Part 16 - Kisses

26.7K 1K 1
                                    

Aku menempelkan telapak kaki kananku di dinding kolam renang, meluruskan kedua tanganku ke atas kepala lalu mendorong kaki kananku agar tubuhku terdorong ke depan kemudian mengayungkan tanganku ke depan dan ke kebelakang

Aku berenang memutar beberapa lap lagi. Berenang dihari libur seperti ini sudah menjadi kebiasaanku semenjak menikah karena dirumah orang tua Erhan ini terdapat kolam renang

"Devanya?" aku menyemburkan kepalaku ke permukaan, huaaah.

Erhan berjongkok di sisi kolam renang bisa kupastikan dia pasti baru bangun tidur.

"Mamih Papih kemana? Kok sepi?" Aku berenang mendekat padanya

"Mamih Papih pergi dari pagi ada acara katanya"

"Kamu gak pergi?"

Aku menggeleng "pergi kemana?"

"Yah kemana kek"

"Ngusir aku?"

"Yah enggak akukan nanya doang" Eeeeerr ngeselin, aku mencinpratkan air padanya

"Vaan! Basaaah! Dingin!"

"Lebay ini tuh gak dingin" well, Erhan memang selalu mandi dengan air panas

"Kamu gak kedingin apa? Airnya dingin banget" tiba-tiba saja ide jailku muncul

"Dingin. Bantuin aku keluar dong" aku mengangkat tangan kananku padanya lalu Erhan memegang tanganku belum sempat dia menarikku keluar aku lebih dulu menariknya ke dalam air

BYURRR

"Hahahahahahahahaha" aku tertawa kencang sambil memegang perutku melihat bagaimana tadi ekspresinya sumpah itu lucu banget

Erhan muncul dipermukaan sambil mengusap mukanya "DEVANYAA! dingin tau gak!"

Aku tetap tertawa tidak perduli dengan teriakannya. Sekarang Erhan benar-benar basah kuyup bajunya dan boxernya. Untung saja dia memakai boxer bukan celana jeans

"Awas kamu ya!" Erhan melepas bajunya lalu melemparnya asal ke pinggir kolam renang. O-ow ini gawat dia pasti akan membalaskan dendamnya padaku, mungkin aku bakal di lelepin.

Aku berenang menjauh darinya, seperti sedang di kejar ikan hiu, lebay sih, tapi memang kemampuan renangnya lebih cepat dariku mungkin karena dia memiliki tubuh panjang?

Erhan berhasil menggapaiku lalu menarik tubuhku hingga tubuhku menempel pada dadanya. Aku membalikkan tubuh menghadapnya.

Ini pertama kalinya aku melihat tubuhnya basah oh astaga sangat sexy dan rambutnya acak-acakkan aku jadi ingin memasukkan tanganku ke dalam rambutnya itu. Oh hentikan Devanya jangan mulai lagi dengan pikiran kotormu itu. Aku mengalihkan pikiranku dengan tertawa kencang sumpah aku butuh apapun untuk mengalihkan pikiranku ini.

"Jangan ketawa!" Erhan menarik hidungku lalu menarik pipikku

"Sakiiit lepas gakk!" Sebenarnya tarikannya pelan tapi aku pura-pura kesakitan. Aku berusaha melepaskan tangannya dari mukaku

"Biar aja, anggap aja ini hukuman atau kamu mau hukumannya kayak gini?" Erhan menurunkan tanganya dari mukaku ke badanku lalu mulai mengelitikinya

TRUSTWhere stories live. Discover now