoong dari sang daegun yang mengatakan padanya tentang apa yang sedang dilakukan Junsu sekarang. "Sepertinya ada yang sangat penting, hyung. Karena tadi aku sudah berpesan pada Boa jika bukan masalah darurat, mereka tidak boleh menganggu waktuku bersamamu!"ucap Jaejoong pelan pada Kim Jin Hyuk yang sudah memasang ekspresi masam.

"Masuklah!"

"Aku telah menunggu sang kaisar yang menggilaimu itu pergi selama 2 jam penuh baru bisa menemuimu! Dan sekarang ada lagi gangguan!"desis sang daegun pelan hingga Jaejoong terkekeh kecil dan hanya mengangguk acuh pada Kyuhyun.

"Pangeran ada yang seorang dayang ingin menemui anda!"lapor Kyuhyun pada Jaejoong yang berdiri membelakangi jendela kamarnya hingga sinar matahari membuat sosok ramping itu terlihat begitu indah. "Apa anda mau menemuinya?"tanya Kyuhyun lagi saat Jaejoong tetap diam.

Pangeran berparas rupawan itu mengeryit bingung saat menatap Kyuhyun yang sedang menunggu jawabannya. "Dayang? Aku tidak mengenal siapa pun disini, Kyu! Apa dia menyebutkan namanya atau siapa orang yang mengirimnya?"

"Tidak! Tapi dia bilang ada sesuatu yang mau disampaikan pada anda dan ini sangatlah penting!"jawab Kyuhyun yang menebak jika dayang yang diutus untuk menemui Jaejoong adalah seseorang yang menguasai bela diri. Terlihat dari caranya berjalan yang hampir tanpa suara.

Jaejoong melirik sekilas pada daegun Kim yang tampak sedang berpikir. Rasa penasaran membuat namja cantik itu mengabaikan sedikit tameng kewaspadaannya, lagipula siapa yang berani menentangnya sekarang, pikir Jaejoong arogan. "Arra, suruh dia masuk dan setelah dia pergi, ikuti dia!"perintahnya tegas pada Kyu yang langsung mengangguk.

"Aku mengerti, Yang Mulia!"

Setelah Kyuhyun keluar dari kamar itu, Jaejoong memilih duduk dan memasang ekspresi datar diwajah cantiknya. "Kau harus berhati-hati, Joongie! Bisa saja ini jebakan!"gumam daegun Kim pelan saat melihat Kyuhyun kembali bersama seorang dayang berwajah oriental.

"Siapa kau dan darimana? Kenapa kau ingin menemuiku?"tanya Jaejoong langsung dengan tatapan menyelidik begitu dayang itu membungkuk hormat padanya dengan sikap sopan tak tercela.

"Nama hamba Liu Yen, dayang dari Hades. Pangeran Chansung dan Pangeran Changmin yang mengirimku untuk menemui anda dan menyampaikan sesuatu yang sangat penting."

Suara itu begitu datar, wajah itu juga tanpa ekspresi, tidak ada rasa takut dimata dayang itu saat menatap lurus pada Jaejoong yang bersikap dingin. "Penting? Katakan!"perintah Jaejoong tegas namun dilihatnya dayang itu melirik pada daegun Kim dan juga Kyuhyun yang baru saja menutup pintu kamar.

"Tapi ini sangat rahasia!"

Sepasang mata bulat itu menajam mendengar protes kecil itu. "Mereka adalah saudara dan pengawalku! Kau bisa mengatakannya sekarang atau Kyuhyun akan mengantarmu keluar!"suara itu memang lembut namun penuh ancaman ditelinga Liu Yen yang langsung mengerti kenapa kedua pangeran kembar memilih berpihak pada pangeran muda berwajah angkuh ini.

Liu Yen mendesah dalam hati sebelum mulai bicara dengan suara pelan,"Malam ini Selir Ming akan menemui Yang Mulia Jung di istana utama. Dia ingin menyingkirkan anda dan ini surat untuk anda dari sang pangeran!" dari balik lengan seragamnya, dayang itu mengeluarkan sepucuk surat.

