Chapter 19 - Aku Menunggu Pangeran Nakalku, Bukan Selir Baru...

Start from the beginning
                                    

"Jangan pernah lengah dan tetap bersikaplah seperti biasa! Kita harus bisa menyingkirkan beberapa orang untuk memastikan tidak akan ada lagi pemberontakan dari dalam istana Apollo ini!"gumam hwangtaehu lirih dengan mata yang berkilau kejam.

"Ibunda tidak perlu khawatir. Kami sudah memastikan hampir semua dayang istana dalam ada dalam genggam anda kecuali segelintir yang masih memihak pada Permaisuri Lee!" Jung Chansung tersenyum sombong saat mengatakan itu.

.

.

Perjalanan panjang dari Arthemis menuju Apollo dengan hampir 100 pengawal itu sedikit melelahkan dan menyebalkan untuk Jaejoong karena harus terus mendengar ocehan tidak berguna dari Jin Hee yang selalu mengeluh jika mereka kurang memperhatikan kebutuhannya dan juga mengabaikan keinginannya untuk selalu bertukar hanbok beberapa kali sehari yang menurut Jaejoong hanya akan membuang waktu saja.

"Apa dia sudah gila? Siapa yang akan peduli dia bertukar hanbok berapa kali?"

Gerutu pangeran berwajah rupawan yang saat ini hanya mengenakan hanbok sederhana untuk perjalanan yang pasti akan penuh debu dan terik matahari ini karena Jaejoong tidak sudi duduk didalam kereta kuda seperti putri manja Permaisuri Byun itu. Lebih baik dia kelelahan diatas punggung Zelo dan saat gerbang Apollo sudah terlihat baru dia akan duduk manis didalam kereta kuda pribadinya!

"Dia hanya tidak terbiasa tanpa pelayan disampingnya!"seru Kim Jin Hyuk diantara derap kuda yang berlari kencang karena adiknya yang keras kepala dan sangat egois ingin mereka tiba di Apollo siang ini juga sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

Mulut Jaejoong terkatup rapat, emosi karena panas dan lelah hampir membuatnya memaki kasar sang daegun yang terkesan membela putri merepotkan yang ada didalam kereta kuda mewah itu. Penolakan Kim Jin Hee untuk melanjutkan perjalanan tanpa henti tadi malam setelah dia berpura-pura sakit malam sebelumnya akan merusak semuanya. "Dan akan kubuat dia menyesal jika kita sampai terlambat!"desis Jaejoong dingin.

"Hahaha...Ternyata ada yang sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Kaisar Apollo yang tampan itu!"goda Pangeran Park yang juga turut dalam perjalanan ini sambil melirik kearah Jaejoong yang langsung melengos dan memacu kudanya semakin cepat bersama Kyuhyun yang setia disampingnya.

Sang daegun yang mendengar itu ikut terkekeh pelan saat melihat wajah adiknya yang merona merah,"Aku juga sudah tidak sabar melihat pertemuan mereka nanti! Adikku memang sangat mengerikan jika dia sudah menentukan apa yang menjadi tujuannya!"

"Semua penghuni Apollo akan sangat terkejut melihat sosok yang akan membuat semuanya berubah dalam sekejab. Aku bertaruh Jaejoong akan mendapatkan kerajaan itu bahkan sebelum tahun ini berganti!"seru Pangeran Park dengan mata penuh perhitungan.

.

.

"Jadi ini istana Apollo yang tersohor itu?"gumam Jaejoong pelan seraya menatap sekeliling istana megah nan luas yang disepuh dengan emas murni itu. Suara lembut itu tetap terdengar datar tanpa sedikit kekaguman pun meski dalam hati pangeran berwajah rupawan yang sudah mengganti hanbok perjalanannya dengan hanbok indah berbahan sutra berlambang bulan itu bersorak keras karena dia yakin istana dan kerajaan besar ini akan segera menjadi miliknya!

Sejak dari alun-alun Jaejoong sudah melihat ratusan pengawal dan dayang yang berbaris rapi untuk menyambut rombongan mereka. Bunga-bunga dan hiasan tampak disetiap sudut halaman super luas istana utama itu. Pangeran Arthemis itu tetap memasang wajah dingin tanpa menunjukkan sedikit pun ketertarikan. "Sepertinya akan sangat menarik jika semua ini bisa menjadi milikku, hyung..."bisiknya lirih pada sang daegun yang berdiri disampingnya setelah turun dari kuda mereka sementara Pangeran Park sedang melaporkan kedatangan mereka.

Pewaris Arthemis itu sangat mengenal watak sang adik hingga mengulum senyum tipis seraya menepuk ringan bahu pangeran yang terlihat begitu menawan sekaligus mempesona. "Gunakan akalmu dan aku yakin kaisar itu akan jatuh ditanganmu..."sarannya bijak dengan mata bersetongkol.

Tawa kecil mengalun indah dari bibir merah namja berparas rupawan yang mengunakan hanbok biru bersulam benang emas itu. "Itu mudah sekali, daegun Kim dan aku tahu kau pasti akan selalu mendukungku. Aku akan menghalalkan segala cara untuk membasmi semua Byun!"ucap Jaejoong ringan seraya melirik Putri Jin Hee yang sibuk membenahi bawahan hanboknya dibantu kedua dayang Jaejoong yang sudah terlihat kesal.

"Yang Mulia Kaisar Jung tiba!"

Seruan keras dari kasim itu diikuti datangnya iringan panjang dengan Kaisar Jung Yunho yang berjalan paling depan sedangkan Jenderal Ok Taecyeon, para menteri dan puluhan orang lainnya ikut berjalan dengan tenang dibelakangnya. Semua pengawal dan dayang sontak membungkuk hormat pada Penguasa Apollo bertampang dingin yang berjalan lurus menuju rombongan dari Arthemis.

"Singkirkan saja putri mantan selir itu jika dia sudah tidak berguna!"cetus Putra Mahkota Arthemis itu pelan dan cepat seraya membungkuk hormat pada Kaisar Jung yang sudah berdiri didepan mereka dan langsung menatap Pangeran kedua Arthemis dengan sepasang mata tajam yang berbinar aneh serta seringai kecil penuh arti disudut bibirnya.

.

.
Kaisar Apollo, Jung Yunho menyeringai dalam hati saat tatapan sepasang mata bulat itu bertemu dengan matanya. Dengan hati yang mulai berdesir, Yunho menatap lekat sosok indah yang sudah berdiri dihadapannya dengan wajah angkuh dan mata dingin yang seolah menantang untuk ditaklukkan. Bibir merah yang sedikit mencibik itu benar-benar membangkitkan semua rasa rindu yang selama 3 bulan ini bersemayam dalam diri Yunho dan mengganggu setiap mimpinya.

"Selamat datang di kerajaanku, Putra Mahkota Kim dan juga Pangeran Jaejoong. Apollo sudah tidak sabar menantikan datangnya hari ini."sambut Yunho dengan senyum dan sikap sopan yang tidak tercela. 'Dan kau akan selamanya ada disini Jaejoongie-ku.', gumam Yunho dalam hati penuh kemenangan.

Kim Jin Hyuk dan semua rombongan Arthemis membungkuk hormat diikuti senyum yang sama sopannya pada sambutan sang kaisar yang sebenarnya terlalu berlebihan untuk kedatangan seorang selir yang diserahkan sebagai syarat damai. "Kami sangat menghargai semua sambutan meriah ini, Yang Mulia Jung. Apollo bahkan lebih indah daripada yang saya bayangkan!"seru sang daegun diplomatis.

Setelah beberapa menit membalas sapaan formal dan basa basi dari sang daegun Kim dan juga Pangeran Park, kaisar muda itu mengalihkan perhatiannya pada sosok ramping pangeran nakal yang sudah menjajah kepalanya dan secara tidak langsung mendorongnya membuat keputusan-keputusan aneh. "Apa perjalanannya sangat berat? Sepertinya Pangeran Jaejoong sudah sangat lelah."seru Yunho dengan tatapan menyelidik pada Jaejoong yang hanya tersenyum tipis mendengar nada perhatian dalam kalimat sopan itu.

Masih dengan wajah angkuh Jaejoong membalas ucapan sang kaisar dengan nada malas yang menimbulkan tawa kecil tanpa suara dibibir hati itu. "Salahkah saja selir baru anda yang sangat menyebalkan itu! Kuharap aku tinggal sejauh mungkin darinya!"desisnya tajam dengan mata yang menatap langsung pada wajah tampan sang kaisar.

Semua mata di halaman luas itu menatap pada sang kaisar dan juga pangeran muda yang memang sangat menarik perhatian dan kekaguman karena wajah rupawan seindah malaikat dan sikap angkuh itu dalam diam dan penasaran. Semua menunggu reaksi Kaisar Jung yang terkenal arogan dan tanpa belas kasihan pada ucapan berani sang Pangeran Arthemis yang terdengar tidak sopan dan sedikit menuntut itu. Kim Jin Hyuk bahkan diam-diam sudah menghela nafas kesal, memaki kasar sikap Jaejoong yang tidak bisa menahan dirinya itu.

Tanpa menghiraukan semua mata yang sedang menatap penuh selidik pada mereka dan pasti menantikan reaksinya, Yunho memajukan tubuhnya hingga mendekati wajah Jaejoong yang terlihat sedikit memerah karena terik matahari. Suara berat dan nafas hangat itu terasa mengelitik telinga namja cantik yang sudah setengah mati menahan desahan kecil yang hampir saja keluar dari mulutnya.

"Aku sedang menunggu pangeran nakalku dan juga mulut lancang yang manis ini! Bukan seorang selir baru!"

.

.

TBC ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Note Author : Siapa yang nungguin gw update?

Dari keseluruhan AA ini, jujur gw paling suka part Hwangtaehu. Seorang ibu yang sangat mencintai putra kembarnya.

APOLLO AND ARTHEMISWhere stories live. Discover now