Kau yang ada dihatiku

Magsimula sa umpisa
                                    

Cakra hanya tersenyum melihat putri semata wayangnya ternyata sudah tumbuh besar, meskipun tubuh jasmaninya terlihat mungil seperti anak SMP.

"Benci kan, benar-benar cinta sayang" Prilly membeo mendengar penuturan ayahnya, sungguh cerita masalah pribadi ke orang tua itu sungguh tidak menyenangkan.

Suara dering telefon membuyarkan Prilly dari ekspresinya, dengan segera dia mengambil benda pipih itu di atas nakas,

"Udah sana, ayah keluar dari kamar Prilly, gak asik cerita sama ayah" Cakra hanya terkikik geli kemudian meninggalkan Prilly yang mendekatkan iphonenya ke telinga.

Prilly membanting tubuhnya sesaat setelah orang seberang yang ternyata adalah Ali berbicara panjang lebar dan mematikan sambungannya tanpa mengijinkan Prilly berbicara.

~~~♥♡♡♡♥~~~

Yuki terhenyak kaget, saat baru saja dia membuka pintu rumahnya sebuah mobil Porsche warna merah terparkir dI depan rumahnya.

Tempat kontrakan Yuki bukan termasuk perumahan golongan elit, jadi tidak mungkin jika pemilik mobil itu adalah orang asli di daerahnya tinggal.

Gadis itu berusaha acuh dengan kendaraan yang terparkir di depan rumahnya. Segera dia mengunci pintu rumah dan bersiap untuk berangkat sekolah dengan motor matic nya.

Baru saja akan membawa motornya keluar pagar, sebuah suara yang sangat Yuki kenal menghentikan aksinya.

"Pagi Yuki.." tak ada jawaban yang keluar dari mulut gadis itu, dia hanya mengembuskan nafas panjang dan tetap menggandeng motor maticnya.

"Hari ini gue minta elo jadi assistant pribadi gue"

Tanpa suara, Yuki menstandartkan motornya, membuka kembali pintu rumahnya dan memasukkan motor maticnya.

Al menunggu di depan pagar dengan menyilangkan tangan di dada sambil menyandarkan tubuhnya di porsce miliknya.

"Elo bisa nyetir mobil kan?" Tanya Al saat Yuki sudah berada di depannya,

"Mana kuncinya?" Yuki menyodorkan tangannya di depan wajah Al, membuat Al langsung menunjuk ke dalam mobil,

"Naik" Yuki menggerakkan dagunya menunjuk ke pintu jok penumpang,

"Bukainlah, elo kan assitant gue"

Yuki memutar bola matanya jengah, kemudian beranjak ke sisi kiri mobil dan membuka pintunya, diikuti oleh Al yang kemudian masuk ke dalam sambil mengulum senyum.

Salah satu cara yang bisa digunakan Al untuk selalu dekat dengan Yuki adalah memanfaatkan kekuasannya. Thanks to saudara kembar tak identik tengilnya yang luar biasa.

Yuki menstater mobilnya dan bersiap memasang safety belt dengan tatapan mata yang terus menatap ke depan dengan wajah tanpa ekspresi.

Mobil melaju dengan santai, membuat Al membuang nafas kasar,

"Kalau elo nyetir kayak gini, besok baru kita sampe" ucap Al sarkastis,

Tanpa menoleh bahkan menanggapi ucapan Al, Yuki menambah kecepatan mobilnya. Salah besar jika Al menantang Yuki untuk urusan satu ini. Yuki adalah salah satu pengendali kereta besi yang terkenal gesit, tanpa ada rasa takut.

HARMONIZETahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon