"Yixing..." panggil Suho khawatir. Ia berlari mendekat pada lelaki itu dan menutup layar laptopnya cepat. Tanpa melihat apa yang tengah dibaca oleh Lay pun, Suho sudah bisa menebak dengan tepat apa yang tengah dibacanya melalui tatapan itu.

Lay mengalihkan pandangan kosongnya untuk memandang Suho. Tak ada satu kata pun yang meluncur dari mulutnya. Itu membuat Suho semakin khawatir.

"Jangan membuka internet ataupun SNS untuk hari ini." Kata Suho cepat. "A...Apapun...yang baru saja kau baca tadi... hh...hilangkan dari pikiranmu." Suho berucap dengan terbata-bata. "M..mereka...mereka menulisnya tanpa berfikir terlebih dahulu. Jadi jangan pikirkan komentar apapun yang ada."

Lay memandang kosong wajah Suho yang tengah memberinya nasihat. Suho kembali menghela nafas melihat reaksi Lay. Ia mengulurkan tangannya untuk merengkuh pundak kekar milik Lay.

"Sekarang...kau bisa mandi terlebih dahulu. Lalu kita sarapan bersama di bawah." Suho menepuk pundak Lay pelan lalu berdiri dari duduknya. Lay pun menuruti semua yang dikatakannya tanpa banyak bicara. Meskipun begitu, tak lantas membuat Suho bisa bernafas lega dan malah menjadi semakin khawatir.

Lay melangkah gontai menuju kamar mandi. Langkahnya terhenti saat ia sudah berada di depan pintu. Lelaki itu berbalik dan kembali memandang Suho datar.

"Wa...waeyo?" tanya Suho heran melihat Lay hanya berdiri diam memandanginya.

Tangan Lay terangkat, "Tanganmu...terluka." Katanya lirih. Suho tergeragap mendapati Lay menyadari hal tersebut. Buru-buru ia sembunyikan tangan kanannya ke belakang punggung.

Lay tersenyum samar melihat tingkah Suho yang sama menyedihkannya dengan dirinya. Ia pun kembali membalikkan badannya dan masuk ke dalam kamar mandi. Saat pintu kamar mandi tertutup, tiba-tiba serentetan kalimat dari komentar pedas yang baru saja ia baca muncul di otaknya dan menghantui Lay.

Ketiga temanmu sudah pergi. Kenapa kau masih tetap tinggal di sini? Apa kau sedang mencari simpati?

Dasar orang China. Aku tak heran jika mereka jago sekali dalam hal berakting sengsara lalu menusuk dari belakang. Apa yang sedang kau siapkan Yixing? Kau sakit parah lalu memutuskan pergi. Setelah itu, sebulan kemudian kau mengonfirmasi dirimu tengah menjalani syuting film X? kenapa aku tidak terkejut dengan rencana hebat itu?

Untuk apa bergabung dengan EXO jika akhirnya kalian keluar satu-persatu. Kau sama saja, PENGHIANAT !

Kau dimana? Sedang bersembunyi di ketiak ibumu ha?

Orang polos biasanya menyimpan banyak kejahatan. Apa kau salah satunya, penghianat?

Pergi dari negara, sampah busuk.

Kenapa kau masih menetap di sana, Yixing ge~ Apa kau lebih mencintai negara orang lain dibanding negaramu sendiri, gege...

Kau masih bertahan. Apa kau sedang merubah dirimu menjadi orang Korea? Huh, penghianat.

Penghianattttt.....

Penghianat....

Kenapa kau tak pergi juga, Penghianat....

Sudah lelah dengan semua acting kalian... Pergi sana, penghianat...

Pening hebat menyerang kepala Lay tiba-tiba. Kata-kata 'penghianat' yang mereka semua lontarkan berkali-kali membuat tubuhnya bergetar hebat. Ia takut. Ia lemah dan tak kuat menghadapi segala komentar pedas yang ditujukan padanya atas apa hal yang tak dilakukannya. Ia disalahkan hanya karena ia satu-satunya orang Cina yang tersisa. Ia juga disalahkan karena ia memilih bertahan.

Sasaeng Fans [EXO]Where stories live. Discover now