Chapter 33 - Bantu atau Singkirkan?

Start from the beginning
                                    

"Apa kedua Pangeran Jung ada disana?"tanya Heechul kaku setelah bisa mengendalikan kemarahannya. Dia harus memikirkan jalan keluar dari semua bencana ini. Disatu sisi dia senang karena Permaisuri Lee yang licik itu akhirnya tersingkirkan dan sekarang hanya menyisakan puluhan selir tak berguna namun kedatangan Pangeran Arthemis tampaknya bahkan lebih berbahaya!

"Mereka tampak berbincang santai dengan Pangeran Kim yang selalu berdiri disamping Yang Mulia Jung. Kedua Pangeran Jung juga yang memberikan usul agar semua orang yang menghina Pangeran Kim harus dihukum berat!"

Sepasang mata hwangtaehu Jung melebar terkejut mendengar jika kedua putra kembarnya juga terlibat dalam hukuman arogan yang baru dijatuhkan sang kaisar pada sejumlah pengawal permaisuri. "Kepalaku sakit! Ambilkan secangkir teh madu untukku, Luhannie."perintah Heechul dengan mata terpejam.

"Apa anda baik-baik saja, Yang Mulia? Perlu aku memanggil tabib?"tanya Luhan khawatir, tergesa mendekati yeoja paro baya yang sangat disayanginya itu.

Tangan Heechul meremas ringan tangan Luhan yang mulai memijit pelipisnya,"Tidak perlu, aku hanya butuh waktu untuk berpikir apa yang harus kulakukan sekarang. Apa yang terjadi hari ini pada Permaisuri Lee sudah sangat menjelaskan apa keinginan pangeran kecil yang sepertinya berambisi besar untuk menguasai Apollo!"geram yeoja yang tidak suka jika keinginannya ditentang itu dengan mata tajam.

"Anda akan membantu Pangeran Kim atau menyingkirkannya?"

.

.

Pertanyaan yang menyimpan rasa penasaran itu membuat Heechul menyeringai kecil pada pelayan kepercayaannya. "Kau tentu sudah tahu jika aku hanya akan melakukan sesuatu yang pasti akan menguntungkan dan menjamin posisi serta masa depan yang cerah bagi kedua Pangeran Jung!"tegasnya tanpa ragu dengan mata berkilat dingin.

.

.

ARES

Dengan lembut Yunho mendudukan Jaejoong yang sedang mengulum senyum tipis karena perhatian sang kaisar padanya disalah satu kursi ruang tamu Ares. Seolah pangeran muda itu terbuat dari gelas kaca yang akan pecah jika diperlakukan dengan kasar. Wajah namja cantik itu memang terlihat sedikit pucat meski Yunho bisa melihat sinar kemenangan dari sepasang mata bulat yang sedang menatapnya tajam. Baru konfrontasi pertama yang dialami Jaejoong dalam istananya dan itu sudah membuat Yunho begitu takut dan khawatir, suatu perasaan yang tidak pernah dirasakannya sebelum bertemu dengan pangeran nakal dari Arthemis ini.

"Segera panggil tabib istana!"

Perintah Yunho cepat pada dayang Ares saat matanya melihat memar dikedua lengan Jaejoong semakin menggelap. Hukuman penggal terlalu mudah untuk para pengawal itu, seharusnya mereka dicambuk hingga mati agar bisa merasakan sakitnya api neraka karena sudah berani melukai sosok indah yang begitu dicintai Kaisar Apollo ini.

"Tidak perlu, ini hanya memar kecil, Yang Mulia."cegah Jaejoong cepat sambil meraih tangan besar Yunho yang langsung membalas genggamannya. Semua yang dilakukan Sang Kaisar untuknya hari ini sudah lebih dari cukup. Penegasan itu sudah dilakukan dan saat ini pasti semua penghuni istana dalam telah tahu bagaimana berkuasanya Pangeran Arthemis pada setiap keputusan Kaisar Jung!

Sepasang mata tajam Yunho menatap lekat wajah rupawan yang sudah mengubah setiap keyakinannya bahkan mengorbankan keinginannya untuk mendapatkan kerajaan semakmur Arthemis, tangannya menangkup wajah rupawan itu lembut tanpa peduli jika saat ini semua dayang Ares sedang menatap mereka dalam diam. "Aku hanya ingin memastikan jika kau sehat. Tidak akan kubiarkan pangeran cantik yang akan segera menjadi permaisuriku ini terluka sedikit pun. Lagipula dayang Kwon juga harus mendapat pengobatan."ujar Yunho tegas dan hati senang saat melihat reaksi Jaejoong yang memeluk ringan pinggangnya seraya tersenyum malu walaupun pangeran nakal itu dengan berani bersandar pada sang kaisar yang langsung merengkuh erat bahunya.

"Mianhe karena aku sudah mengganggu waktumu, jeonha. Aku senang sekali kau ada disampingku sekarang!" hati Jaejoong memang sedang berbunga-bunga, jalannya menuju puncak tertinggi Apollo seakan mulai terbuka. Orang terpenting dalam istana Apollo telah ada dalam genggamannya. "Yang Mulia terlihat begitu tampan saat menjatuhkan hukuman pada dayang dan para pengawal kurang ajar itu!"bisik Jaejoong pelan dengan seringai nakal saat melirik sang kaisar.

Sudut bibir Yunho berkedut menahan tawa keras yang hampir saja keluar jika dia tidak mengingat saat ini mereka dikelilingi puluhan orang yang tidak boleh tahu jika sang kaisar punya sisi lain selain kejam. "Jangan pernah merasa kau mengangguku, chagiya. Aku sudah berjanji akan selalu mendukungmu, bukan? Apa pembuktian tadi belum cukup?" perlahan jemari kasar itu mengelus ringan pipi Jaejoong yang mulai merona.

"Apa hanya hukuman ringan itu yang akan kau berikan pada Lee Saera?"tanya Jaejoong tiba-tiba setelah terdiam beberapa menit karena Yoona menyajikan minuman. "Aku tidak yakin dia akan diam dengan semua penghinaan ini! Kupikir dia akan melakukan segala cara untuk menyingkirkanku! Begitu juga semua orang yang melihat dukungan dan perhatian anda padaku." nada ragu dan sedikit takut terselip dalam suara lembut Jaejoong yang sedang memainkan lengan hanbok sang kaisar yang duduk begitu dekat disampingnya.

Sang Kaisar Jung yang sedang membelai rambut panjang Jaejoong itu berhenti dan menarik pelan tubuh ramping itu agar menghadap padanya. Sebenarnya dia juga merasakan kebenaran dari kata-kata Jaejoong tadi. Semua orang yang takut kehilangan kekuasaannya pasti akan mencoba segala cara untuk menyingkirkan namja cantik ini. Dalam sehari Jaejoong memang telah mengumpulkan sejumlah musuh yang berbaris dibelakangnya!

"Kenapa? Kau belum puas, pangeran nakal?" melihat gelengan cepat itu, Yunho mengangguk pelan, sangat mengerti keinginan yang terpancar dari mata indah yang penuh ambisi itu. "Akan kupastikan permaisuri atau siapa pun tidak akan berani melakukan hal seperti ini lagi! Istana ini berjalan sesuai dengan perintahku dan semua orang tidak akan bisa melakukan sesuatu tanpa sepengetahuanku! Kau akan selalu aman, nae sarang." tanpa peduli pada reputasi maupun tatapan penasaran dari para dayangnya, Kaisar Jung mencium lembut bibir merah namja cantik yang sedang menatapnya itu.

Terkejut membuat Pangeran Arthemis itu spontan menggalungkan tangannya dileher sang kaisar yang sedang menyeringai itu. "Hmm..."desah Jaejoong pelan saat lidah sang kaisar berusaha membuka mulutnya yang masih terkatup rapat. Hatinya berdegub kencang saat dirasakannya lidah kasar itu masuk dan mulai menelusuri rongga mulutnya dengan gerakan pelan dan menggoda.

Sekuat tenaga Jaejoong menahan dirinya untuk tidak mendesah kuat karena ruang tamu ini penuh dengan dayang dan kaisar mesum ini sedang menciumnya dengan begitu intim. Saat Yunho akan beralih untuk mencium lehernya, Jaejoong segera mendorong pelan tubuh besar itu agar menjauhinya. "Aku malu..."lirih Jaejoong saat Yunho malah menyesap pelan bibir bawahnya dengan mesra.

"Tinggalkan kami!"usir Kaisar Apollo itu dengan suara kasar pada sejumlah dayang dan pengawal yang langsung menghilang dalam waktu sekejab dari ruang tamu.

Sang kaisar hanya tersenyum tipis melihat Jaejoong menyembunyikan wajah cantik yang merona itu didadanya. "Saat kau sudah bersanding disampingku, rasa malu itu harus kau hilangkan! Kau akan menjadi penguasa istana dalam!" kalimat berisi janji itu sudah cukup untuk saat ini karena Jaejoong yakin dia bisa menyingkirkan Lee Saera secepatnya tanpa bantuan sang kaisar. Dia juga akan memastikan sang kaisar diam dan tetap mendukungnya saat dia menyingkirkan Selir Ming yang juga bisa menjadi ancaman baginya.

"Aku sungguh tidak sabar lagi melihat Permaisuri Lee menjadi seorang dayang kelas rendah!"gumamnya dengan binar nakal sembari mengecup cepat bibir sang kaisar yang sedang merengkuh pinggangnya dengan intim.

Itu jelas adalah ambisi utama Jaejoong dan Yunho akan memenuhinya."Dan itu akan terjadi tak lama lagi!"sahut Yunho acuh tepat dengan masuknya tabib istana bersama Kasim Im yang terlihat sangat terkejut melihat posisi intim mereka. 'Setelah Jaejoong puas menjadikan Lee Saera sebagai dayang, aku akan menyingkirkannya dan semua pengikut Menteri Lee dalam istana ini!', sambung Yunho dalam hati dengan seringai kejam yang terlihat oleh Jaejoong.

'Sebelum malam ini berakhir aku harus tahu apa yang sedang direncanakan Yunho!', tekad Jaejoong meski wajahnya tetap tenang dan menjawab setiap pertanyaan tabib istana yang tampak gugup dengan lancar dan senyum ramah.

.

.
Note Author : Sampai jumpa minggu depan 💃💃💃 Akhir pekan akan diisi oleh Seducing By Devil 🔥🔥🔥

Btw, gw menggilai chara Hwangtaehu 😍

APOLLO AND ARTHEMISWhere stories live. Discover now