(Name) diam sesaat menunggu minuman tersebut turun lalu ia mengusap matanya secara bergantian dengan tangan kirinya agar dia bisa membuka matanya karena pada saat disiram (name) menutup matanya secara otomatis.

Setelah itu, dia berbalik menghadap ke arah junpei.

"Kamu gak apa-apa?" Tanya (name) pelan sambil memegang pipi junpei dengan tangan kanannya yang bersih.

"Iya, aku gak apa-apa. Tapi kamu jadi kayak gini." Kata junpei dengan raut wajah sedih disertai agak panik yang kemudian memegang pipi (name) juga dengan kedua tangannya sambil membersihkan wajah (name).

"Aku juga gak apa-apa. Aku senang kamu baik-baik aja." Kata (name) tersenyum sambil mengusap pipi junpei.

"Gara-gara ngelindungin aku, kamu jadi gini." Kata junpei.

"Enggak apa-apa. Lebih baik aku yang kena siram daripada kamu." Kata (name) yang masih tersenyum untuk menenangkan junpei yang masih agak panik.

"Maaf, (name)." Kata junpei pelan.

"Iya. Tunggu sebentar ya." Kata (name) yang kemudian membalikkan badannya menghadap ke arah mimiko dan nanako.

"Apa? Dia yang salah kok. Kalo dia gak maksa, gue gak akan nyiram dia." Kata mimiko.

"Lagian kenapa juga lo harus muncul tiba-tiba." Kata nanako.

(Name) hanya terdiam mendengar penjelasan mereka berdua. Kemudian (name) mendorong mimiko sampai jatuh dan nanako langsung menolongnya.

"Apa-apaan sih lo! Yang salah kan dia." Kata nanako sambil menunjuk junpei.

"Begini lebih baik. Gara-gara kalian siram, mata gue sakit karena ngeliat kalian sejajar dengan gue." Kata (name) memandang rendah mereka berdua sambil tetap berdiri di tempatnya.

"APA?!" Teriak mimiko keras dan membuat semua mata tertuju pada mereka sekarang.

"Gue tau kalian berdua gak pernah suka sama gue tapi gue diem aja dan gue juga tau kalo lo berdua suka ngomongin gue di belakang." Kata (name).

"Sok tau lo." Kata nanako.

"Lo berdua harusnya bersyukur gue gak nampar kalian karena gue males perpanjang masalah. Kalo orang lain yang ngalamin ini, mungkin lo berdua udah diabisin. Gue kasih tau aja ya supaya jadi pengingat, kalo kalian gak bisa nerima konsekuensi atau balasan yang kalian dapet dari ngomongin orang, jangan ngomongin atau gosipin mereka dari awal. Gue harap kalian hati-hati dalam berbicara karena bisa aja orang lain gak sebaik gue." Kata (name) serius.

Kemudian (name) berbalik dan menarik tangan junpei untuk meninggalkan tempat acara tersebut.

Di lobi, (name) melihat supirnya yang sedang duduk bersama supir-supir lain dan menyuruh supirnya untuk mengantar mereka berdua ke rumah tooru.

Sepeninggalnya (name) dan junpei, di dalam aula tersebut ramai karena kejadian tersebut. Semua orang menanyakan perihal kejadian barusan kepada mimiko dan nanako.

"Kenapa kamu nyiram (name), mimiko?" Tanya kakek.

"Aku gak sengaja, kek. Awalnya aku mau nyiram cowok tadi malah kenanya ke kak (name)." Kata mimiko.

"Tapi kenapa harus sampe nyiram orang?" Tanya kakek.

"Tadi cowok itu narik paksa aku, kek. Aku gak tau kenapa. Aku berusaha buat lepasin tangannya tapi gak bisa. Jadinya, mimiko bantuin aku." Kata nanako.

"Bohong." Kata seseorang dan semua orang langsung menatap orang tersebut.

"Ui ui, maksud kamu apa?" Tanya kakek.

In The CageDonde viven las historias. Descúbrelo ahora