Bab 20

143 21 6
                                    

SELAMAT MEMBACA~


Tiga bulan setelah (name) sakit, geto suguru mengajak untuk liburan yang pernah ia janjikan. Salah satu tujuan liburan ini adalah sebagai perayaan (name) sembuh. Sebelum pergi, (name) bertanya terlebih dahulu ke dokter mengenai hal ini, karena dia pernah di operasi walaupun hanya operasi usus buntu, hanya untuk jaga-jaga saja. Dokter mengizinkan (name) untuk berpergian, hanya saja untuk makanan dia tetap harus menjaganya.

Mereka berlibur ke salah satu pantai di Okinawa selama 3 hari 2 malam. Sebenarnya ingin seminggu, hanya saja jadwal semua orang tidak cocok dan hanya bisa 3 hari saja. Mungkin liburan yang selanjutnya akan lebih di persiapkan secara matang lagi.

Sebenarnya, (name) sangat tidak suka berpergian. Karena menurutnya, berpergian itu sangat melelahkan dan merepotkan. Dia lebih suka tinggal di rumah. Kalau bosan, dia tinggal ke mal ataupun ke klub saja untuk bermain atau ke perpustakaan kota, karena dia suka membaca buku. Oleh karena itu, (name) menghabiskan waktu liburannya selama ini hanya di rumah saja.

Alasan dia tidak suka ke pantai karena panas dan dia tidak suka ke gunung karena dia tidak suka dengan suasana pedesaan yang menurutnya terlalu sepi. Dia lebih suka suasana perkotaan. Yah, walaupun di perkotaan ramai, macet, dsb, dia tetap menyukainya.

Akan tetapi, dia tetap ikut untuk menghargai kakaknya. Dan juga, dia tidak memberi tahukan kepada kakaknya kalau dia tidak menyukai pantai. Sepertinya, (name) harus menjaga sikapnya selama liburan singkat ini, karena sudah pasti dia akan lebih kesal dua kali lipat dari biasanya.

Mereka pergi dengan menaiki pesawat terakhir, supaya mereka bisa beristirahat terlebih dahulu dan esoknya dapat bermain sepuasnya.

Selama liburan, mereka menginap di villa mewah milik keluarga geto. Mereka mendapat kamar sendiri karena memang banyak kamar yang tersedia di villa mewah tersebut.

Keesokan harinya, semua bersiap untuk pergi ke pantai yang terletak di depan villa. Karena sudah lama tidak liburan, mereka menghabiskan waktunya di pantai dengan berjemur, berenang, bermain jet ski, bermain voli, dll.

"(Name) kemana? Kok dia dari tadi gak keliatan?" Tanya satoru.

"Ah, dia belakangan kak. Emang gitu. Gak usah dipikirin, nanti juga dateng sendiri kok." Kata nobara.

Tak lama, (name) datang dengan memakai kaos putih lengan pendek, celana jeans hitam selutut, sendal jepit, topi pantai dan payung. Di lehernya tergantung kipas angin portable dan satu tangannya membawa plastik yang berisikan es krim.

"Lama amat datengnya. Ngapain sih lu?" Tanya maki.

"Beli es krim dulu. Abis itu neduh di pohon sebelah sana karena terik banget." Kata (name).

"Emang udah boleh makan es krim?" Tanya maki.

"Boleh, cuman gak boleh banyak. Gila, lu pada betah amat disini. Gak panas apa?" Kata (name).

"Ya, panas. Namanya juga di pantai. Cuman nikmatin aja. Kan jarang-jarang ke pantai." Kata maki.

"Nah, ini si nobara kenapa diem aja dari tadi?" Tanya (name) menoleh ke nobara yang ada di samping kanan maki.

"Ah, dia. Biasa dia terpesona liat laki gak pake baju. Lu liat aja dia senyum-senyum sendiri kayak orang gila." Kata maki.

"Hooo. Iya juga ya. Gue baru nyadar kalo mereka pada gak pake baju. Gue kira mereka orang lain." Kata (name) yang melihat keenam lelaki yang sedang bermain voli pantai.

"Gila. Apa-apaan itu badan mereka? Sempurna semuanya. Muka ganteng, badan bagus, orang kaya. Ciptaan Tuhan tuh emang luar biasa. Bisa-bisanya ada manusia kayak mereka berenam." Kata nobara sambil menatap keenam pria di depannya.

In The CageWhere stories live. Discover now