00: Prologue

523 29 20
                                    

"CULUN!"

Cowok yang di panggil Culun itu membenarkan kacamatanya. "Apa?" Orang didepannya meninju cowok itu tepat diperut, disusul dengan tawa yang membahana dari seluruh kelas.

"Eth," panggil seseorang lagi, sahabatnya, Radit, yang penampilannya mirip-mirip sama cowok yang dipanggil Eth. "Eh, ada culun satu lagi." ucap orang itu, yang bernama James. Radit terdiam menatap sahabatnya yang memegang perutnya. Eth itu mengkode kearah Radit untuk diam saja disana. "Udah ah, gue pergi dulu. Yuk." katanya pada keronco-keronconya.

Setelah dilihat jauh, Eth melepas tangannya dari perutnya. "Lo, cuma ditonjok doang, kan?" tanya Radit pada Eth. "Iya. Nggak kerasa tonjokannya." ucapnya pelan. "Ayo, kita jalan."

"Ethan bego."

        Eth. Nama lengkapnya Ethaniel Abraham Ardinata, biasanya di panggil Ethan.

• • •

GADIS itu meliak-liukkan badannya sesuai irama lagu Don't Let Me Down; The Chainsmokers and Daya. "Van! Someone's coming!" pekik sahabatnya, Fara dengan heboh. Vania langsung menancapkan earphone ke iPodnya, dan pura-pura mendengarkan lagu sembari mengobrol dengan Fara yang sedari tadi menemaninya

Cklek!

Kontan gadis tersebut dan Fara menoleh, lalu menemukan Bu Sasha, — yang entah kebetulan atau kesialan— merupakan guru tari di SMA Wirajaya. "Eh, ada Bu Sasha. Ada apa, Bu?"

"Saya mendengar seseorang yang seperti menari disini. Tapi ternyata kalian." Bu Sasha manggut-manggut, "Apa ada dari kalian yang menari tadi? Karena Ibu yakin banget." lanjutnya membuat gadis tersebut dan Fara saling berpandangan. Ia pun mencabut earphone yang menyumbat di telinga kanannya.

Pandangan gadis itu kembali tertumbuk pada Bu Sasha yang menatap mereka berdua penuh penasaran. "Well, kalian tau, kan, kita kekurangan dancer buat The Beat Up?" tanya Bu Sasha semakin memojokkan gadis itu.

The Beat Up. Lomba menari nasional yang di selenggarakan di lapangan tertutup yang luas. "Tau, Bu." ucap mereka berdua bersamaan. "And then?" tanya Bu Sasha semakin memojokkan gadis itu.

Gadis itu menghela napas panjang, lalu ia berdiri dengan perlahan tapi pasti, "Aku, Bu. Aku yang dance tadi." ucapnya mengakui.

"Bagus, Vania. Kamu tunjukkan kemampuanmu di depan mata saya, sekarang. Kalau kamu lolos. Besok mulai latihan. Time is money."

Van. Vaniala Aletha Ardana. Bisa dipanggil Van, atau Nia, atau La.

• • •

A.N

I'm back with new story guys! Oke, kenapa gue pilih about spy, again? Ini alurnya beda (mungkin sedikit) jauh dari LYMS, and this is not Fanfiction, this is Teenfiction. Oh ya, kira-kira kalo judul lain, ada ide? Comment yup. don't forget to tap the star and comment!

SPYWhere stories live. Discover now