Kyuhyun mengambilnya dan memberikannya pada Jaejoong yang terlihat begitu tenang meski dalam hati memaki dan mengutuk Selir Ming yang berani sekali ingin menyingkirkannya. 'Menemui kaisar! Huhh! Akan kupastikan itu terakhir kalinya kau bisa melakukannya, Selir Ming!', desis Jaejoong dalam hati seraya membuka surat dari Pangeran Jung untuknya.

'Kau ingat kami, Pangeran Kim? Tentu saja, tidak ada yang pernah melupakan wajah tampan Jung Chansung dan Jung Changmin. Kita langsung ke intinya. Kami tahu Pangeran Jaejoong pasti akan menyusupkan salah satu pelayan Ares ke pavilliun yang ditempati Selir Ming, namun itu tidak perlu. Anggap saja masalah itu sudah selesai. Kami akan melakukan hal itu untukmu. Tujuan kita sama, menyingkirkan seluruh selir bodoh yang selama ini menggelilingi Kaisar Jung. Kami yakin anda tentu tahu apa yang harus dilakukan pada selir itu, bukan? Bakar saja surat ini setelah kau membacanya, Pangeran Jung.'

Seringai kecil terulas dibibir merah Jaejoong, surat singkat ini memastikan jika kedua Pangeran Jung itu ada dipihaknya namun jangan pernah mengira Kim Jaejoong itu bodoh dan polos karena Jaejoong tahu kedua pangeran itu pasti punya maksud dibalik semua bantuan ini. Dia akan memastikan dan mencari tahu tujuan utama kedua pangeran yang sepertinya sangat licik dibalik senyum lebar mereka.

"Kau boleh pergi, Dayang Liu. Katakan pada kedua Pangeran Jung jika aku berterima kasih dengan informasi kecil ini!"gumam Jaejoong datar tanpa seulas senyum pun pada dayang Hades itu sambil memberi tanda pada Kyuhyun yang mengerti apa yang harus dilakukannya.

Begitu dayang itu pergi, Jaejoong segera membakar surat kecil itu dibawah tatapan penuh tanya sang daegun. "Aku mendapatkan sekutu yang akan membantuku meraih semua impianku, hyungie!" senyum senang membuat mata bulat itu berbinar. "Anggap saja Selir Ming sudah tersingkir dari papan catur yang kita mainkan!"

"Maksudmu? Jangan percaya begitu saja! Kau harus selalu punya rencana cadangan dan jangan pernah bertindak jika kau tidak akan menang!" jelas saja Kim Jin Hyuk khawatir, ini adalah tempat baru dan semua orang harus dicurigai. Hidup adiknya jelas dalam bahaya meski sang kaisar melindunginya dan Jaejoong tidaklah bodoh!

Jaejoong mendengus kesal karena sang daegun sering sekali menganggapnya ceroboh dan nekad,"Jangan khawatir, aku bisa mengatasi kedua adik Yang Mulia Jung itu dengan mudah. Tujuan kami saat ini sama dan aku akan memastikan tujuan akhir kami juga akan sama! Aku tidak akan bermain dalam perang yang tidak bisa kumenangkan!"tegas pangeran muda itu, mengabaikan makian tanpa suara yang dibacanya dari bibir sang daegun Kim.

Setelah kertas itu terbakar habis, Pangeran Arthemis itu memanggil Boa yang datang dengan tergesa. "Kau sudah dapat apa yang kuminta, Boa?"tanyanya langsung pada yeoja yang biasanya sangat cepat dalam menjalankan perintahnya itu.

"Karena keributan pagi ini dan juga kehadiran sang kaisar, aku...Mianhe." mata Boa menyorotkan penyesalan, jarang sekali dia gagal memenuhi permintaan Pangeran Kim yang sedang menatapnya dengan sorot tak terbaca itu.

"Lakukan secepatnya karena malam ini aku akan sangat sibuk."

.

.
Note Author : Jangan lupa tinggalkan jejak karena perjalanan AA masih sangat panjang.

Yang gk sabar nunggu, langsung aja ikut cetak bukunya.

APOLLO AND ARTHEMISWhere stories live. Discover now