D.O Story

4.5K 340 19
                                    

D.O Story

Aku jatuh cinta. Tanpa tahu wajahnya. Tanpa tahu namanya. Aku jatuh cinta. Hanya dengan suaranya. -Do Kyungsoo-

***

2013

Seperti malam sebelumnya. Saat EXO baru meraih puncaknya. Saat EXO dengan jaya mengudara dengan jumlah dua belasnya. Saat semuanya masih polos dan bahagia.

Di sinilah aku. Di tengah kerumunan yang -lagi-lagi- tak mengenaliku. Duduk dengan tenang di bagian tengah dengan mata tertuju pada layar. Menonton film di bioskop tengah malam.

D.O akui, ia menyukai saat-saat itu. Tengah malam adalah teman sejatinya. Karena hanya saat itu ia bisa duduk tenang sambil menikmati film kesukaannya tengah terputar. Bukan di dorm yang penuh dengan gangguan si tiga serangkai makhluk astral -Chanyeol, Baekhyun, dan Chen-. Tetapi hanya di sini.

Film yang terputar pun sudah menampakkan endingnya. Tanpa sadar ia tersenyum. Bukan karena endingnya. Hanya saja, ia suka melihat respon orang ketika film telah berakhir. Dan itulah alasan mengapa ia suka menonton film di bioskop meski itu beresiko. Karena ia dapat melihat itu.

Ia kembali memakai masker dan topi gelapnya. Beranjak dari duduknya dan ikut berjalan keluar bersama yang lainnya. Ia menghirup udara sebanyak-banyak ketika sampai di luar. Udara yang tak bisa ia hirup dengan bebasnya saat pagi ataupun siang.

"Somewhere over the rainbow, way up high." Langkah kakinya terhenti di depan sebuah kedai kecil pinggir jalan. Nyanyian seorang gadis menghentikannya.

"There's a land that I've heard of once in a lullaby." Dengan cepat, ia menoleh ke sumber suara. Gelap. Yang didapatinya hanya sebuah kedai gelap yang sudah tutup.

"Somewhere over the rainbow, skies are blue." Pikiran horror mengenai hantu yang tengah menyanyi di tengah malam sempat menghampirinya. Hingga sebuah cahaya remang dari dalam kedai yang membentuk siluet seorang gadis mematahkan pikirannya. Sepertinya ia terlalu banyak bergaul dengan si makhluk astral sehingga berpikiran aneh.

"And the dreams that you dare to dream, really do come true." D.O terpaku. Ia terpaku dengan suara indah itu. Ia tak tahu siapa dia. Ia tak tahu bagaimana wajahnya. Ia tak tahu siapa namanya. Ia tak tahu apakah dia akan membahayakannya atau tidak. Yang jelas, D.O ingin mendengar suara itu lebih lama.

"Someday I'll wish upon a star. And wake up-" Belum puas ia mendengar suara misterius tersebut, seseorang menarik tangannya. "Lari, Kyungsoo-ya." Teriak si oknum penarik tangan. Membawanya lari dari sana.

Setelah berlari 10 menit lamanya, ia dan si penarik berhenti di belakang semak-semak tinggi sebuah taman. Nafas keduanya tersengal, saling bersautan. D.O siap membuka mulutnya hendak mengumpat siapapun dia. Namun... "Jongdae?"

Lelaki yang baru saja melepas maskernya itu menoleh. Memasang senyum lega padanya. "Uh... Uh... Selamaaaat..." Lelaki itu masih saja mengatur nafasnya. "Apa yang kau lakukan di sini? Tengah malam begini." Ucap D.O keras.

"Menjagamu." Jawab Jongdae -Chen- singkat sembari mengelus dadanya yang sedikit kesakitan akibat berlari. "Wae? Kenapa kau harus menjagaku?"

"Untuk menjagamu saat kau melakukan hobi berbahayamu itu." D.O mengernyit. Sedikit tak mengerti.

"Nonton film di bioskop tengah malam itu hobi berbahayamu. Jika kau tanya siapa yang menyuruh, Manajer hyung yang menyuruhku melakukan. Dan jika kau tanya lagi sudah berapa lama, dihitung mulai bulan Mei setelah kita mulai debut lagu wolf. Aku, Baekhyun, dan Chanyeol secara bergantian menemanimu diam-diam saat kau mulai keluar untuk nonton film. Puas?"

Sasaeng Fans [EXO]Where stories live. Discover now