Serpihan 25 (b)

6.4K 478 9
                                    

Serpihan 25 (b)

When you come out of the storm, you won't be the same person who walked in. That's what this storm's all about. -Xiumin-

Perumahan Hongdae - 09.19 KST

"Ya ! Kau tak mau turun ke bawah untuk sarapan?" Baekhyun yang tengah meringkuk di pojokan kamarnya langsung menoleh ke arah pintu dan melihat kakak lelakinya tengah memandangnya jengah. Ia menggeleng lemah untuk menjawab pertanyaan dari sang kakak.

"Ya ! Apa kau ada masalah?" Baekbom langsung menyerobot masuk ketika mendapati Baekhyun bertingkah aneh sejak semalam. Padahal selama ini jika ia lihat anak ini selalu ceria di depan layar kaca. Sangat bahagia, berbeda sekali saat ia duduk di bangku SMA. Banyak sekali orang yang menyukai sosok adiknya.

Namun, entah apa yang terjadi yang membuat bocah ini bertingkah bak saat ia SMA. Malam-malam sekali pulang ke rumah dan hanya duduk termenung di sudut kamarnya sambil memeluk sebuah kotak besar. "Buat apa kau pulang jika hanya meringkuk sambil memeluk kotak bodoh itu ha?"

Baekhyun memandang kakaknya marah. "Kotak bodoh? Kotak ini..." Baekhyun ingin mengatakan sesuatu, namun... kata-kata itu tertelan kembali. "kotak ini bukan kotak bodoh." Katanya lemah. Baekbom memandng Baekhyun kesal mendapati tingkaha aneh adiknya.

"Terserahlah..." Dengan kesal, Baekbom melangkah keluar.

"Hyung..." Langkah kakak lelaki Baekhyun terhenti tepat di tengah pintu. "Aku... aku bukan Baekhyun, tapi aku Baekyung..."

Baekbom memandang Baekhyun datar. Tak mengerti maksud perkataan adiknya yang mengungkit nama masa lalunya sebelum berubah menjadi Baekhyun. "Aku... Aku telah menyakiti gadis yang telah mengubahku menjadi Baekhyun yang ceria. Aku lelaki jahat, hyung... Aku lelaki jahat."

Baekhyun menunduk dalam. Semakin mengeratkan pelukannya pada kotak tersebut. Kotak berisi berbagai rekam jejak kenangan masa lalu yang pahit. Masa dimana tidak ada orang yang akan melihat ke arah dirinya. Kecuali gadis itu.

***

Beijing - 7 tahun yang lalu.

"Ya!!!! Hentikan, jeballll...." Baekyung SMA menggedor-gedor pintu kamar mandi dengan ekspresi ketakutan yang sangat kentara. Pasalnya, beberapa teman lelaki sekelasnya baru saja menguncinya dalam kamar mandi dan mematikan lampu yang ada. Baekyung yang penakut pun hanya bisa terus memohon agar mereka berhenti membulinya.

"Jebaaalll..." Ia kembali memohon. Para remaja pria yang menguncinya malah tertawa bahagia melihat Baekyung yang selalu berhasil kena bully. Ya, dia Baekyung, Byun Baekyung. Atau mungkin orang-orang mengenalnya dengan sebutan Byun Baekhyun sekarang ini.

"Hey... Bekong...Beranilah jadi lelaki. Apa kau banci????"

Baekyung meringkuk di dekat kloset yang ada di sebelahnya. Tubuhnya kelelahan akibat melawan teman sekelasnya tadi. Pengapnya kamar mandi yang kecil juga membuat Baekyung lemas.

"Kenapa kau mengangguku terus?" Baekyung bertanya dengan nada rendah.

Lelaki yang merupakan ketua dari perkumpulan remaja tersebut tersenyum remeh. "Kenapa aku menganggumu? Karena... kau pantas di bully." Ejeknya diikuti tawa puas dari teman-temannya. "Dan juga... Kau terlalu lembek dan cantik untuk menjadi seorang lelaki. Apa kau operasi transgender ha?"

Baekyung kecil terdiam mendengar kata-kata kasar tersebut. Kata-kata yang selalu dilontarkan oleh teman-teman sekolahnya untuk membully Baekyung.

"Bekooongggg... Aku pergi dulu ya... Kau bisa pulang sendiri kan?" Mendengar itu Baekyung langsung berdiri dari duduknya. Kembali menggedor-gedor pintu kamar mandi sambil berteriak memohon untuk dibukakan. Ia tak mungkin berada di amar mandi itu untuk lebih lama lagi. Bis studi wisata yang membawanya berlibur ke Beijing bersama teman-teman lainnya akan segera pergi ke tempat tujuan selanjutnya. Sayangnya, teman lelakinya itu dengan tega pergi begitu saja.

Sasaeng Fans [EXO]Where stories live. Discover now