Kunjungan tak Terduga

Começar do início
                                    

"Yah, minggu depan aja deh, si Yuki lagi sakit ni, kasihan dia kalau langsung diforsir gitu"

"Owh dia sakit? Pantesan aja daritadi gak keliatan" Boy meraih soft drink di meja dan meminumnya.

"Eh Boy, ehmm" Prilly menggantung kalimatnya ragu, mungkinkah dia akan menceritakan tentang sesuatu yang berhubungan dengan hatinya pada Boy?

"Kenapa Prill?" Boy menaikkan satu alisnya bingung, gelagat Prilly menimbulkan bau tak menyenangkan bagi laki-laki berkacamata itu.

"Elo, pernah jatuh cinta gak?" Boy tersentak kaget dengan kalimat Prilly, ucapan gadis mungil itu membuat Boy harus kembali memutar kehidupan cintanya di masa lalu yang kandas di saat benih cinta sedang mulai tumbuh dan akan mengeluarkan tunas segar dalam hatinya.

"Enggak Prill, eh, gue pergi dulu, lupa kalau ada janji sama Pandu, bye Prill" Boy pergi begitu saja meninggalkan Prilly yang bingung dengan tingkahnya yang sedikit aneh menurut Prilly, seperti sedang menutupi sesuatu yang kemudian membuat Prilly mengendikan bahunya acuh.

"Eh kuper!"

Suara itu lagi, dan haish,, bisa gak sih tu cowok berhenti panggil gue kuper! Sungut Prilly dalam hati

"Prilly Ali, nama gue Prilly!" Prilly mengerucutkan bibirnya tepat di depan Ali yang saat ini tengah duduk disebelahnya

Sejak kapan ni cowok duduk di samping gue, bikin jantungan aja, untung jantung gue sehat batinnya lagi

"Gue punya tugas baru buat elo" Ali tak memperdulikan Prilly yang protes, dia malah asyik memainkan handphone di tangannya.

"Apa?" Prilly kehilangan semangat, dia yakin Ali akan kembali menyiksanya.

"Mulai besok tiap istirahat elo beresin ruang musik, gue risih liat tu tempat kotor tiap hari"

"Elo udah gila ya? Kan ada petugas kebersihan Ali, kenapa harus gue yang loe suruh" protes Prilly

"Eits, elo lupa siapa gue dan siapa elo?"

Ucapan Ali memukul telak Prilly yang akan kembali protes, gadis itu lupa, jika saat ini hubungannya dengan Ali adalah kacung dan majikan.

"Iya ndoro Alibaba, siap laksanakan" Prilly mengangkat tangannya bersikap hormat, dengan gerak tubuh malas.

"Good girl" Ali mengelus puncak kepala Prilly, membuat Prilly merona merah seketika, meskipun dia tahu Ali mengelusnya seperti mengelus anak kucing yang lucu.

Ali meninggalkan Prilly sendirian yang masih mematung dengan wajah merah seperti tomat yang memiliki titik embun di bagian tubuhnya, kelihatan segar dan menggoda.

"Kyyyaaaaaaa, sumpah demi apa? Ali ngelus rambut gue?" Pekik Prilly lepas, membuat murid lain menatapnya heran bercampur jijik bercampur iri.

~~~♥♡♡♡♥~~~

"

Kamu kenapa kok bisa sakit sih Ki?"

Tadi pagi saat dimana Yuki membuka pintu, ia sempet tercengang karna yang datang adalah orang yang begitu sangat dirindukan Yuki, Adipati dan Keyla.

"Kecapekan aku mas, makanya bisa sakit gini"

"Ya Key, padahal kita jauh-jauh datang tapi mama mu malah sakit, gimana donk?"

Keyla mengedipkan matanya lucu kala mendengar Adipati berbicara kepadanya.

"Lagian, kamu ya aneh mas, Keyla kan baru sembuh kok malah diajak kesini" Yuki meraih Keyla yang duduk di sofa depan TV, mendudukannya di pangkuannya

"Key, anen mama, hehe" ucapnya lucu membuat Yuki memeluknya gemas

"Mama juga kangen Keyla, kangen banget malahan"

"Keyla nangis terus Ki, aku kasihan, terus ibuk sama bapak akhirnya maksa aku buat bawa Keyla kesini, jenguk kamu, eh gak tahunya kamu sakit, mungkin Keyla ngerasa kalau kamu lagi butuh bantuan"

"Kan aku udah bilang kalau jumat besok pulang mas" protes Yuki.

Adi meraih gelas berisi teh yang dibuatnya sendiri tadi, menegukkan sekali kemudian meletakkan kembali ke tempatnya, menatap Yuki dengan senyum hangat yang selalu Yuki rindukan.

"Ikatan batin aku, kamu, sama Keyla itu kuat Yuki, coba kamu bayangin kalau seandainya kita gak kesini, siapa yang mau rawat kamu? Orang kamu kalau sakit itu manja"

Yuki tersenyum haru, dan memeluk Keyla dengan sayang, menyampaikan rasa rindu yang sangat untuk dia yang sudah menjadi angin yang mungkin sedang melihat mereka penuh luka disana.

***

Tetep vote and comment ya
Terimakasih

HARMONIZEOnde as histórias ganham vida. Descobre agora