Part 1 - First impression

77.8K 1.9K 14
                                    

Aku menatap diriku dicermin sekali lagi. aku memakai cocktail dress hijau mint selutut dengan bagian bahu bermodel terbuka ditambah gradasi-gradasi bunga bewarna putih dibagian bawahnya. Tidak lupa aku memakai heels 12 cm yang bewarna putih. Dan make up natural, hanya bedak tipis, lipstick berwarna pink dan mascara, aku tidak butuh memakai eyeliner lagi karena mataku sudah besar. Well, tidak berlebihan.

"DEVANYA HURRY UPPPP!" Huh. Itu suara, si jail aku yakin. Ups, maksudku suara dari salah satu kakak kembarku. Kak Divo.

Aku langsung melirik rambut brunette-ku lagi, membiarkan tergerai ke pundak kananku. Mengambil clutch putih-ku, aku langsung berjalan tergesa-gesa ke bawah, sampai-sampai di pijakan tangga terakhir hampir saja aku jatuh kalau tidak ditangkap Kak Devo. Kembarannya Kak Divo

"hati-hati Vanya" Kak Devo menangkap pinggangku yang hampir jatuh. Lalu dia melepaskan pinggangku, tapi sekarang tangannya berpindah menggenggam jariku. Aku hanya cengir kuda melihatnya.

"Kamu itu kebiasaan deh Devanya. kalau jalan tuh lihat-lihat. Umur udah 22 tahun, udah punya pacar. Kalau nanti kamu jatuh gimana? Terus kakinya keseleo? Kepalanya kebentur lantai?" Lebaynya Kak Dave kumatdeh. Huh. Kakak tertuaku yang bedanya 7 tahun denganku memang yang paling lebay. Aku memang perempuan sendiri diantara saudara-saudaraku. Jadi semua kakak laki-lakiku selalu memperlakukan aku seperti anak kecil, walaupun aku sudah berkepala 2.
Aku mengerucutkan bibirku kesal.

Tiba-tiba aku merasa bibirku ditarik "gitu aja kesel, lagian Kak Dave bener kali. Kamu tuh kalau jalan lihat-lihat jangan ceroboh, kasian Biyan punya pacar kok kaya kamu ginisih" Kak Divo menggelengkan kepalanya pura-pura mendesah, lalu mencubit kedua pipiku

"Ih! Sakit Kak Divo!!" Aku menepis tangan Kak Divo, dia hanya tertawa lalu mencium pipiku, tidak lupa bunyi "Muaah"-nya.

Ew. Aku mengelap pipiku cepat. Ketiga kakakku emang suka menciumi pipiku dengan bunyi "muah"

Aku memperhatikan ketiga Kakakku, mereka semua memakai dasi bewarna hijau mint juga sama seperti warna dressku. Mba Sonya memang meminta kami untuk memakai warna hijau mint.

Mba Sonya adalah istri Kak Dave. Adam adalah anak mereka yang baru masuk TK nol kecil. Kak Dave dan Mba Sonya menikah 5 tahun lalu.. Sewaktu Dad masih ada. Dan.. Mamahku sudah meninggal sejak melahirkanku.

Kak Divo dan Kak Devo 4 tahun lebih tua dariku. Kak Divo dan kak Devo memang mempunyai muka sama, bahkan kadang gaya rambutnya sengaja mereka samain. Seperti sekarang, sama-sama di sisir rapih kebelakang tapi sifatnya sangaaat jauh berbeda. Kak Divo yang jail dan gasuka belajar, mangkanya sekarang dia lebih milih menjadi model sejak dibangku kuliah dan Kak Devo lebih banyak diam dan lebih suka membaca buku.

Kakak kembarku memang sudah pada besar tapi mereka memang masih tinggal dirumah peninggalan Papah, walaupun mereka masing-masing sudah mempunyai Apartement, tapi tetap saja mereka lebih memilih tinggal bersamaku, katanya sih kasian aku kesepian kalau sendirian dirumah. Ya, kuakui itu benar. Jadinya, Apartement nya hanya dipakai sebagai tempat domisilinya saja, kalau mereka sedang terlalu lelah pulang kerumah dari kantor atau rumah sakit. Apartement Kak Devo memang berdekatan dengan rumah sakit tempat dia praktek, dan Apartementnya Kak Divo dekat dengan Agency nya. Beda dengan Kak Dave yang sudah mempunyai rumah, tidak jauh dari rumahku hanya 15 menit waktu tempuh.

"emangnya kenapa Kak Dave kok gak bareng Mba Sonya dan Adam aja? Jadikan gaperlu bolak-balik" Tanyaku ketika kita ber-empat sudah dimobil Kak Dave. Tadi rencananya, mau naik mobil Kak Dave dan Kak Divo, karena kasian kan kalo Kak Dave nanti pulangnya mengantarkan kami lagi ke rumah. Tapi Kak Dave menolak. Jadilah sekarang naik mobil kak Dave. Aku duduk dibelakang disamping Kak Divo.

TRUSTWhere stories live. Discover now