Part 14 - He is really changed

26.1K 1K 7
                                    

"Kalau tangan kamu kenapa diperban?" Erhan menunjuk tangan kananku yang diperban

"Diinjek sama dia, pas aku mau ambil HP buat minta tolong jadinya jarinya retak terus sekarang harus disangah pake bambu sampai sembuh" aku menunjukan tanganku yang dibalut perban

Erhan memandang sedih tangan kananku "ini salahku Van, maafin aku"

"Er jangan minta maaf mulu. Aku udah maafin kamu" well, aku memang sudah memaafkannya, padahal aku tadi sangat marah padanya. Bagaimana bisa, dia tidak ada saat aku siuman? Padahal kan aku begini karena dia! Sebenarnya sih niatnya pengen marah tapi begitu aku melihat muka kusutnya rasa marahku jadi hilang

"Kamu udah makan?" Sebaiknya aku mencoba mengalihkan pembicaraan, aku tak mau dia merasa bersalah terus-terussan

"Terakhir tadi sore kalau gak salah"

"Yaampun, sekarang udah jam 1 Er kamu harus makan malam"

Erhan menggelengkan kepalanya "gak Dev, aku akan jaga kamu disini"

"Er.. Kamu harus makan"

"Devanya, aku akan jaga kamu disini aku gak perlu makan"

Aku menarik tanganku yang berada digenggamannya, pura-pura ngambek, seperti rencana itu berhasil AHAHA!

"Oke aku makan. Tapi kamu tidur dulu, kalau kamu sudah tidur aku akan cari makan" aku mengangguk mengiyakan. Kebetulan sekali, aku memang sudah mengantuk. Mungkin obat yang tadi kuminum mulai bereaksi sekarang.

_____________

Hari ini aku sudah diperbolehkan pulang setelah seminggu dirawat di Rumah Sakit YEAAAAYYYY. Aku bosan dirawat di Rumah Sakit, bukan karena aku selalu sendiri, tidak tentu saja, setiap hari keluargaku dan Gladys akan datang menjenguk. Aku hanya bosan karena tidak boleh keluar kamar, padahal harusnya aku diperbolehkan, tentu saja ini karena Kak Devo yang bekerja sebagai dokter disini selalu mengawasiku kalau aku mau keluar kamar, ah ya, Erhan juga akan memarahiku. Dia sepertinya betul-betul menjagaku kali ini.

"Kakak pulang dulu ya Van, jangan banyak gerak dulu" Kak Ceren mencium pipiku lalu beralih pada Erhan, dia melayangkan tanganya untuk memukul pundak Erhan pelan

"AW! Aku salah apa sih Kak?!" Erhan mengusap punggungnya

"Jagain Devanya awas aja sampe dia kena masalah lagi sama Fans gila kamu!" Yeah, kami semua memang sudah tahu siapa yang menusukku, ternyata itu adalah Fans nya Erhan. Erhan menyuruh orang untuk mencari tahu, dan sekarang perempuan itu dalam proses untuk dimasukin ke penjara. Dasar Fans psycho.

"Iya Kak aku jagain tenang aja"

Kak Ceren mengangguk lalu pergi. Aku menatap sekeliling ruang keluarga, ahh jadi sepi lagi padahal tadi rame. Setelah Kakak-kakakku pulang, Mamih dan Papih pergi keluar kota, sekarang Kak Ceren pulang.

"Kamu mikir apa?" Erhan duduk disebelahku lalu menganti-ganti channel

"kamu gak pergi kerja? Gak ada jadwal pemotretan?" Aku malah balik bertanya

"Gak ada. Aku udah batalin semua jadwal aku hari ini" Erhan tersenyum padaku.

"Ohh. Er aku mau nonton film"

TRUSTWhere stories live. Discover now