Bab 41

54 6 0
                                    

SELAMAT MEMBACA~




Dua hari berlalu dan sekarang (name) sedang pergi ke suatu tempat untuk menemui orang itu bersama dengan junpei. Katanya, orang itu ingin bertemu dengan mereka berdua.

Sesampainya di sana, (name) dan junpei masuk ke sebuah ruangan dan duduk sambil menunggu orang itu datang. Tak berselang lama, akhirnya orang itu datang.

"Uwahh... udah lama kita bertiga gak ngumpul gini. Jadi, keinget masa lalu." Kata orang itu sambil tersenyum.

"Oh iya, kalian pasti tau kan kenapa aku panggil kalian berdua?" Tanya orang itu sambil menatap (name) dan junpei bergantian.

"Iya betul. Beberapa minggu lagi aku keluar. Ahhh... aku seneng banget. Pasti di luar banyak perubahan deh. Aku jadi gak sabar." Kata orang itu.

"Tenang aja, aku gak bakal nyuruh kalian buat nyambut aku kok karena aku yang bakal datengin kalian. Itu sebagai balas budi aku karena kalian selama ini udah dateng ke sini." Kata orang itu.

"Ah, bener hampir aja aku lupa sangking senengnya. Kalian pasti gak lupa kan sama janji kita dulu? Nah, aku bakal memenuhi janji kita itu setelah aku keluar. Jadi, kalian harus bersiap ya." Kata orang itu.

"Dan aku harap, sampai aku keluar dari sini, kalian di kasih umur panjang ya. Aku bakalan berdoa dengan sungguh-sungguh." Kata orang itu.

"Tapi kalo emang salah satu dari kalian umurnya pendek, ya udahlah, gak masalah juga. Yah, itu artinya aku bakalan mempercepat waktunya." Kata orang itu.

"AHAHAHA! Abaikan ucapan aku tadi. Pokoknya aku bener-bener gak sabar banget." Kata orang itu sambil tertawa.

"Aku mau ucapin terima kasih sama kalian berdua yang selalu datang dan menjadikan aku prioritas kalian. Aku bener-bener merasa bahagia sampai saat ini." Kata orang itu.

"Jadi, sampai berjumpa lagi." Kata orang itu tersenyum yang kemudian berdiri dan berjalan meninggalkan ruangan tersebut sambil melambaikan tangan.

Setelah orang itu pergi, (name) menghadapkan dirinya kepada junpei yang duduk di sampingnya.

"Junpei, tidak apa-apa. Ayo, tarik napas pelan-pelan terus keluarin." Kata (name) yang menenangkan junpei.

Saat bertemu orang itu, junpei sebenarnya sangat takut dan panik. Dia bersikap seolah-olah baik-baik saja padahal untuk bernafas saja dia kesulitan.

(Name) tahu junpei selalu takut kepada orang itu dari dulu. Oleh karena itu, saat ini dia menenangkan junpei.

"Ini, kamu minum dulu." Kata (name) yang mengeluarkan air mineral dari tasnya dan membuka botol tersebut lalu memberikannya kepada junpei.

"Kita di sini dulu sampai kamu tenang ya." Kata (name) yang dibalas anggukkan kepala junpei dan mereka pun berdiam diri selama 10 menit dengan (name) yang sesekali mengelus punggung dan menyeka keringat junpei di dahinya.

"Makasih ya, (name). Aku udah mendingan." Kata junpei sambil tersenyum.

"Iya, aku yang harusnya makasih ke kamu. Makasih ya, kamu udah bertahan tadi. Aku tau kamu pasti berusaha banget buat keliatan baik-baik aja." Kata (name) sambil mengusap pipi junpei.

"Iya, sama-sama. Aku aja gak nyangka bisa nahan itu." Kata junpei.

"Iya, kerja bagus. Aku bangga sama kamu. Tadinya kalo kamu gak kuat, kamu bisa pegang tangan aku tadi." Kata (name).

"Kalo aku kayak gitu, dia pasti nyadar dan bakalan ngejek aku. Yah, walaupun pasti dia juga tau kalo aku tadi pura-pura kuat." Kata junpei.

"Gak apa-apa. Setidaknya kamu udah berani tadi." Kata (name).

In The CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang