Kehidupan Baru

6.6K 458 63
                                    

Tujuh Tahun Kemudian...

Bocah kecil usia sepuluh tahun berlarian di sebuah taman dekat perumahan tempat ia tinggal. Langkah kecilnya yang anggun bergerak menyentak dedaunan kering yang berguguran dari pohon di sekitarnya. Udara sore yang berbeda membuat gadis itu tak merasa kelelahan.

"Keyla... " sebuah panggilan yang ditujukan kepada gadis itu membuatnya berhenti bergerak.

Netranya menangkap seorang perempuan dengan baju santainya sedang melambai ke arahnya.

Gadis kecil bernama Keyla itu tersenyum lantas berlari menghambur ke pelukan perempuan itu.

"Bunda... " panggilnya tatkala jarak mereka sudah tak lagi berjauhan.

"Pulang, yuk?!"

Keyla mengangguk dengan senyum yang mengembang. "Ayah udah pulang?" Perempuan itu mengangguk. Tanganya terulur membenahi sulur rambut Keyla yang berantakan. Lalu ia menggandeng tangan Keyla dan berjalan beriringan.

"Bunda... Key mau ketemu papa minggu ini. Bolehkan?" ucap Keyla dengan senyum yang masih menghiasi wajahnya.

"Ya tentu boleh donk sayang." Ucap perempuan itu.

"Tapi... Key gak suka sama teman wanita papa." Raut wajah Keyla mendadak sendu. Mengingat bagaimana teman wanita papanya yang selalu bersikap menyebalkan. Dan lagi, Keyla tak suka dengan caranya berdandan, terlalu menor dengan baju kurang bahan.

"Masak? Sama dong kita. Bunda juga gak suka kok." Mendengar itu Keyla membulatkan matanya tak percaya.

"Iyah bunda?! Kita emang sehati ya?" Keyla dan perempuan itu terkekeh.

Mereka berjalan beriringan dengan penuh tawa, hingga tanpa sadar, mereka sudah tiba disebuah rumah besar daerah perumahaan yang tak terlalu sesak. Itulah rumah mereka.

"Darimana aja sih?!" Seorang Pria dengan stelan baju kerjanya berdiri di ambang pintu dengan tangan terlipat.

"Habis main di taman, ayah." Ucap Keyla sembari berlari dan memeluk pria itu.

Sang pria masih berdiri mematung di tempatnya. Pura-pura sebal.

"Ih... ambekan! Bunda... " Keyla melengos, ia kemudian menatap bundanya yang berdiri di teras, memelas.

"Jangan gitu sama anak. Nanti kalau Keyla gak mau sama kamu. Kamunya yang repot." Wanita itu bersuara dengan langkah yang menghampiri mereka.

"Hehe..." pria itu meringis. Di rengkuhnya Keyla dan menganggkatnya. "Habisnya aku pulang rumah sepi. Kan jadi sedih."

"Ayah ih... Key udah gede masak masih digendong, sih? Key kan udah berat sekarang." Keyla memberontak.

Sontak sang ayah menurunkan Keyla. "Iyah kamu udah gede sekarang." Sang ayah tersenyum dan mengusap ujung kepala Keyla, sayang.

"Key... mandi dulu sana. Habis mandi nanti langsung nonton TV sama bunda. Hari ini ada uncle sama aunty."

Mendengar itu mata sipit Keyla membulat. "Siap bunda!" Gadis kecil itu mengangkat tangannya hormat. Kemudian berlari kecil menuju letak kamarnya yang berada di lantai dua.

"Eh ... ! Jangan lari-lari kalau di tangga! Nanti jatuh." Sang ayah berteriak cemas tatkala melihat Keyla begitu bersemangat.

"Udah biarin. Keyla udah gede." Perempuan itu menggandeng lengan pria disebelahnya.

"Kenapa ni kok tiba-tiba jadi manja gini?"

"Manja-manjaan sama suami, emang gak boleh?" Sang perempuan cemberut lucu. Wajahnya yang sekarang terlihat lebih berisi membuatnya terlihat menggemaskan.

HARMONIZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang