Serpihan 21

7K 493 8
                                    

Serpihan 21

Walking with a friend in the dark is truly better than walking alone in the place full of light. -Tao-

Malaysia - 15.03 malay's time.

Youngmin memejamkan matanya. Mencoba melepas penat setelah beberapa hari kemaren bekerja keras untuk proyek terbarunya antara sebuah perusahaan Malaysia dengan SM Company. Suara ketukan di pintu membuatnya membuka mata kembali.

Sungjae, asistennya membungkuk hormat sebelum berbicara. "Semua pekerjaan kita di Malaysia sudah selesai. Kita bisa pulang sore ini juga."

Youngmin terdiam lama memandangi Sungjae. Ia ingin mengatakan sesuatu, namun ragu. "Kenapa, hyung?" Sungjae bertanya kembali dengan nada biasa saat dirasa Youngmin ingin mengatakan sesuatu.

"Sungjae..." Youngmin mulai memantapkan hatinya. "Bisakah kita mampir ke Indonesia sebentar dan pulang ke Korea esok hari?"

Sungjae tercengang mendengar perkataan yang terlontar dari mulut Youngmin. "Hyung..."

"Boleh kan?" bujuk Youngmin pelan.

Sungjae pun hanya bisa mengangguk tatkala mendapati tatapan sedih nan rapuh yang Youngmin berikan padanya. "Tapi kita hany-"

"-kau tak usah khawatir." Youngmin memotong cepat apa yang ingin Sungjae katakan. Ia sudah tahu. Bahkan terlalu tahu. "Aku tak mungkin berbuat macam-macam pada raga yang bahkan sudah tak ada lagi di dunia ini."

"Aku hanya ingin bertemu dengannya... Meski itu hanya sebentar."

***

Lokasi Syuting - 16.58 KST

"Seunghwan..." Im Hunkyung berteriak dengan nafas tersengal akibat berlari. "Tao... Tao menghilang." Teriak manager EXO-M itu panik. Semua kru, staff dan juga para member tercengang mendengarnya.

"MWO?" teriak Seunghwan histeris. "Bagaimana bisa menghilang? Bukankah tadi dia hanya ijin ke kamar mandi?"

Hunkyung mengangguk cepat, masih mengatur nafasnya yang terengah. "Aku tahu. Maka dari itu aku mencarinya ke sana saat ia tak kunjung kembali. Tapi, dia tak ada di sana. Dia tak ada dimanapun aku mencari."

Seunghwan menghela nafas lelah. Pening mendadak menyerang. Kenapa anak ini harus menghilang di saat seperti ini. Dia terlihat baik-baik saja tadi. Apa yang terjadi sebenarnya? Semua pikiran itu berkecamuk di pikirannya.

"Semuanya hentikan proses syuting." Perintahnya tegas. "Kita cari Tao sampai ketemu." Katanya sambil mencoba untuk menghubungi nomor Tao. Ia langsung mengumpat sebal saat nomor yang dituju sedang tidak aktif.

Suasana menjadi semakin ricuh saat Seunghwan mengumandangkan perintah tersebut. Semua orang yang ada di lokasi syuting langsung berhamburan untu mencari dimana Tao berada. Begitu juga Lay, lelaki itu langsung berubah panik sejak manager mengatakan Tao menghilang.

Ia melangkah maju untuk beranjak dari tempatnya sekarang. Namun, cekalan kuat dari tangan Luhan mengalihkan kepanikannya sejenak. Ia menoleh cepat ke arah Luhan. Wajahnya langsung berubah makin panik saat melihat wajah pucat pasi lelaki itu. Matanya yang redup-redam bagai menahan pening hebat membuat Lay terpekik tertahan.

"Lu..."

Luhan langsung mencekal tangan Lay semakin kuat saat menyadari lelaki itu akan berteriak. Ia menggeleng lemah, memperingati bahwa teriakannya akan mengalihkan perhatian orang-orang kepadanya.

"Aku ingin muntah..." rintihnya pelan. "Bawa aku pergi sekarang."

Dan dengan gerakan perlahan, Lay membawa Luhan pergi dari kebisingan orang yang tengah berusaha mencari Tao. Ia bergerak perlahan agar tak menimbulkan perhatian. Tapi... tanpa mereka sadari, ada sepasang mata lain yang menyadari sejak awal.

Sasaeng Fans [EXO]Where stories live. Discover now