Part 36 - Epilogue

42.5K 1.3K 58
                                    

*Devanya POV*

"Kamu udah pulang kan?"

Alih-alih menjawab, aku menyuapkan sepotong kue kedalam mulutku.

"Halo? You still there?"

Mengapit handphone diantara kuping dan bahu, aku menuangkan secangkir teh. Masih tetap malas menjawab membiarkannya berandai-andai aja kalau aku masih disini

"Aku tahu kamu denger aku" nah, dia berandai-andai kan. "Sayang, kamu udah dirumah kan?"

"Sayang?"

"Devanya jangan buat aku khawatir. Please."

Tahu orang yang diseberang sana pasti jengkel aku tidak kunjung berbicara. Tapi maaf saja, aku lebih jengkel.

"Fine. Aku tahu kamu marah, tapi kamu juga tau kan aku ngebatalin janji bukan karena mau aku. Tiba-tiba aja tadi cuaca buruk, jadi pemotretannya ditunda"

Aku masih diam, masih tetap asyik makan kue juga. Karena ini sudah memasuki hamil bulan ke 9 aku sudah naik 13 kilo. Dan sekarang, ini udah jam 10 malam dan aku bener-bener gaperduli mau naik berapa kilo lagi pun. Laper gak laper pokoknya yang penting ngunyah.

Ah ngomong-ngomong soal kue..

"Serius Sayang aku gak bohong. Beneran. Aku juga mending makan malam bareng kamu, bareng kalian, bertiga. Kalau bukan karena cuaca dan pekerjaan aku juga pasti gak akan kemana-mana. So please Van, tell me kamu dimana? Udah dirumah kan? Aku khawatir banget, sama kamu sama anak kita"

Diseberang sana aku mendengar Erhan menghembuskan nafasnya perlahan, "okay okay, gak seharusnya aku nyalahin pekerjaanku dan cuaca. Ini semua salahku. Next time i'll make it up, promise. Maafin aku. Kamu dimana?"

"Oke, aku udah dirumah kok dan kamu aku maafin" Putusku ahkirnya

"Syukurlah. Maka--"

"tapi ada syaratnya" sambungku langsung membuat suara Erhan tertahan diseberang sana

"Sih. Maksutku makasih. Oke, Sayang apapun syarat bumil kesayanganku akan aku laksanakan!"

"Aku mau kue yang kamu makan waktu di Frankfurt itu. Aku gak tahu namanya apa, yang pasti yang waktu itu kamu bilang aku bakal nyesel kalau ga nyobain."

Jeda beberapa detik sebelum ahkirnya Erhan menjawab "Sayang, aku gak tahu disini ada jual apa enggak.."

"Kamu bakal laksanain semua permintaan akukan? Demi anak kita."

"Hmm ya, selama itu masuk akal.." Suara Erhan terdengar tak yakin

"Nah permintaan aku masuk akan akal kan?"

Jeda beberapa detik lagi, "masuk akal Sayang. Tapi kan.."

"Ya sudah kutunggu malam ini pokoknya. Aku tutup ya, bye. Take care Er" setelah itu memutuskan sambungan secara sepihak. Aku tertawa lebar, rasain tuh! Lagiansih bikin janji doang tapi ditepatin enggak!

TRUSTOn viuen les histories. Descobreix ara