One Call Away

7.7K 603 18
                                    

Kejadian 'kantin' itu ternyata membawa dampak yang luar biasa bagi Yuki dan Prilly. Ini sudah satu bulan semenjak kejadian naas itu, tapi pesona Yuki dan Prilly belum pudar.

Beberapa anak bahkan menyebut mereka sebagai the kupers trouble, sebutan itu diberikan karena Ali menyebut mereka kuper, dan bagi penggemar Duo D mereka adalah pembuat masalah, yang menyebabkan Ali, salah satu idola nya marah besar.

"Capek gue lama-lama, sumpah!" Prilly berjalan mondar-mandir sambil berkacak pinggang dihadapan Yuki yang tengah duduk bersandar di kursi ruang musik.

"Gue juga capek, liat loe mondar-mandir? Bisa gak sih Pril gak usah mondar-mandir depan gue, kayak setrikaan aja loe, pusing gue tau gak!"

"Habisnya gue sebel Yuki! Akh elo mah, gak ngerasain gimana jadi gue!!"

Tadi pagi Prilly mencak-mencak pas liat bangkunya dipenuhi permen karet bekas kunyahan yang sumpah bikin pengen muntah liatnya.

"Eh! Loe lupa gimana baunya loker gue yang penuh sama tumpukan kulit pisang? Gue jadi curiga jangan-jangan yang ngerjain kita kumpulan monyet sosialita lagi?" Yuki mengetuk-ngetukan telunjuk tangan kanannya di dagunya yang lancip,

Kenapa Yuki menyebut monyet sosialita, karena pisang adalah makanan yang Identik dengan monyet, dan sosialita adalah kumpulan murid gaul yang ngakunya fans fanatik Duo D dan suka ngegosip gak penting dengan dandanan ya kalian bisa bayangin sendirilah ya.

"Yuki" panggilan seorang laki-laki berkacamata di ambang pintu membuat kedua gadis itu mengalihkan pandangan matanya ke arah pintu.

"Kenapa Boy?"
Dilihatnya Boy sedang membawa tumpukan buku bercover gelap yang cukup tebal dan satu buku berwarna putih di bagian atas tumpukannya mendekat ke arahnya

"Buat loe!" Yuki gelagapan saat Boy menyerahkan tumpukan buku yang terlihat masih baru itu kepangkuan Yuki,

"Eh apaan nih?" Yuki memegang tumpukan buku itu dan menelitinya, seketika matanya membulat sempurna saat menyadari tumpukan buku itu bertuliskan supernova dengan seri yang lengkap.

"Dari siapa ini?" Yuki menatap tajam ke arah Boy, laki-laki itu hanya mengendikan bahunya acuh kemudian pergi meninggalkan Yuki dan Prilly, membuat mereka saling pandang curiga.

"Buku apaan sih ni Ki?" Prilly menjatuhkan pantatnya di kursi samping Yuki, sambil menatap ke arah tumpukan buku di pangkuan Yuki.

"Ini tu buku favorit gue, elo inget kan pas gue seharian bete satu bulan yang lalu?"

"Owh yang pas kita beranten sama duo kunyuk itu? Yang buku loe ilang entah kemana itu? Akh! Gue jadi gedeg kalau ngomongin mereka"

Oh Prilly ingatanmu begitu menakjubkan!

"Eh Prill, ada notes nya, warna pink lagi, ambilin donk" Yuki melihat sebuah kertas berwarna Pink yang semula berada di jepitan buku itu terjatuh,

"Akh, nyusahin loe!" Gerutu Prilly sambil mengambil kertas berwarna pink yang tepat berada di samping kaki Yuki, membuat Yuki tersenyum lucu,

"Semoga elo suka sama hadiah dari gue, sorry and have a great day, (one call away) " Prilly menaikan satu alisnya saat membaca sebuah tulisan yang ada di kertas pink tersebut. Tiga kata terakhir di pojok kanan bawah kertas itu membuat Prilly gagal paham.

"One Call Away??" Mereka berucap bersamaan dan saling pandang.

"Wah, loe punya penggemar rahasia ini namanya! Ecieee, Yuki" Prilly tersenyum girang dan mengacungkan jari telunjuknya ke arah Yuki yang geleng-geleng kepala,

HARMONIZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang