CHAPTER 31 - Teman Baru atau Pangeran Iblis?

Start from the beginning
                                    

Dalam sekejab Jaejoong bisa menilai jika kedua namja muda dihadapannya tidaklah seperti yang mereka tunjukkan, hal itu terlihat sekilas dari bagaimana cara Jung Changmin melirik sinis pada Lee Saera serta dari komentar aneh Jung Chansung padanya. "Mereka sangat berbeda denganmu, Yang Mulia."goda Jaejoong dengan nada berani pada sang kaisar sebelum membungkuk sedikit pada kedua pangeran didepannya.

"Senang bertemu dengan kalian Pangeran Jung! Aku sangat yakin kita akan menjadi teman baik dan silakan nikmati pertunjukan yang belum berakhir ini!"

.

.

ARTHEMIS - PAVILLIUN HERA

Senyum lebar mengubah wajah dingin Permaisuri Byun dalam sekejab. Apa yang baru saja disampaikan oleh Menteri Xi benar-benar membuatnya senang sekaligus bersemangat untuk segera menyusun rencananya menyingkirkan bukan saja putra mahkota Kim yang sedang berada di Apollo namun juga sang Raja Arthemis yang terlalu mengekang setiap tindakan yang diambilnya. Bahkan demi Pangeran Jaejoong, sang raja sudah menyerahkan Putri Jin Hee untuk menjadi selir seorang kaisar kejam.

"Berangkat sekarang juga dan temukan dia sesegera mungkin!"

Menteri Xi mengangguk patuh pada perintah tegas Permaisuri Byun yang terlihat senang karena penantian dan pencarian itu akhirnya membuahkan hasil. "Jika informasi itu benar maka putra anda akan tiba di ibukota dalam waktu 2 minggu. Tepat pada saat daegun Kim kembali dari Apollo!"ucap Menteri Xi dengan senyum culas. "Sang daegun akan sangat terkejut dengan sambutan anda, Yang Mulia."seringai tipis membuat wajah Menteri Xi terlihat keji.

Mata Permaisuri Byun berkilau jahat. Dia benci semua putra dari permaisuri terdahulu, 1 sudah berhasil disingkirkannya meski harus mengorbankan putri kandungnya dan 1 lagi akan segera menyusul. "2 minggu lagi! Siapkan semua orangmu dan pastikan kubu barat akan tetap mendukungku. Arthemis tidak boleh jatuh ke tangan Kim Jin Hyuk karena putraku adalah orang yang paling berhak untuk mendudukki tahta!" suara Permaisuri Byun terdengar penuh ambisi.

"Tentu saja hanya putra anda yang berhak atas tahta Arthemis, Yang Mulia!"seru Menteri Xi dengan nada menjilat. Dia sudah tidak sabar untuk diangkat menjadi perdana menteri Arthemis yang baru dan putrinya akan menjadi pasangan yang tepat untuk putra Permaisuri Byun.

Permaisuri Byun dan Menteri Xi membahas apa saja rencana yang akan mereka lakukan untuk merebut Arthemis tanpa menyadari satu hal penting, jika istana selalu mempunyai mata dan telinga di setiap dindingnya. 'Pemberontakan ini tidak boleh sampai terjadi! Tahta Arthemis adalah milik daegun Kim! Akan kupastikan kau sekarat sebelum waktu 2 minggu itu tiba!', desis Song Jian dalam hati meski wajah cantiknya tetap terlihat datar saat membubuhkan sesuatu pada cangkir teh sang Permaisuri Arthemis yang tidak tahu jika dia 'lah yang akan terkejut nanti.

.

.

APOLLO - ARES

"Yang Mulia Kaisar."

Perlahan Yunho memalingkan wajahnya dari kedua pangeran kembar yang sibuk memuji Jaejoongie-nya yang hanya bergumam seadanya kearah suara dayang Arthemis yang sudut bibirnya terlihat mulai membiru,"Ada yang ingin kau katakan, dayang Kwon?" Dari sudut matanya sang kaisar bisa melihat jika kedua adiknya sontak diam dan saling melempar tatapan aneh sedangkan Jaejoong kembali berdiri merapat padanya.

Boa mengangguk pelan setelah melirik pada Kyuhyun yang sejak tadi memberi tanda padanya untuk bicara,"Tadi pagi pengawal yang diutus permaisuri sudah bertindak kurang ajar pada Pangeran Kim. Dia datang dan dengan kasar memerintahkan Pangeran Kim yang saat itu sedang sarapan untuk memenuhi panggilan Permaisuri Lee!"

"Pengawal itu bahkan membentak Pangeran Kim dengan nada kasar. Dia juga tidak berlutut dan membantah setiap ucapan sang pangeran, Yang Mulia!"timpal Yoona cepat diikuti anggukan serentak dari dayang dan pengawal Ares.

Chansung melirik cepat pada Changmin yang sudah menyeringai, ini saat yang tepat untuk mereka masuk dalam permainan Pangeran Kim yang sudah bisa dipastikan tidak sepolos wajah cantiknya itu, "Lancang sekali, anda juga harus menghukum pengawal itu juga, jeonha! Tidak sepantasnya seorang pengawal berlaku tidak sopan pada tamu penting!"sela Chansung dengan nada bijak. "Kuharap daegun Kim mengerti jika semua ini terjadi diluar kendali sang kaisar." dengan sopan Chansung membungkuk pada Kim Jin Hyuk yang sepertinya sudah merasa sangat kesal dengan semua yang dilihatnya ini.

'Sepertinya ini akan semakin menarik karena tanpa usaha berarti aku sudah bisa mendapatkan semua simpati yang membuat Lee Saera terpojok! Suka atau tidak, yeoja itu harus tunduk padaku!' jemari lentik Jaejoong menguatkan genggamannya pada lengan sang kaisar yang langsung menatapnya dengan sorot lembut. 'Semua akan kusingkirkan agar Apollo dan Jung Yunho hanya menjadi milikku!', tekad sang Pangeran Arthemis yang memang akan selalu mendapatkan semua keinginannya.

"Hukuman itu akan menjadi contoh yang bagus untuk memastikan tidak ada lagi pengawal atau dayang yang bertindak kurang ajar pada Pangeran Kim di masa depan!"timpal Changmin seraya mengedip cepat pada Jaejoong yang menyeringai kecil karena ternyata dugaannya tepat, kedua Pangeran Jung ini akan menjadi sekutu yang hebat!

Dalam hati Yunho mendesah kesal sekaligus senang melihat bagaimana kedua adiknya langsung mendukung Jaejoong, inikah penegasan kedudukan yang dimaksudkan oleh Cho Kyuhyun? Benar-benar rencana rumit yang hanya bisa dipikirkan oleh kepala cantik pangeran nakal yang sedang berdiri diam disampingnya dengan jemari mereka yang saling bertautan.

"Siapa nama pengawal itu? Apa kau menanyakannya, Pangeran Kim?"

Jaejoong mengangguk tanpa ragu, dia bisa melihat jika semua orang sedang menunggunya untuk bicara bahkan sepasang mata tajam sang daegun terlihat sangat puas sedangkan para pengawal permaisuri yang sedang berlutut terlihat ketakutan. "Dong Jun! Itu orangnya! Dia juga orang yang berniat mencambukku!"tunjuk Jaejoong pada seorang namja yang berlutut didekat pohon tempat dia akan diikat.

Sepasang mata musang itu melihat kearah pengawal bertubuh besar yang ditunjuk Jaejoong dan langsung mengenali namja itu sebagai kepala pengawal sang permaisuri. Sudut bibir Yunho berkedut menahan senyum puasnya,'Bagus sekali, dalam sehari pengawal dan dayang kepercayaan Lee Saera bisa kusingkirkan. Tidak kusangka Jaejoong akan bertindak secepat ini!' "Kau benar-benar membuatku sangat kagum, nae sarang!"gumam Yunho pelan pada Jaejoong yang terlihat tidak mengerti maksud perkataannya.

"Jenderal Ok! Aku ingin pengawal itu juga dihukum mati!"perintah Yunho pada Taecyeon yang dilihatnya sejak tadi memang berdiri diam melihat semua yang terjadi disamping daegun Kim dan Pangeran Park.

Wajah jenderal perang Apollo itu terlihat datar saat berjalan kearah sang kaisar berdiri dengan wajah dingin nan kaku bersama Pangeran Kim yang terlihat jelas ingin menguasai istana dalam. "Yang Mulia, apa anda yakin...."seruan sopan Ok Taecyeon terhenti saat dia melihat sang kaisar menatap bengis padanya.

"Lakukan saja perintahku!"titah sang penguasa Apollo dengan suara arogan.

Semua orang di halaman itu sontak terdiam dengan semua hukuman yang baru dijatuhkan oleh sang kaisar. Apa yang terjadi di halaman Ares hari ini sungguh tak bisa dipercaya! Permaisuri Lee dihukum, dayang kepercayaannya dicambuk serta diusir dari Apollo dan beberapa pengawalnya dihukum mati! Semua itu hanya karena sang permaisuri mencoba untuk memberikan hukuman pada Pangeran Kim yang menolak untuk datang ke Hestia.

"Tidak...Tidak...Anda tidak bisa melakukan itu padaku, Yang Mulia! Jangan lakukan itu padaku, Yang Mulia! Ampuni pengawalku dan juga Dayang Rong.....Kumohon padamu, jeonha!"seru Permaisuri Lee terbata-bata dengan isak tangis tertahan. Dia bahkan tidak berani menatap kearah dimana Dayang Rong yang sedang dicambuk menjerit kesakitan dan terus menangis memohon ampun.
.
.
.
Note Author : Open PO untuk AA masih ya. Silakan hubungi Daniella_DL.

APOLLO AND ARTHEMISWhere stories live. Discover now