Part 2 - What a day!

32.8K 1.2K 3
                                    

Erhan Adskhan, adiknya Kak Ceren ternyata dia juga teman lamanya Kak Divo karena mereka satu agency modelling. Well, aku bilang teman lama karena terakhir mereka ketemu 5 tahun lalu sebelum Erhan pindah ke Jerman. Pantes saja mukanya tidak asing, tahunya dia seorang model. Itu sih yang tadi kudengar ketika mereka sedang mengobrol.

Tapi kenapa waktu pernikahannya Mba Sonya dengan Kak Dave aku tidak melihatnya ya? Sebodo deh.

Aku merasakan hpku bergetar di nakas, dengan cepat aku mengambilnya dan tersenyum melihat siapa yang menelfonku. Biyan, pacarku.

"Hai Sayang, sudah pulang?" Sapanya.

"Hai Bi.. Sudah, bahkan aku siap untuk tidur, kamu sih gak mau ikut aku ajak tadi, padahal kita belum ketemu kan hampir sebulan" tadi aku memang mengajak Biyan ke pernikahannya Kak Ceren.

Aku mendengar Biyan terkekeh sebentar sebelum melanjutkan biacaranya. Oh my! Aku kangen padanya. "Maaf Sayang, aku tiba-tiba ada urusan. Lusa kita ketemu, aku jemput oke? Kamu mau tidur?"

"Iya.. Gapapa kok Bi. Beneran? Oke aku tunggu. Iya aku tidur ya Bi, ngantuk"

"Iya Devanya.. Oke sayang, sleeptight bye"

"Ya, bye Bi" aku matikan telfonku dan kutaruh kembali ke atas nakas.

Well, aku dan Biyan sudah berpacaran sudah 1 tahun. Biyan adalah pacar ketigaku tetapi dia lah laki-laki pertama, yang tidak pernah menyelingkuhiku. Kenapa aku bilang pertama? Yeah, karena semua mantanku, menyelingkuhiku.
Beruntung aku baru 2 kali, kalau sampai ada yang 3 aku benar-benar akan menjadi perawan tua pasti. Gara-gara tidak mempercayai cinta lagi.
Miris sekali hidupku.
Eh enggak deng.. Kan yang 3 nya gak akan karena ada Biyan.
Aku tersenyum sambil memejamkan mataku.

Ya semoga.

_________________

Ini hari minggu. Jam 17.00 dan rumahku kosong. Bosaaan sekali.. Dari pagi aku sendirian dirumah, mengganti-ganti channel tv.
Ke Cafe? Ah ngapain.. Dari senin-jumat aku kesana terus, bosan. Kak Divo pergi pemotretan keluar kota dari tadi pagi, Kak Devo entahlah, mungkin ada operasi mendadak kali. Kadang ia suka gitu tiba-tiba ada dirumah, tiba-tiba gak pulang. Even, Bi Sari pembantu dirumah ini pun tidak ada, pulang kampung. Dan bisa kupastikan pasti aku akan sendirian sampai besok dirumah. Ah, memikirkannya saja sudah bosan.

"Ngapain ya enak nya?" Aha! Ku scroll down layar hpku, mencari nama Gladys, sahabatku dari SMA. Aku menekan tombol dial. Kemana sih nih orang? Udah dua kali ditelfonin gak diangkat-angkat. Oke sekali lagi..

"Halo Dys?"Oh god! Untung dijawab.

"Halo.. Vanya? Ada apa?" Dia dimana sih kok berisik banget? Banyak suara anak kecil dan ibu-ibu.

"Lo dimana Dys? Kok berisik sih? Kerumah gue dong bosen nih!"

"Ada Kak Divo gak? Kalau gak ada gak mau ah" aku mendengus kesal. Nih orang emang, dari dulu suka banget sama Kak Divo tapi sayang, Kak Divo kayaknya cuman menganggap Gladys temanku saja.

"Ah! Lo apaansih Dys, gue yang butuh loh. Bukan dia, sini cepetan rumah gue" kataku tak sabar.

Terdengar suara kekehan dari ujung sana "haha sorry, bercanda Van. Gue lagi dirumah Oma gue nih, arisan keluarga. Kalau bisa gue juga ke lo sekarangdeh, tapi lo tau kan nyokap gue gimana"

TRUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang