Kai Story (bagian 1)

4K 266 2
                                    

Kai Story - Tentang Sebuah Keluarga (bagian 1)

Tahta, Harta, dan Wanita. Hal mutlak yang perlu dimiliki seorang lelaki untuk diakui. Aku... menyetujui pernyataan tersebut. -Kim Jongin-

***

Akhir Tahun 2008, SM Audition.

"Hmmm... Entahlah... Kurasa kau penari yang baik tapi kurasa juga tidak." Jongin mendengarkan komentar tersebut sembari mencoba mengatur nafasnya. Dadanya naik turun sehabis menari tadi.

"Kau seperti porselain. Tapi yang tak pernah diasah." Lanjut gadis pertengahan 20an itu. "Berharga, tapi kusam."

Lelaki itu tetap berusaha memasang wajah sedater mungkin. Meski ia muak dengan komentar tak jelas penuh perumpamaan itu. Jongin tak terlalu suka basa-basi.

"Tapi berita bagusnya-" Jongin kembali menatap ke arahnya. Dengan wajah kesal yang ia coba tutupi. "-kau punya karisma. Auramu sangat tajam."

Ia mengulum senyum tipis. Senyum yang lebih terlihat seperti seringaian. "Lalu... Apakah saya dapat lolos audisi?" tanyanya cepat.

Lelaki itu, bukannyaa berambisi menjadi artis. Tujuannya datang ke sini bukan untuk hal seperti itu. Jongin si lelaki tampan yang suka berkelahi, tak mungkin menyia-nyiakan kehidupannya di tempat menyedihkan seperti ini. Dia... hanya ingin memastikan sesuatu. Ya, hanya memastikan.

"Kau bisa tunggu pengumumannya nanti." Wanita itu menjawab kalem.

"Tak bisakah Anda memberitahukannya sekarang?" tanya Jongin setengah memaksa.

Gadis itu tersenyum geram. "Kau bisa mengetahuinya setelah melihat e-mail yang kami kirimkan." Jongin bisa lihat wanita itu terlihat kesal. "Bisa kau keluar? Supaya peserta lain bisa masuk."

Jongin memasang senyum sinis. Ia berjalan santai menuju jalan keluar. Namun... ia berhenti sejenak dan menoleh. "Ah, iya. Saya rasa saya melupakan sesuatu."

Lelaki itu memandang wanita yang diyakini belum menikah itu dengan tatapan tak takut. Seakan ekspresi kesal yang ditunjukkannya itu tak berarti apa-apa baginya. "Tolong sampaikan pesan saya kepada CEO Lee Sooman."

Ia mengulum senyum tipis. Ini waktunya ia memastikan. Tujuan satu-satunya lelaki itu datang ke sini. "Katakan pada beliau bahwa... Kim Young Ho sekeluarga-" Ia berhenti sejenak, kemudian merubah senyumannya menjadi seringaian."-hidup dengan sangaaat baik."

Ucapan terakhirnya terdengar creepy, juga menakutkan. Jika saja lelaki itu tak mengakhirinya dengan bungkukan hormat.

Seperginya Jongin, wanita itu meneriakkan kekesalannya. Ia langsung meraih sebual pena dan memberi catatan blacklist pada lembar formulir milik Jongin. "Persetan dengan aura dan karisma. Aku tak mau merawat lelaki kurang ajar sepertimu di masa depan."

Ia menebalkan tulisan tersebut berulang-ulang. Hingga membentuk lubang kecil di beberapa garis. "Kim Young Ho? Siapa dia? Sepenting itukah kau menyuruh diriku untuk menyampaikan salam kepada Lee Sajangnim uh?"

Wanita itu meletakkan pena-nya kembali. Ia lalu menarik nafas dalam tuk meredam rasa kesalnya sebelum peserta lain masuk. Ia harus fokus.

"Kau tadi bilang apa?" Wanita itu menoleh. Dan mendapati salah satu sunbae-nya yang masih terlihat cantik di umurnya yang menginjak 30-an, datang bertanya. "Kim Young Ho?"

Ia langsung tergeragap. "A-a-ah... Itu... Tadi ada peserta kurang ajar yang menyuruhku menyampaikan pesan kepada Lee Sajangnim dari Kim Young Ho sekeluarga."

Sunbae di depannya langsung merebut formulir bertuliskan blacklist dari tangan wanita itu. Mengamati sebuah foto 3x4 yang tertera di sana. Matanya perlahan melebar. "K-kim Jongin?"

Sasaeng Fans [EXO]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz