Bab 5

312 53 1
                                    

SELAMAT MEMBACA~


Setelah percakapan yang terjadi beberapa hari lalu, (name) di beri tahu oleh ibunya bahwa nanti malam akan diadakan pertemuan antara dirinya dan kedua orang yang akan menjadi keluarganya.

Sebenarnya, (name) malas sekali untuk mengikuti acara seperti itu. Tapi ibunya bilang setidaknya (name) mengenal mereka. Tidak usah sampai akrab, karena mereka juga memakluminya. Karena yang sangat menentang keras hubungan ini adalah dirinya. Anak dari orang itu tidak terlalu mempermasalahkan katanya, jadi yah seperti itu.

Setelah kelas, (name) menghampiri maki dan nobara di kantin kampus.

"Gue denger dari mak gue, katanya lu mau ketemu ama calon bapak dan abang lu nih (name)." Kata maki memulai obrolan.

"Anjir, mak lu cepu juga." Kata (name).

"Iyalah, udah tau kalo mak lu cerita, pasti mak gue cerita ke gue. Karena secara kita bestie." Kata maki.

"Wehh, kalo calon abang lu ganteng, bolehlah oper sini kak (name). Siapa tau kita bisa besanan nanti." Kata nobara.

"Iya entar gue umpan lambung sekalian ke elu." Kata (name) dengan santainya.

"Ckck." Kata maki menggelengkan kepala sudah pasrah dengan kelakuan nobara.

Akhirnya malam tiba, (name) dan ibunya sudah sampai di restoran tempat janjiannya, lalu mereka di arahkan ke ruangan privat agar suasananya tidak terganggu dengan yang pengunjung lain.

Setelah 10 menit mereka menunggu, akhirnya dua orang yang dinantikan datang. Ibu (name) berdiri menyambut mereka sendiri. (Name) hanya duduk saja membelakangi mereka. Karena kebetulan tempat duduk (name) dan ibunya membelakangi pintu masuk.

Dengan wajah ramah, akhirnya mereka berdua menyapa (name) sambil mereka duduk di depannya. (Name) hanya membalas sapaan mereka dengan membungkukkan kepalanya tetap dalam posisi duduk dan muka datarnya. Mereka berdua tetap tersenyum walaupun perlakuan (name) terhadap mereka. Karena ibu (name) juga menceritakan sifat (name) yang cuek itu kepada mereka terlebih dahulu, agar mereka tidak salah paham nantinya terhadap sikap (name). (Name) akui bahwa bapak dan anak ini sangat tampan.

Akhirnya, mereka memesan makanan. Sambil menunggu makanan, ruangan dipenuhi hanya dengan suara mereka bertiga dan (name) hanya mendengar mereka dengan seksama tanpa adanya minat untuk bergabung dalam pembicaraan mereka.

Pada saat mereka berbicara, (name) sempat mengingat percakapan mengenai perkenalan nama mereka. Nama ayahnya adalah Geto Kei. Dan nama anaknya adalah Geto Suguru. Calon ayahnya hanya lebih tua 1 tahun dari ibu (name). Sedangkan, calon kakaknya berbeda 5 tahun dari (name).

Setelah itu, (name) mengingat-ingat seperti mengenal nama Geto di suatu tempat. Akhirnya, dia membuka hpnya untuk mencari nama Geto di aplikasi GEEGLO. Betapa terkejutnya (name) mengetahui bahwa Geto yang dimaksud adalah GETO GROUP. Dimana perusahaan yang bergerak di bidang tambang terbesar di negara ini. Awalnya, perusahaan itu hanya bergerak di bidang tambang saja, tetapi beberapa tahun belakang mulai merambah ke bidang usaha lainnya. Menurut yang di beritakan, GETO GROUP mempunyai rumah sakit dan hotel berbintang yang tersebar di dalam dan luar negeri.

Jika mengenai calon kakaknya, sudah dipastikan dia menjadi pewaris tunggal dari GETO GROUP. Sebelum resmi menjadi pewaris di beberapa tahun yang akan datang, ternyata calon kakaknya ini memiliki pekerjaannya sekarang, yaitu pelukis. Tapi sepertinya itu bukan pekerjaan dalam arti yang sebenarnya. Dia menjadikan melukis hanya sebagai sampingan dan hobi saja. Tapi, menurut berita, calon kakaknya ini merupakan pelukis berbakat. Berbagai lukisannya di pajang di seluruh bangunan GETO GROUP. Dia juga tidak memperjual-belikan lukisannya.

Dalam salah satu wawancara, dia pernah bilang bahwa calon ayahnya ini tidak mempermasalahkan calon kakaknya yang istilahnya 'pengangguran' itu melakukan apapun, asalkan yang baik, toh dia nanti yang akan melanjutkan perusahaannya. Dan juga, calon kakaknya ini memang dikenal sebagai anak yang baik dan penurut. Ah, dan jangan lupakan juga, calon kakaknya ini merupakan lulusan terbaik di salah satu universitas bergengsi dan nomor satu di dunia.

Begitu mengetahui bahwa calon keluarganya ini merupakan konglomerat dan seseorang yang sangat penting, (name) merasa sangat aneh dan bingung karena bisa-bisanya ibunya bertemu orang-orang hebat ini. Dan juga, apa keluarganya pantas dengan keluarga mereka.

Setelah 15 menit menunggu, akhirnya makanan datang dan di hidangkan. Setelah itu mereka menyantap makanan yang tersedia. Sampai akhirnya, calon ayah (name) menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya pertemuan ini.

"Jadi, maksud dan tujuan saya mengadakan pertemuan malam ini dengan hanya keluarga inti, selain saling mengenal satu sama lain adalah saya mengumumkan bahwa kami akan menikah 1 bulan lagi. Karena menurut kami, tidak usah menunda-nunda lagi karena yah sudah tua juga. Jadi langsung saja. Bagaimana pendapat kalian berdua sebagai anak-anak kami?" Kata calon ayah (name) dengan senyum.

"Tidak apa. Lebih cepat, lebih baik." Kata Geto Suguru sambil tersenyum.

"Oh. Yah, terserah saja." Kata (name) cuek.

Mendengar jawaban keduanya, calon ayah (name) dan ibu (name) tersenyum lembut. Kemudian, calon ayah (name) berbicara kembali.

"Setelah menikah, kamu dan ibumu akan pindah ke rumah kami. Tidak jauh kok dari rumah lama kamu, (name). Apakah kamu setuju, (name)?" Tanya calon ayah (name).

"Baiklah." Kata (name) dingin.

Yah mau bagaimana lagi, cepat atau lambat juga pasti ibunya akan menikah, dan juga pasti mereka akan di suruh pindah. Dan lagi juga, calon ayah dan kakaknya pasti tidak akan mau menempati rumah (name) dan ibunya, karena memang konsep minimalis yang hanya ada 2 kamar tidur walau mereka tinggal di kompleks kawasan elit. Oke kalau ibu dan calon ayahnya tidur sekamar, terus si calon kakaknya ini tidur dimana? Masa di sofa yang berada di ruang keluarga terus-terusan atau satu kamar dengan (name)? Kan tidak mungkin. Jadi, (name) pasrah saja.

"Selanjutnya, mungkin ini pembahasan yang sensitif dan mungkin akan menyakiti hatimu (name). Ini mengenai panggilan (name) ke saya. Saya sebenarnya tidak mempermasalahkan panggilan (name), tetapi alangkah baiknya saya ingin (name) memanggil saya bukan dengan sebutan om. Karena kalau seperti itu saya merasa jauh sekali dengan (name) yang notabennya (name) adalah anak saya sekarang. Saya tahu, saya tidak akan pernah bisa menggantikan ayah kamu dan memaksakan supaya kamu dekat dengan saya, tetapi agar kita tidak merasa lebih jauh lagi, setidaknya saya ingin sedikit lebih dekat dengan kamu. Kalau kamu kesulitan untuk memutuskan, bagaimana kalo (name) memanggil panggilan yang sama seperti suguru memanggil saya dengan sebutan 'PAPA'?" Kata calon ayah (name) dengan raut muka yang tidak enak dan khawatir.

"Ya, itu lebih baik." Kata (name).

Sebenarnya dari perkataan si calon ayahnya ini dari tadi bikin pusing (name). Seperti tadi, dia bilang tidak memaksakan, tapi dia ingin di panggil yang lain. Maunya apa deh. Sebenarnya (name) pengen panggil 'OM' saja lebih pas. Cuman gara-gara dia seperti memaksakannya ya jadinya 'PAPA' saja agar dia juga tidak ribet. Tapi emang sudah sewajarnya juga sih.

"Terima kasih, (name). Kamu boleh panggil 'PAPA' kalo menurut kamu, kamu sudah siap. Yah, kalo bisa jangan lama-lama, ya." Kata calon ayah (name) tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya.

(Name) baru ingat perkataan ibunya. Kalau calon ayahnya ini pernah bilang ke ibu (name) ingin punya anak perempuan dulu ke istrinya. Hanya saja takdir berkata lain. Jadi, ketika calon ayahnya pertama kali tahu bahwa ibunya punya anak perempuan, orang itu bertanya dengan antusias mengenai bagaimana rasanya punya anak perempuan, dsb. Padahal sama saja. Yah, tapi sayang sekali, dia bukan anak perempuan yang sebagaimana orang itu pasti pikirkan.

Acara pertemuan berakhir dengan waktu hampir 2 jam, membicarakan banyak hal yang dimana malas (name) dengarkan.

Setelah sampai di kamarnya, (name) sempat memikirkan mengenai calon ayah dan kakaknya. Mereka orang baik dan ramah. Dapat menerima perlakuan dinginnya dengan baik. Mereka juga kaya raya dan tentunya sangat tampan. Benar-benar sosok manusia yang sempurna. Yah, setidaknya semoga saja, ini yang terbaik.


TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA~

In The CageWhere stories live. Discover now