Melupakannya

5.4K 485 30
                                    

"Ki ... Yuki ...?! "Al berusaha menyamakan langkah kakinya saat dilihatnya Yuki baru saja turun dari motor dengan tergesa.

Sengaja, sejak pagi Al menunggu kedatangan Yuki dengan bersandar pada mobilnya sambil terus mengamati setiap murid yang datang.

Gadis itu seakan menulikan gendang telinganya, sejak semalam ia sudah berkutat dengan pikirannya hingga dia berani membuat kesimpulan jika Yuki harus menjauh, sejauh mungkin dari Al.

"Hei, .... !" Al menarik pergelangan tangan Yuki, hingga membuat gadis itu menoleh secara paksa ke arah Al yang menatapnya sendu penuh haru.

"Gue minta maaf kalo gue ada salah sama elo." Pandangan matanya menyiratkan suatu penyesalan.

Yuki memutar bola matanya jengah.

"Dengerin gue ya, elo gak ada salah apa-apa sama gue." Mata gadis itu menatap datar, menampilkan ekspresi sebiasa mungkin. Padahal degup jantungnya sudah membuatnya hampir kehilangan kesadaran.

"Terus? Kenapa elo bersikap seakan ngehindar dari gue?" Suara tegas milik Al membuat Yuki menelan ludah, dia bingung harus mencari alasan bagaimana agar pemuda itu mengerti.

"Perasaan elo aja kali." Yuki melunak, menampilkan wajah awkward yang jelas membuat Al semakin tak mengerti.

"Aneh banget sih loe?!"

"Emang gue aneh? Kenapa masalah buat loe?" Yuki menarik tangannya dan melipatnya di dada.

"Arkhhhh..." Al mengacak rambutnya frustasi, melihat tingkah Yuki yang kadang bersahabat dan kadang seperti menabuh genderang perang.

Apa maunya gadis ini. Atau jangan-jangan Yuki memiliki kepribadian ganda?

Al menatap Yuki penuh selidik

Ya, benar jangan-jangan Yuki memiliki kepribadian ganda.

"Elo bukan Yuki!" Matanya menatap tegas ke arah Yuki, membuat gadis itu menautkan alisnya bingung.

"Trus? Kalo gue bukan Yuki, menurut loe gue siapa? Dian Sastro? Nicky Minaj? Hmm..." Yuki menggerakkan dagunya menantang, membuat Al hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Elo fix udah gila."

Al melotot tak percaya kala Yuki menyebutnya gila, tapi sedetik kemudian dia tersenyum membuat Yuki bergidik takut.

"Emang, gue udah gila, gila karena elo ngegantung perasaan gue."

Skak mat.

"Udahlah bentar lagi masuk, gue duluan BYE!" Yuki melenggang pergi sambil mengibaskan rambutnya yang panjang.

Al hanya bisa cengo menatap kepergian Yuki. Dia sukses merasa jika Yuki adalah gadis yang ajaib, pikirannya susah sekali ditebak, tingkahnya bikin orang bingung, dan selalu membuat Al penasaran.

~~~♥♡♡♡♥~~~

Ali menatap nyalang ke arah sebuah mobil yang baru saja berhenti di depan gerbang sekolah SMPursand. Disana seorang gadis dengan gayanya yang selalu ceria tersenyum girang melambaikan tangan ke arah pria yang Ali yakin, pria itu adalah orang yang kemarin menjemput gadis itu.

Seperti tanpa beban, gadis itu berjalan dengan senyum yang mengembang, membuat Ali merasa jika gadis itu selalu memiliki aura yang selalu membawa keceriaan.

Ali, bersembunyi di balik pilar besar kala dilihatnya gadis Itu sudah akan mendekat ke arahnya.

"Kayak gini ya rasanya mengagumi dalam diam." Ali bergumam, kemudian melanjutkan langkahnya saat dilihatnya gadis itu sudah menghilang dari jangkauan matanya.

HARMONIZEWhere stories live. Discover now