Bab 6

280 48 1
                                    

SELAMAT MEMBACA~



Setelah pertemuan dengan calon ibu dan adiknya, geto suguru pamit kepada ayahnya bahwa dia akan bertemu teman-temannya. Ayahnya hanya berpesan berhati-hati saat mengemudi dan mengingatkan anaknya agar tidak pulang terlalu pagi. Dan hanya di balas senyuman saja oleh geto suguru.

Sekilas mengenai teman-teman geto suguru. Mereka adalah enam orang sahabat, yang terdiri dari : geto suguru, gojo satoru, nanami kento, ryomen sukuna, zen'in toji dan zen'in naoya.

Geto suguru berteman dengan gojo satoru dan nanami kento sejak kecil. Sedangkan dengan ryomen sukuna, zen'in toji dan zen'in naoya, mereka teman sekelas SMP. Jadi, semenjak itu mereka selalu bersama-sama. Mereka juga terkenal di kelas dan sekolahnya.

Mengenai panggilan masing-masing, nanami lebih suka di panggil nama keluarganya. Sukuna, satoru dan suguru, tidak masalah mau di panggil apa, karena mereka tidak mempermasalahkan sama sekali. Sedangkan toji dan naoya, karena mereka sepupu bermarga sama, jadi lebih mudah dan tidak bingung langsung saja memanggil nama mereka.

Sesampainya di bar, geto suguru langsung masuk menuju ruangan vvip yang biasa tempat dia dan teman-temannya berkumpul. Setelah itu, geto suguru membuka pintu ruangan tersebut, dan ternyata teman-temannya sudah lengkap menunggu dia disana.

"Oh, gue kira lu bakalan lama datengnya." Sapa toji kepada suguru.

"Dua jam cukuplah buat pertemuan itu." Kata suguru.

"Bahas apa aja nih tadi lu disana?" Tanya satoru.

"Cuman perkenalan singkat aja. Tentang acaranya sebulan lagi, seputar nama panggilan, terus mereka yang bakalan pindah kerumah gue, ya gitu-gitu deh." Kata suguru.

"Gimana kesan calon ibu lu?" Tanya naoya.

"Dia baik, ramah, keibuan. Ya pokoknya kayak ibu-ibu diluar sana lah." Kata suguru.

"Kalo calon adik lu?" Tanya sukuna.

Sebelum menjawab, suguru meminum alkoholnya, "dia...." jedanya beberapa saat sambil memandangi gelas yang berisi alkohol dan es batu itu dan menggoyangkannya perlahan dengan jarinya, "cantik." Jawabnya serius.

Ketika suguru berkata demikian, teman-temannya sangat kaget melihat sikapnya tersebut. Pasalnya, suguru merupakan orang yang cepat menjawab kalo ada perempuan yang menanyakan penampilannya, dan dia memberi jawabannya dengan cepat, 'cantik', sambil tersenyum.

Atau ketika teman-temannya mengenalkannya pada wanita dan menanyakan pendapatnya mengenai wanita tersebut, dia akan memberikan respon dan jawaban yang sama. Tapi teman-temannya tahu bahwa itu hanya basa-basi suguru saja, hanya sekedar menghargai dan bersikap sopan kepada para wanita tersebut.

"AHAHAHAHA apa-apaan dengan sikap lu itu, suguru?" Kata sukuna tertawa kencang memenuhi ruangan tersebut sambil merapikan sisi rambutnya dengan satu tangan.

Setelah sukuna bertanya seperti itu, ruangan tersebut hening beberapa saat.

"Suguru, apa lu ada rasa suka sama dia? Calon adik lu itu?" Tanya toji memecah keheningan.

Suguru tidak langsung menjawab, sehingga ruangan tersebut hening beberapa menit. Teman-temannya juga tidak ada yang bersuara. Membiarkan suguru berpikir dan menunggu jawabannya.

"Jujur, gue gak tau. Padahal gue baru ketemu dia beberapa jam yang lalu, dia udah buat gue bingung. Tapi, gue seneng ketemu dia, yah walaupun sikapnya itu loh bener-bener bikin gue menghela napas, karena dia itu dingin banget. Apakah perasaan bingung ini karena gue bakal punya adik perempuan. Atau mungkin gue bingung karena gue melihat dia sebagai seorang perempuan bukan calon adik gue. Mungkin gue jatuh cinta pada pandangan pertama? Gue tau ini aneh dan gak masuk akal. Sumpah, gue gak tau mesti ngejelasinnya gimana." Kata suguru dengan serius sambil menatap gelasnya.

"Kalo lu bingung karena seneng lu bakal dapet adik baru, itu gak apa-apa. Wajar. Beda cerita kalo lu bingung dengan ngeliat dia sebagai perempuan. Lu tau kan hasil akhir yang bakalan lu dapet atas perasaan lu itu? Karena walaupun lu bertepuk sebelah tangan atau pun misalnya, lu berdua sama-sama saling suka dan jadian diem-diem, hasilnya bakalan sama. Dan akhirnya nyakitin semua orang." Kata nanami serius.

"Iya, gue tau itu. Makanya gue bakalan pikirin ini baik-baik." Kata suguru sambil tersenyum menatap nanami.

"Pilihan lu cuman dua, sug. Lu lupain perasaan lu itu atau lu terobos aja dah. Biar urusan akibat dari dua pilihan lu itu belakangan. Nah, beneran lu pikirin dah itu baik-baik. Jangan iya-iya aja lu." Kata sukuna.

"Iya iya." Kata suguru.

"Oke oke, karena suguru lagi galau, kita lanjut lagi minum-minumnya. Ayo pesen, pesen semuanya, karena yang bakalan bayar semuanya adalahhhhh NANAMI YEAYY." Kata satoru sambil merangkul nanami. Yang di rangkul cuman bisa nahan amarahnya.

Akibat party kecil-kecilan itu, geto suguru baru sampai di rumahnya jam 2 pagi. Setelah membersihkan diri, geto merebahkan dirinya di kasur sambil meletakkan punggung tangannya menutupi matanya. Memikirkan kejadian hari ini dengan perasaan yang campur aduk terutama tentang dia, sampai akhirnya dia tertidur.



TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA~

In The CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang