Serpihan 15

8.6K 559 9
                                    

Serpihan 15

Jawabannya adalah dirimu. Jawaban atas semua teka-teki tak terpecahkan ini adalah dirimu. -Sehun-

Hanguk Hospital - 18.30 KST

Bagai melihat hantu di siang bolong, Via terdiam mematung mendapati siapakah yang kini berdiri tepat di depannya. Ia berdiri kaku bagai ada cairan semen yang kini tengah menyelimuti tubuhnya. Terlalu takjub mendapati fakta bahwa lelaki itu kini tengah berdiri tegap di depannya yang bukan merupakan suatu kebetulan seperti yang terjadi sebelum-sebelumnya.

"Kau... Kau mengingat diriku sekarang?" Setelah menit-menit yang panjang terlampaui dengan diamnya Via, hanya kata tersebut yang dapat Via ucapkan pada lelaki di depannya.

Lelaki di depan itu hanya diam saja mendengar pertanyaan dari Via. Ia malah melipat tangannya santai sambil memandang intens ke dalam manik mata Via. Senyum miringnya secara perlahan tercetak di bibirnya.

Via langsung gugup mendapati lelaki itu memandanginya. Ia merasa bagai adda ribuan kupu-kupu yang tengah mengepakkan sayap di perutnya secara bersamaan. Via semakin gugup ketika mendapati lelaki tersebut secara perlahan berjalan mendekatinya, dengan mata yang masih menatapnya dalam.

"Bagaimana bisa aku lupa dengan gadis kecil yang berani-beraninya memanggilku dengan sebutan Mister, eoh?" ia menekan satu persatu kata yang ia lontarkan sembari terus melangkah mendekat. Via secara tak sadar ikut melangkah mundur menjauhi lelaki itu.

"Apa kau pikir aku ini seorang lelaki tua yang sudah berkumis dan berjenggot ?" Lelaki itu terus meringsek maju. Wajah Via langsung berubah panik ketika punggungnya terbentur kasur rumah sakit di belakangnya. Itu berarti sudah tak ada lagi ruang kosong baginya untuk menghindar.

"Sehun oppa, mianhae...." Teriak Via takut. Tangannya terkatup memohon dan matanya tertutup rapat. "Mianhae... telah memanggilmu dengan sebutan mister." Ucapnya kembali dengan suara bergetar.

Namun, itu tak membuat Sehun berhenti untuk terus bergerak maju. Ia makin marah ketika gadis kecil ini meminta maaf padanya dengan bahasa banmal. "Mianhae? Apa kau baru saja belajar bahasa koreaa?"

"Seharusnya itu 'mianhamnida' dan bukannya 'mianhae'." Sehun mendekatkan bibirnya ke telinga Via, berbisik pelan padanya. "Karena aku... lebih tua dibanding dirimu."

Dan kegiatan yang dilakukan oleh Sehun tersebut, sukses membuat pipi Via merona juga membekukan seluruh bagian tubuhnya.

***

Hanguk Hospital - 18.37 KST

In the moonlight
Your face it glows
Like a thousand diamond

Yoora melangkah perlahan menjauhi bangsal dimana adiknya dirawat. Dirinya tak ingin mengganggu kesenangan adiknya malam ini. Ia sempat tersenyum mendapati Sehun yang tengah menggoda Via habis-habisan. Namun, perlahan senyum itu pudar.

Pikirannya melayang ke kejadian yang terjadi satu jam yang lalu. Ia...terlalu syok, juga takut. Mendapati rahasia besar itu akhirnya terungkap. Rahasia perihal siapa dirinya yang sebenarnya.

Tanpa sadar, Yoora melangkahkan kakinya menuju ke taman rumah sakit. Ia mengambil duduk di salah satu kursi yang ada. Pikrannya kosong. Ia memandang kosong segala apa yang ada di depannya.

I suppose
And your hair flow like
The ocean breeze

-Flashback on-

Langkah kaki Yoora terdengar di bangsal rumah sakit tersebut. Hari semakin sore, intensitas pengunjung rumah sakit mulai berkurang. Memuat Rumah Sakit yang semenjak tadi pagi hingga siang ramai, menjadi agak sepi.

Sasaeng Fans [EXO]Where stories live. Discover now