"Iya aku tau, aku udah bilang semua ukuran kamu sama Designer tapi tetep dia mau kamu yang datang langsung kemari. Gimana dong?"

"Ya udah, aku tanya Shain ya.... Mungkin dia punya ide. Gimana?"

"Iya, aku tunggu kabar kamu ya"

"Iya, bye"

"Bye"

Joy menutup ponselnya dan melihat Stefan sedang sibuk dengan ponsel "Shain, apa dokter ijinin gue keluar sebentar?" Tanya Joy

"Tidak Joy, aku sudah beri alasan sampai pengertian untuk bisa membiarkanmu keluar sebentar. Tapi dokter tetap tak mengijinkanmu pergi biarpun hanya untuk fitting baju pernikahan"

"Jadi gimana? Designer mau gue datang kesana buat fitting baju"

"Ya.... mau gimana lagi dong," kata Shain bingung.

Shain berpikir dan tak sengaja melihat Stefan yang sibuk dengan ponsel sambil menunduk. Ia melirik penampilan Stefan dari kepala sampai kaki dan sebaliknya. "Stef, coba kamu berdiri" Pintanya membuat Stefan menoleh dan menurutinya. Shain melihat dengan seksama dan menemukan ide "Aku bawa kamu aja" Cetusnya membuat Stefan mengernyitkan dahi sama seperti Joy

"Bentuk tubuhmu hampir menyerupai bentuk tubuh Joy dulu. Tubuh yang tinggi, leher jenjang, berpinggang, dan bentuk kaki peris sama. Aku akan membawa Stefan kesana untuk fitting bajumu Joy, gimana?" Tanya Shain merangkul leher Stefan.

"Hah?" Stefan masih bingung dengan maksud Shain

Joy melihat Stefan dari atas kepala sampe kaki dan benar, tubuh Stefan lumayan persis dengan dirinya "Ya udah, bawa aja" kata Joy

"Loh? Loh!"

"Udah.... Aku pamit ya. Aku akan minta suster menjagamu dan hasilnya nanti akan aku foto" Tutur Shain menarik Stefan dan mengajaknya pergi

"Tap...Tapi...." Stefan malah ditarik dengan kencang ke pintu kamar Joy.

"Iya, hati-hati ya...." Balas Joy

"Udah, kamu gak mau menolong Joy ya Stef?" Tanya Shain

"Bukan gitu...."

"Ya udah kalo gitu, yuk! Besok Joy sangat memerlukan bajunya, kamu tega sebagai seorang teman jika tak membantunya"

"Emm.... tapi....."

"Kamu yakin gak mau? Pleasee" Shain memohon membuat Stefan serba salah

"Ya udah deh" Tuturnya akhirnya

Stefan dan Shain pergi ke butik Designer tersebut. Stefan agak takut karena dia sudah beberapa hari ini tidak bertemu dengan Yuki. Kini Ia akan dipertemukan dengan Yuki lagi membuatnya ingin kabur. Ia takut rasa rindu yang tak bisa terkontrol itu terburai dan membuatnya nekat memeluk Yuki.

"Yuk," Shain mengajak Stefan untuk keluar dari mobil tapi Ia tetap ditempatnya.

"Please..." Shain memohon membuat Stefan mengalah. Ia sudah ada disini dan tidak bisa kabur lagi. Stefan mengekori Shain ke dalam butik dan melihat Mama Yuki serta Vega yang sibuk berdebat dengan sang Designer.

"Ga," Shain menghampiri Vega spontan menoleh dan kesal

"Mana Joy?" Tanya Vega

"Joy gak bisa datang. Ga...."

"Kalo gak bisa dateng ngapain elo kemari? Bikin naik darah gue aja!" Sahut Vega kesal

Shain menarik Vega menjauhi Designernya "Sabar dulu..... Aku bawa penggantinya tapi kamu gak boleh protes"

NOT LOVE STORY - DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang