Chapter 30 - Kejatuhan Permaisuri Lee

Zacznij od początku
                                    

Seringai tipis terukir dibibir sang kaisar saat melihat keberanian yang ditunjukkan Lee Saera yang bersikeras ingin semua orang tahu sebesar apa kekuasaan yang dimilikinya sehingga melupakan fakta jika yang berdiri dihadapannya adalah sang penguasa utama Apollo yang bisa saja membunuhnya dengan satu kata!

"Istana dalam adalah tempat kekuasaanmu? Kau melupakan fakta jika tanpa dukungan dariku, kau hanyalah sebutir debu?" Kaisar Jung mendengus kecil untuk menyamarkan tawanya saat melihat Lee Saera tersentak mendengar ucapannya. "Asal kau tahu, Permaisuri Lee, tidak ada satu pun kebohongan yang diucapkan Pangeran Kim padamu! Aku memang memberinya izin untuk tidak mengunjungi siapa pun hari ini dan satu hal yang harus kalian semua ketahui....." Yunho sengaja menghentikan ucapannya dan menatap dingin ke sekeliling halaman Ares yang sudah dipenuhi oleh para penghuni istana dalam, termasuk sang daegun Kim yang terlihat marah dan siap menelannya. Mata Yunho juga menangkap sosok kedua adiknya yang sedang berdiri didekat kolam ikan yang terletak disudut halaman.

'Inilah saatnya semua penghuni istana harus tahu jika Jaejoong adalah orang yang mendudukki tempat teristimewa dalam hatiku dan semua orang harus menghormati serta menuruti perintahnya, suka ataupun tidak!', seringai Yunho dalam hati saat dia melanjutkan ucapannya dengan nada tegas seraya bersitatap dengan Pangeran Arthemis yang selain cerdik ternyata juga punya seribu satu akal licik itu.

"Istana Ares memang sengaja dibangun untuk Pangeran Kim Jaejoong dari Arthemis sebagai hadiah khusus dariku! Jadi, Pangeran Kim memiliki hak penuh untuk menerima ataupun mengusir setiap pengunjung Ares yang tidak disukainya!"

Kepala Lee Saera menggeleng cepat, dia tidak percaya dengan ucapan yang keluar dari mulut Kaisar Jung. Ini semua pasti hanya karena Yunho tidak ingin berseteru dengan Arthemis. "Aku tidak percaya ini! Anda pasti hanya berusaha melindungi kebohongan Pangeran Kim yang sudah berani mengusirku! Tidak mungkin istana semegah Ares dibangun khusus untuk seorang namja! Katakan ini hanya lelucon, Yang Mulia!"

Dalam hati Jaejoong tertawa melihat bagaimana usaha keras Permaisuri Lee untuk mempertahankan kekuasaannya serta menolak untuk percaya pada setiap ucapan Kaisar Jung namun sayang sekali, semua mimpi indah Permaisuri Lee akan dipastikan segera berakhir karena Jung Yunho sudah berjanji akan mempersembahkan kerajaan besar ini pada Pangeran Kim Jaejoong dari Arthemis yang memang seorang namja!

Sembari memasang wajah sedih, Jaejoong menatap Permaisuri Lee dengan mata sendu yang berselimut airmata,"Kejam sekali anda memfitnah aku yang merupakan tamu kehormatan di Apollo, Permaisuri Lee. Apa ini cerminan sikap dari seorang permaisuri yang seharusnya menjadi panutan bagi rakyat Apollo?"seru Jaejoong dengan nada sedih yang membuat Boa hampir saja terkekeh sedangkan Yunho mengangkat sedikit alisnya melihat bagaimana mudahnya Jaejoong mempengaruhi perasaan semua orang dengan wajah polosnya itu.

"Yang Mulia Kaisar, anda bisa menanyakan pada semua selir dan juga dayang, apa aku melakukan semua tuduhan permaisuri itu? Satu-satunya yang kulakukan hanya menolak mengunjungi sang permaisuri karena anda sendiri yang memberikan izin padaku untuk beristirahat, bukan?" Jaejoong menatap langsung Kaisar Jung dengan sorot sedih seolah tuduhan sang permaisuri sangat menyakiti hatinya.

Cantik, cerdik dan sangat licik, batin Yunho penuh kekaguman saat melihat lagi-lagi Pangeran Arthemis yang sudah menguasai seluruh pikirannya itu berhasil memainkan perannya dengan sangat baik hingga beberapa selir yang ada disana langsung menyetujui ucapannya serta terlihat sudah memihaknya.

'Kau bukan hanya akan kehilangan kekuasaanmu, Lee Saera karena aku juga akan melakukan sesuatu agar semua selir bodoh itu berada dipihakku!', pikir Jaejoong senang saat melirik wajah Permaisuri Lee yang sudah merah padam menahan marah. "Aku bahkan menjamu semua selir anda dengan baik. Bukankah begitu, Selir Yi?" senyum sopan dari pangeran muda itu membuat Selir Yi mengangguk cepat membenarkan ucapannya.

APOLLO AND ARTHEMISOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz