Bab 34

68 5 0
                                    

SELAMAT MEMBACA~


Beberapa hari setelah pamannya menelepon (name), orang tersebut menghubungi (name) untuk mengajaknya bertemu.

Dan hari ini, (name) akan bertemu dengannya di taman dekat rumah pamannya karena kalau bertemu di rumah pamannya yang ada mereka diganggu oleh sang pemilik rumah.

Sesampainya di taman, (name) duduk di ayunan sambil menunggu orang tersebut. Tidak berapa lama, orang tersebut datang.

"Halo." Kata orang tersebut.

"Siapa ya? Kita emang saling kenal?" Tanya (name) sambil melihat orang tersebut.

"Jangan gitu dong, (name). Oke, aku minta maaf soal pulang gak bilang ke kamu. Aku juga minta maaf soal beberapa hari yang lalu kita ketemu tapi aku langsung pergi gitu aja." Kata orang tersebut.

"Cuman itu? Kayaknya kamu banyak deh salahnya." Kata (name) acuh tak acuh.

"Iya, aku juga minta maaf beberapa bulan ini gak hubungin kamu dan gak dateng ke acara nikahannya tante. Terus yang paling penting aku juga minta maaf karena ngebuat kamu nangis kemaren. Jadi, maafin ya?" Tanya orang itu.

"Kalo kamu udah tau kesalahan kamu ya aku maafin. Kamu tau kan kalo aku juga gak bisa marahan lama-lama sama kamu tapi tetep aja aku kesel kamu gak hubungin aku." Kata (name).

"Iya iya, semua salah aku, maafin aku ya. Tapi kenapa kamu masih aja nangis sih setiap kita ketemu?" Tanya orang tersebut mengelus kepala (name).

"Gak tau, mungkin emang udah otomatis kali." Kata (name).

"Jangan dibiasain gitu. Aku kemaren niatnya cuman mau ngetes kamu masih nangis apa enggak dan ternyata masih. Aku jadi merasa bersalah banget sampai sekarang." Kata orang tersebut yang sekarang mengelus pipi (name).

"Rasain. Makanya jangan suka buat aku nangis, junpei." Kata (name).

"Iya iya, kamu di sini udah lama?" Tanya junpei.

"Gak lama kok. Di rumah ada siapa?" Tanya (name).

"Gak ada siapa-siapa kalo jam segini kan pada kerja. Makanya kita ketemu di rumah aja tadi." Kata junpei.

"Gak apa-apa, aku emang sekalian mau ajak kamu jalan-jalan kebetulan aku bawa supir." Kata (name).

"Ya udah, kita mau kemana?" Tanya junpei.

"Kita kayak biasa aja, ke perpustakaan sama makan kue. Yah, sekalian nostalgia aja kita. Atau kamu mau ke tempat lain?" Tanya (name).

"Oke deh. Tapi nanti aku mau mampir ke mal buat beli tas ya karena ternyata tas aku kemaren robek, aku gak nyadar juga sih. Untung aja gak jebol kemaren." Kata junpei.

"Oke, ya udah ayo." Kata (name).

"Kamu gak mau main ayunan dulu? Aku dorongin nih." Kata junpei.

"Apa sih, kamu kira aku anak kecil apa? Aku mau ingetin ya kalo kamu lupa, aku ini lebih tua setahun ya dari kamu. Kamu kali yang mau main ayunan." Kata (name).

"Aku kan cuman nanya. Iya iya kamu lebih tua." Kata junpei.

"Iya aku lebih tua tapi kamu gak pernah mau manggil aku kakak." Kata (name).

"Kan kamu sendiri yang gak mau dipanggil kakak sama aku. Kamu lupa ya?" Tanya junpei.

"Iya. Ya udah, ayo pergi." Kata (name) yang menggandeng tangan junpei.

Mereka pergi menuju ke tempat yang tadi (name) sebutkan. Mereka pergi ke perpustakaan kota. Di sana mereka menghabiskan waktu selama 2 jam membaca buku.

In The CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang