Serpihan 27 (c)

7.1K 482 28
                                    

Serpihan 27 (c)

Mempertahankan atau melepasnya. Kau harus memilih satu di antara keduanya. -Unknown-

21.20 KST

Sehun melotot kaget pada sesosok gadis di depannya. Tangan gadis itu yang penuh tengah menenteng berkotak-kotak makanan. Namun, bukan hal itu yang membuat Sehun menelan kata-katanya kembali. Via yang tanpa jaket juga alas kaki tebal serta bibirnya yang membiru akibat kedinginan, membuat Sehun marah akan gadis bodoh di depannya.

"Apa yang kau lakukan di hujan salju selebat ini? Kemana jaket mu?" Sehun berteriak marah. Via mencoba membuka mulutnya yang membeku untuk membela diri. Namun, Sehun langsung saja pergi dari hadapannya. Beberapa menit kemudian, dia kembali dengan membawa selimut tebal dan menangkupkannya pada tubuh Via.

"Neo babo-ya? Apa kau ingin mati kedinginan?" Via hanya bisa menunduk dalam saat Sehun kembali mengumpatnya.

***

21.22 KST

Gadis itu tersenyum puas melihat hasil jepretannya. Sebuah potret seorang Sehun dan gadis yang tak dikenalinya di depan sebuah apartemen siap disebarkan olehnya. Tak sia-sia ia mengikuti gadis polos itu selama ini.

"Oh Sehun, siapa kau berani mencampakkan diriku." Senyum sinis tercetak jelas di wajahnya. "Aku bukanlah penggemar yang bisa kau abaikan. Senyum gadis berkewarganegaraan Jepang itu semakin tajam dan terlihat menakutkan.

***
Busan - 21.23 KST

Suho menatap sekeliling gedung yang dijadikan pesta pernikahan seseorang itu ssecara berkala. Mencari sosok pemeran utama yang menjadi alasan satu-satunya ia mau datang ke pesta tersebut. Sudah tak banyak tamu yang datang. Hanya tinggal beberapa puluh orang saja yang Suho yakini sebagai kerabat dekat.

Langkah Suho terhenti. Tubuhnya mematung seketika melihat sesosok yang dicarinya kini tengah berdiri tak jauh darinya. Tersenyum bahagia ke arah orang-orang yang mendekatinya. Cantik sekali.

Suho melangkah kembali, berjalan mendekati si pemeran utama tersebut. "Suho oppa !" Langkah Suho kembali terhenti saat Jongha, kakak perempuan Kai yang lain langsung menyapanya. Suho membalas sapaan tersebut dengan senyum canggung. Kai yang berdiri di sebelah Jongha menatapnya datar. Dan sang pemeran utama kini tengah menatapnya intens.

"Aku kira teman Jongin oppa tak ada yang datang. Ternyata uri leader menyempatkan waktunya untuk datang ke Busan." Jongha tersenyum senang. Tak mengetahui drama apa yang tengah terjadi sebelumnya.

"Uh..." Suho terkaget saat tiba-tiba Jongha menarik tangannya. "Ayo kita berfoto dengan mempelai wanita." Ajaknya semangat. Ia juga menarik sang kakak di tangan lainnya. Suho hanya bisa terdiam saat Jongha mendudukkannya tepat di sebelah Jongmin.

"Oppa, liat ke kamera..." perintah Jongha. Gadis itu kini tengah mengacungkan kamera yang tadi terkalung di lehernya pada ketiga orang di depannya.

Suho menatap sekeliling singkat, mencari lelaki yang telah meminang gadisnya. Hah, Suho tersenyum tipis menertawai pikirannya. Bahkan sampai saat ini Suho masih terus saja mengklaim wanita di sebelahnya sebagai gadisnya.

Perlahan tapi pasti, Suho meraih tangan Jongmin untuk ia genggam tanpa diketahui oleh orang lain. "Aku tak melihat suamimu." Suho bisa merasakan Jongmin yang menegang saat ia meremas tangannya pelan.

"Ini belum akhir bagiku. Selama kau masih ada di kehidupan ini...aku masih boleh mengharapkanmu kan?" Jongmin menoleh cepat mendengar bisikan gila yang Suho lontarkan padanya. Sebuah flash dari kamera milik Jongha memotret semua adegan bisu tersebut.

Sasaeng Fans [EXO]Where stories live. Discover now