Blood"High School Vampire"

Start from the beginning
                                    

"Kau... kau.. kau seperti... Vampire "*suara Sae Ron sedikit berteriak  membuat  Jong Hyun memperbesar kedua matanya.

Sesaat ia langsung tersenyum sinis.

"Kalau itu benar, apa sekarang kau takut padaku? "

"Kau tidak akan menyakiti aku? Aku temanmu... "

"Teman kau bilang?  Manusia hanya mangsa bagi kami "*Jong Hyun mendorong tubuh Sae Ron hingga tubuhnya membentur sebuah pohon. Sae Ron meringis menahan rasa sakit.  Dengan kilat Jong Hyun sudah ada di hadapan nya, ia menatap wajah Sae Ron dalam dalam.
Menyentuh dahu Sae Ron.

"Apa kau sadar saat ini kau sedang berhadapan dengan apa?  Aku bisa menerkammu. Harus nya kau takut padaku! "

Bruk!!!

Tiba tiba Eun Woo datang dan mendorong tubuh Jong Hyun sekuat tenaga nya. Membuat Sae Ron terkejut jadi, Eun Woo mengikutinya dari tadi. Ini bahaya, Eun Woo tidak tahu sedang berhadapan dengan mahluk apa. Eun Woo takan bisa melawan Vampire, ini bahaya nyawa Eun Woo dalam genggaman Vampire. Ia harus melindungi Eun Woo apapun yang terjadi.

Eun Woo mencengkram kerah baju Jong Hyun berusaha menunjukkan bahwa ia cukup kuat untuk mengalahkan Jong Hyun.

"Jangan pernah berpikir untuk menyentuhnya, atau pun berniat menyakitinya "

"Bodoh, kau pikir kau bisa melawanku hah? "

Jong Hyun melempar tubuh Eun Woo ke sebuah pohon, kuku kuku tajamnya siap menerkam Eun Woo.
Emosi nya tak bisa di tahan lagi saat ini. Dia berniat untuk menghabisi Eun Woo dan Sae Ron.

Sae Ron Menarik baju Jong Hyun dengan sisa tenaga nya, ia tak ingin melihat Eun Woo mati sia sia karena dirinya.
Jong Hyun langsung menepis nya membuat Sae Ron jatuh ketanah.

"Hentikan!  Jangan sakiti dia "*sahut Eun Woo dengan terbata

"Baiklah biar ku habisi kau dulu "

Jong Hyun berjalan perlahan ke arah Eun Woo dan bersiap menerkamnya.

Tapi sebuah belati perak menancap tepat di bahunya, membuat dia mengerang kesakitan.

"Kau telah melanggar aturan Vampire bodoh!  Sekarang terima lah akibatnya! "*sahut Amber

Sae Ron menatap dengan kaget, mencerna semua nya, kenapa manusia seperti Amber tak takut sama sekali pada mahluk seperti Jong Hyun? Dia bahkan terkesan menantangnya.

"Jangan sakiti Jong Hyun! "*sahut Seolhyun datang tiba-tiba entah dari mana, bahkan kini raut wajah Seolhyun berubah sama seperti Jong Hyun. Jangan jangan dia?

Amber bersiap melawan Seolhyun, Seolhyun lebih cepat melakukan serangan yang bahkan hanya beberapa detik berhasil membuat Amber terkapar tak jauh dari samping Sae Ron. 

Dan hal Yang paling membuat Sae Ron terkejut adalah ada dua ekor anjing besar yang tiba tiba muncul dan berusaha menerkam Seolhyun dan Juga Jong Hyun.

Apa ini mimpi sahut Sae Ron, ini semua tak masuk akal sama sekali, terlalu sulit untuk dicerna.

****

Aku membuka mataku perlahan aku tahu ini dimana ,jelasnya ini rumah sakit .

Aku menatap beberapa wajah khawatir ,ayah ,ibu ,bibi Hye Mi dan Paman Seo . Aku tahu Luhan pasti sedang menemani Amber, gadis itu pasti juga terluka.

Dan Sae Ron dia dimana?

"Putraku kau sudah sadar sayang? "
"Eomma?  Appa? "

"Kenapa kau tidak berhati hati hah? 
Kau membuat kami khawatir? "*Ibuku memeluku erat, pelukan nya begitu hangat, aku merindukan pelukan ini. Meski dia Vampire tapi entah mengapa bagiku pelukanya terasa hangat layaknya seorang manusia biasa.

.
.
.

Aku membuka pintu ruangan dimana Sae Ron dirawat, aku tahu dia pasti syok dengan segala ke anehan ini.
Dia sedang makan buah ditemani bibi Chae Yeon.

"Eun Woo kau sudah membaik hem?  Oh ya silahkan, kau pasti sangat mengkhwatirkan adikmu kan? "*bibi Chae Yeon meninggalkan ruangan Sae Ron memberi kami ruang untuk bicara.

"Kau baik baik saja? "

"Kaka... maafkan aku telah membuat mu terlibat dalam masalah ku, kau tahu kau hampir kehilangan nyawamu saat akan menolongku.. "

"Ssst "*aku menahan bibir Sae Ron dengan jari telujukku, sungguh dia tak perlu merasa bersalah seperti ini.

"Sae Ron, apapun yang terjadi kemarin lupakan ,bersikpalah seperti biasa "

"Kaka tapi mereka berbahaya ? Mereka Vampire "

"Mereka tak akan menganggu kita jika kita tak menyinggung keberadaan mereka "

"Kaka kenapa begitu mudah bagimu melupakan suatu hal ? kau hampir kehilangannya nyawamu demi aku ,apa itu tak berarti apa apa ?"

Aku menarik tubuh Sae Ron kepelukanku ,sungguh aku tak ingin mendengar apapun dari mulutnya .

Apa lagi jika harus melihat satu butir air mata yang jatuh ke pipinya aku tak tega melihat nya.

Tapi dia terlanjur menangis ,dan dia menangis dibahuku, setidaknya itu lebih baik.

Blood "High School Vampire "Where stories live. Discover now